Imlek

Berburu Bandeng Imlek Harganya Berkisar Rp 65.000 Per Kilo, Katanya Bisa Mendatangkan Rezeki

Jelang imlek tradisi warga Tionghoa salah satunya menyajikan ikan bandeng berukuran jumbo yang katanya bisa mendatangkan rezeki.

Wartakotalive/Dian Anditya Mutiara
Berburu bandeng imlek di Pasar Rawa Belong, Jumat (24/1/2020) 

Tahun Baru Imlek jatuh pada Sabtu (25/2/2020). 

Salah satu yang diburu orang jelang Imlek adalah ikan bandeng jumbo.

Salah satu sentra ikan bandeng jumbo ada di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat.

Pantauan Wartakotalive.com pada hari Jumat (24/1/2020) beberapa penjual bandeng jumbo di sepanjang Jalan Pasar Rawa Belong mulai banyak. Namun tidak sebanyak tahun lalu.

Sekilo bandeng jumbo dijual dengan harga paling murah Rp 65.000 hingga Rp 80.000 per kilogram

Ada juga yang menjual dengan harga diketok Rp 150.000 per ekor. 

Ini Jadwal Jualan Pedagang Ikan Bandeng di Rawa Belong, Jelang Imlek Bakal Makin Ramai

Pasar dadakan satu tahun sekali ini menjajakan bandeng dengan berat hingga 8 kilogram (kg) per ekor yang ditangkap dari laut.

Ada pula bandeng dengan berat 3 kg per ekor.

Jika bandeng pada umumnya dipanen tiga hingga enam bulan, bandeng Imlek dipanen setahun sekali untuk mendapatkan ikan yang lebih besar.

Dari hasil penjualan selama lebih kurang lima hari hingga 25 Januari 2020, penjual bisa mengantongi Rp 500.000 per hari.

”Bandeng biasanya buat dikasih lagi kepada orangtua dan mertua. Ngasih-nya itu yang mentah biar kelihatan besarnya karena makin besar (ikan bandengnya) makin disayang,” ujar Indah (43), penjual bandeng imlek.

Muara Angke Sempat Banjir, Penjual Ikan Bandeng Rawa Belong Keluhkan Stok yang Menipis Jelang Imlek

Berat bandeng imlek bisa mencapai tiga kilogram per ekor karena dipanen satu tahun sekali.

Ada pula yang ditangkap dari laut dengan berat hingga delapan kilogram per ekor.

Seperti dikutip Wartakotalive.com dari Kompas.ID, tradisi memberi bandeng imlek, kata Indah, hanya ada di budaya Betawi.

Sementara orang Tionghoa biasanya membeli bandeng untuk dikonsumsi bersama keluarga dan sembahyang.

Johan (40) dan Isnah (38), pembeli bandeng imlek, pun menyampaikan demikian.

Meski merupakan keturunan asli Betawi, perayaan Imlek telah menjadi bagian dari tradisi keluarga.

”Kami enggak ada keturunan (Tionghoa), tapi (bandeng imlek) memang sudah menjadi tradisi keluarga. Nanti, pada tanggal 25 (Januari 2020) kami antar kepada orangtua dan mertua,” ujar Isnah seusai membeli empat ekor bandeng.

Jelang Perayaan Imlek, Ruben Onsu Memberi Nama Mandarin Untuk Betrand Peto, Apa Nama yang Pas?

Memang dalam budaya Tionghoa, secara prinsip, tidak harus ikan bandeng, tetapi yang terpenting adalah ikan.

Budayawan Tionghoa, Aji Chen Bromokusumo, menjelaskan, secara filosofi, ikan dalam tahun baru Imlek berarti ”lebih”.

Dalam bahasa Mandarin dikenal sajak (nian nian you yu), lafal (yu) berarti lebih sama dengan lafal (yu) yang berarti ikan.

Sajak yang biasa diucapkan saat perayaan Imlek ini bermakna bahwa setiap tahun selalu ada kelebihan. ”Selalu ada rezeki melimpah setiap tahun,” ujar Aji.

Saat penyajian, Aji menyampaikan, ikan laut pun harus disajikan secara utuh. Hal ini bermakna keutuhan keluarga yang senantiasa dipelihara dan dijaga.

Bandeng yang dijual di Rawa Belong, kata Indah, berasal dari pengepul di Cilincing, Jakarta Utara.

Asal muasalnya, berasal dari Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Meningkat

Sementara itu, di salah satu tempat pelelangan ikan, di Cilincing, Jakarta Utara, pada Rabu (22/1/2020), bandeng imlek terus didatangkan para pengepul. Setiap pengepul membawa berkisar satu hingga dua ton.

”Baru hari ini bawa bandeng imlek, ada sekitar 1,5 ton. Ini dari Muara Gembong yang dipanen tadi malam,” kata Bachrudin (34), pengepul ikan bandeng.

Ikan bandeng yang dibawa Bachrudin dijual dengan harga Rp 60.000 per kg. Artinya jika ditotal, pemasukan yang didapat hanya dalam satu hari mencapai Rp 90 juta.

Menurut Bacrudin, selama tiga hari menjelang Imlek, bandeng merupakan jenis ikan yang paling banyak dicari.

Mereka kadang kewalahan memenuhi permintaan pelanggan.

Pada hari biasa, bandeng yang dikumpulkan Bachrudin paling banyak 500-700 kg. Meski begitu, sering kali bandeng yang dibawa itu tidak habis terjual.

Jimmy (50), pengepul bandeng lain di Clincing, menambahkan, dia mulai rutin mengantar bandeng imlek sejak dua hari yang lalu.

Setiap hari, total ikan bandeng yang dibawa sebanyak dua ton. Rinciannya, satu ton diantar ke pelanggannya di Clincing dan sisanya dijual di Pasar Ikan Muara Baru.

”Kalau saya bawa dari Karawang. Yang pesan lumayan banyak, tetapi susah cari, karena tidak semua petani punya bandeng imlek,” ucap lelaki asal Karawang, itu.

Tradisi makan bandeng

Tradisi makan ikan di kalangan masyarakat Tionghoa saat Imlek memang ada. Namun untuk spesifik jenis ikan bandeng ternyata hanya ada pada masyarakat Tionghoa Indonesia.

"Di negara Tiongkok selatan ada tradisi makan ikan, di Tiongkok utara tidak ada. Makan ikan bandeng pada Imlek merupakan ciri khas di Pulau Jawa," kata Ketua Program Studi China Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Hermina Sutami saat dihubungi KompasTravel, Kamis (8/2/2018).

Hermina menyebutkan tradisi Tionghoa tidak sama di seluruh Indonesia. Misalnya tradisi makan bandeng jelang Imlek tidak ada di Palembang.

"Bukan 'bandeng' yang menjadi ciri utama, melainkan kata 'ikan' yang berbunyi y? yang sama bunyinya dengan kata 'lebih'.

Dengan makan ikan diharapkan rezeki selalu berlebih," kata Hermina.

Lantas mengapa ikan bandeng yang dipilih oleh orang Tionghoa daerah Pulau Jawa? Alwi Shahab dalam buku "Saudagar Baghdad dari Betawi" menengarai, kehadiran bandeng yang menjadi salah satu tradisi Imlek di kawasan Jabodetabek merupakan perpaduan budaya China dan Betawi.

Sebab selain Tionghoa, Betawi juga memiliki tradisi yang menggunakan bandeng.

Bedanya dalam tradisi Betawi, ikan bandeng mentah dan segar menjadi antaran calon mantu ke mertuanya.

Di buku tersebut, dijelaskan bahwa ukuran bandeng yang dibawa calon menantu ke calon mertuanya bisa menentukan kelanjutan perjodohan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved