Rangga Sasana Ungkap Posisi Sunda Empire di Atas PBB dan Nato serta Kuasai Enam Negara
Sekretaris Jenderal Sunda Empire Rangga Sasana tegaskan posisi Sunda Empire di dunia. Posisinya di atas PBB dan Nato serta kuasai enam negara.
Sekretaris Jenderal De Heren XVII Sunda Empire Rangga Sasana menghebohkan Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangankan TV One pada Selasa (21/1/2020) malam.
Bukan hanya asal usul yang diungkapkan telah ada sejak masa Alexander Agung, tetapi juga posisi Sunda Empire yang berada di atas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Hal tersebut disampaikan Rangga sasana usai menjelaskan tentang pemerintahan sejumlah negara di dunia yang akan berakhir pada tanggal 15 Agustus 2020 mendatang.
Berakhirnya pemerintahan negara-negera tersebut katanya merujuk pada habisnya masa jabatan Paus Paulus sebagai Pemimpin Vatikan.
• Sujiwo Tejo-Ridwan Saidi Melongo Dengar Pernyataan Sekretaris Jenderal Sunda Empire, Rangga Sasana
Selanjutnya, setelah seluruh negara berakhir dan tergabung dalam satu kesatuan, mereka katanya akan berada di bawah pemerintahan Sunda Empire.
"Kenapa? karena satu negara mana pun apabila dalam mengikuti sistem Internasional Imperium itu akan enak jalannya, satu contoh punya kedaulatan yang kuat," ungkap Rangga Sasana.
Lebih lanjut Rangga Sasana menjelaskan kedudukan Sunda Empire di dunia.
Dijelaskannya, Sunda empire berada di atas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Sunda empire pun terbagi menjadi enam wilayah, antara lain, jepang, Belanda, Inggris, Amerika dan lainnya.
"Ada enam wilayah yang dibagikan, semua tunduk dengan Sunda Empire," jelas Rangga Sasana.
Akan tetapi, melihat Republik Indonesia saat ini, Rangga Sasana menyayangkan Republik Indonesia ketika masa pemerintahan Soe Karno.
Pada masa pemerintahan Soekarno atau Bung karno itu, katanya banyak sejarah yang hilang akibat keputusan Bung karno.
"Sayang sekali Republik Indonesia kita ini di zaman Bung Karno telah diplesetkan atas sejarah yang banyak sekali ditinggalkan, itu satu," ungkap Rangga.
"Kedua, berkaitan dengan kedaulatan Indonesia saat ini itu karena Bung Karno ditinggalkan dari PBB," tambahnya.
Namun terlepas dari hal tersebut, PBB katanya akan berada di bawah Sunda Empire apabila semua negara telah bergabung.
"Jadi PBB itu siapa sih sebenarnya? ini nanti adalah pada posisi PBB itu di atasnya De Heren XVII, di atas De Heren XVII adalah Kekaisaran Sunda, itu lah ada kaisarnya di sana," jelasnya.

Sujiwo Tejo Melongo
Pernyataan Rangga Sasana dalam ILC semalam membuat sebagian besar tamu melongo.
Terlebih bagi dua budayawan Indonesia, Sujiwo Tejo dan Ridwan Saidi.
Keduanya terlihat terdiam saat mendengarkan penjelasan Rangga Sasana memaparkan asal muasal hingga klaim Sunda Empire di dunia.
Keduanya yang terlihat satu meja dalam ILC bertajuk 'Siapa Dibalik Raja-raja Baru?' itu terlihat tidak bersuara.
Tidak ada satu pun sanggahan dari keduanya atas pernyataan Rangga Sasana.
Terlebih klaim Rangga Sasana yang menyebut Sunda Empire telah ada sejak masa kekaisaran Alexander Agung pada tahun 324 Sebelum Masehi (SM).
"Sunda Empire adalah satu bentuk kekaisaran matahari yang ada sejak Alexander The Great (Alexander Agung), ada sejak zaman sejak 324 tahun sebelum masehi itu sudah ada," ungkap Rangga Sasana.
Ekspresi keduanya pun serupa ketika Rangga Sasana menyebutkan Sunda Empire bagian dari Pemerintahan Vatikan.
• PBB hingga NATO Lahir di Bandung Kata Petinggi Sunda Empire, Dedi Mulyadi: Rangga Bebas Berpendapat
Mereka sesekali terlihat mengernyitkan dahi dengan air muka sedikit ditekuk.
Namun, tidak ada satu kalimat yang disampaikan keduanya ataupun seluruh tamu yang hadir, seperti Dicky Chandra, Dedi Mulyadi, Prof Salim Said dan Permadi.
Senyum dan tawa hanya terlihat ditunjukkan oleh Roy Suryo dan Anhar Gonggong.
"Tahun 2000 adalah tugas Vatikan memimpin jalannya pemerintah sejak perang dunia kedua, 75 tahun berakhir," ungkap Rangga Sasana.
"Maka kita memasuki zaman dunia ketiga besok, dan saya sudah nyatakan bermulanya berlakunya Dewed Revolusi System, tidak boleh ada senjata, tidak boleh ada nuklir diledakkan. Itu harus ada yang peduli pada proses keadaan sekarang, jangan enak-enakan bobokan dengan situasi sekarang," tambahnya.
• VIDEO : Usai Keraton Agung Sejagat Bikin Heboh, Kini Muncul Sunda Empire di Bandung
Lebih lanjut Rangga Sasana menjelaskan kedudukan Sunda Empire di dunia.
Dijelaskannya, Sunda empire berada di atas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Sunda empire pun terbagi menjadi enam wilayah, antara lain, jepang, Belanda, Inggris, Amerika dan lainnya.
"Ada enam wilayah yang dibagikan, semua tunduk dengan Sunda Empire," jelas Rangga Sasana.
Pernyataan Rangga Sasana tersebut pun semakin membuat Sujiwo Tejo dan Ridwan Saidi.
Keduanya terlihat tidak dapat berkata-kata.
Terlebih Sujiwo tejo. Mulutnya terkunci, Ekspresi mukanya terlihat kaget dengan mata melotot.
Sujiwo tejo dan Ridwan Saidi baru mengutarakan pendapatnya tentang kemunculan kerajaan baru di Nusanatar ketika diminta oleh presiden ILC, Kani Ilyas.

Heboh Sunda Empire
Dikutip dari Kompas.com, media sosial kembali dihebohkan dengan adanya kabar mengenai Sunda Empire-Earth Empire yang diduga bermarkas di Bandung beredar pada Jumat (17/1/2020).
Adapun informasi itu didapatkan berdasarkan unggahan status yang diduga ditulis oleh pengguna Facebook, Renny Khairani Miller pada 9 Juli 2019 lalu.
Berikut bunyi status itu:
"SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE, Dalam menyambut Indonesia baru yang lebih makmur dan sejahtera, dengan sistem pemerintahan dunia yang dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia.
Masa pemerintahan dunia yang sekarang akan berakhir sampai dengan tanggal 15 Agustus 2020.
Mari kita persiapkan diri kita untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Agar kita tidak menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya untuk membayar tagihan yang terus naik dan biaya hidup yang terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yang tidak gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???...."
Saat ditelusuri pada Jumat (17/1/2020), unggahan tersebut sudah tidak ditemukan di akun Renny.
Tak hanya itu, akun Facebook Slamet Riyadi Messi Jr. juga mengunggah informasi mengenai Sunda Empire.
Unggahan ini juga dilengkapi beberapa foto yang menampilkan orang-orang berseragam dan menggunakan baret biru tengah berfoto bersama.
"Setelah Jawa Tengah, kini Jawa Barat.. Kerajaan baru diumumkan di Bandung.. Nama Kerajaannya Sunda Empire (Kekaisaran Sunda) Pasti seragamnya beli di pasar ciroyom.. Sudah terbentuk struktur kayak pemerintahan, ada perdana menteri, ada panglima, ada rapat kabinet, meeting lintas negara, dan lainnya...," tulis pemilik akun Slamet Riyadi Messi Jr.
Lantas, benarkah Sunda Empire berada di Bandung?

Penjelasan Kepolisian
Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara menjelaskan, pihaknya telah melakukan penelusuran.
Hasilnya, Sunda Empire tidak terdaftar dalam administrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, baik sebagai organisasi masyarakat (ormas) maupun Organisasi Kepemudaan (OKP).
"Hasil penelusuran secara administratif itu Sunda Empire tidak terdaftar di Pemkot Bandung," ujar Ferdi saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (17/1/2020).
Menurutnya, jika ada ormas yang diketahui merupakan mitra pemerintah, maka pihaknya akan menerima secara terbuka.
Sebaliknya, apabila terdapat laporan adanya ormas yang berbuat aneh, maka ada institusi penegak hukum yang tidak akan berdiam diri.
"Jika ia berbuat aneh-aneh, kita punya ketentuan. Kebetulan kali ini mereka tidak terdaftar," ujar Ferdi.
Selain itu, Ferdi menjelaskan bahwa dirinya memperoleh informasi jika fenomena tersebut sudah berlangsung cukup lama di Jawa Tengah.
Namun, ia mengaku tidak dapat menjelaskan lebih jauh, lantaran Sunda Empire tidak terdaftar dalam Pemkot Bandung.
Mematuhi aturan Terkait viralnya informasi kehadiran Sunda Empire, Ferdi mengungkapkan bahwa seharusnya masyarakat patuh terhadap konstitusi dan berlandaskan pada UUD 1945.
"Kita imbau, siapa pun kita harus patuh pada konstitusi agar bahwa mekanisme aturan ada tata kelola siapa pun sepanjang koridor aturan," ujar Ferdi.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah sepakat menjaga Kota Bandung ini tertib, taat aturan, dan kondusif.
"Kita punya koridor aturan, kalau ada yang masuk, harus mengacu pada aturan," lanjut dia.