Kecelakaan
Truk Kelebihan Muatan Nyelonong Masuk SPBU KM 97 Rem Blong Terbanting Menimpa Tujuh Mobil Parkir
Sebuah kecelakaan fatal kembali dipicu oleh pengemudi truk yang mengendarai truk dengan kecepatan tinggi.
Sebuah kecelakaan fatal kembali dipicu oleh pengemudi truk yang mengendarai truk dengan kecepatan tinggi.
Kecelakaan fatal itu mengakibatkan sejumlah pemilik kendaraan mengalami kerugian karena kendaraan mereka dihantam oleh truk bobrok yang banyak beroperasi di jalan tol.
Selain terdapat warga yang mengalami luka berat akibat kecelakaan karena kekonyolan tersebut.
Truk itu dikategorikan bobrok karena tidak mempunyai kelayakan seperti pengereman yang memadai dan keterampilan pengemudi yang layak.
Dampaknya, sejumlah kendaraan pun mengalami kerusakan berat akibat truk yang tidak layak beroperasi itu bermanuver dengan kecepatan tinggi di saat berada di
Dalam video singkat itu, truk tersebut tidak bisa dikendalikan diduga akibat rem blong.
Namun demikian, truk tersebut yang meluncur deras memang memicu sejumlah dugaan sebagaimana tampak dalam komentar sejumlah netizen di tayangan video singkat tersebut.
Sementara itu, sebagaimana diungkap Kompas.com, sebuah truk kontainer terguling dan menimpa tujuh mobil yang terparkir di Rest Area Km 97 Ruas Tol Cipularang, Jumat (17/1/2020) pukul 16.15 WIB.
• Tensi Ketakutan Meningkat Setelah Dikabarkan Virus Mematikan yang Berasal Cina Mulai Memasuki Bali
Kejadian itu menyebabkan seorang pengendara mengalami luka berat dan saat ini masih dirawat di rumah sakit.
"Akibat kejadian tersebut, terdapat satu orang korban luka berat yang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tamrin Purwakarta untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujar GM Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Pratomo Bimawan, melalui rilis yang diterima, Sabtu (18/1/2020).
Kecelakaan bermula saat truk memasuki Rest Area Km 97 Jalan Tol Cipularang arah Jakarta.
Tiba-tiba truk itu mengalami rem blong sehingga kendaraan kehilangan kendali dan oleng.
Truk terbalik dengan posisi roda kanan di atas dan menimpa tujuh kendaraan yang sedang terparkir di sekitar rest area.
Kejadian tersebut melibatkan tujuh kendaraan yang sedang parkir di Rest Area tersebut, yaitu sebuah Toyota Rush, 2 Avanza, 3 Kijang Innova, dan Volvo.
Diperkirakan proses evakuasi akan selesai pada siang ini.
Selama proses penanganan kejadian, operasional rest area tetap berjalan normal.
"Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan akibat hal ini dan mengimbau pengguna jalan agar tetap berhati-hati," ujar Pratomo.
Terungkap bahwa sebuah truk trailer berjenis Tractor Head dengan nomor polisi B 9766 UO mengalami kecelakaan di Rest Area Km 97 Tol Cipulang pada Jumat (17/1/2020).
Kejadian ini mengakibatkan tujuh kendaraan yang sedang diparkir rusak terkena hantaman trailer.
Marketing and Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero), Irra Susiyanti mengatakan bahwa truk mengalami rem blong, sehingga kendaraan kehilangan kendali.
“Kemudian, oleng dan terbalik dengan posisi roda kanan di atas dan menimpa tujuh kendaraan yang sedang terparkir di sekitar rest area tersebut,” ucapnya. dalam keterangan resmi, Sabtu (18/1/2020).
• Kekuatan Tiang Gantungan untuk Eksekusi Pemerkosa Diujicoba dengan Menggantung Boneka Serupa Manusia
Untuk mengamankan kondisi lalu lintas di lokasi kejadian, petugas Jasa Marga segera melakukan evakuasi terhadap kendaraan yang terlibat dan melakukan pengaturan lalu lintas.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang mengatakan, jika kejadian rem blong merupakan salah dampak negatif dari truk ODOL (Over Dimension dan Over Load).
“Sering terjadi kecelakaan di jalan tol, penyebabnya adalah truk ODOL."
"Truk ODOL dapat mengakibatkan rem tidak berfungsi sempurna dan akhirnya menabrak kendaraan di depannya lalu terguling,” ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Deddy mengatakan, kecelakaan truk ODOL tak hanya melibatkan kendaraan di depan atau belakangnya, tapi juga lingkungan di sekitarnya.
“Risiko truk ODOL bermacam-macam, mulai dari truk rem blong, ban truk pecah, as roda patah, suspensi patah, truk terguling, jalan cepat rusak, muatan atas menabrak jembatan (JPO/Viaduk), hingga kecepatan yang terbatas,” katanya. (Dio Dananjaya)
Terkait dengan banyaknya kejadian truk tidak layak beroperasi dan tidak dikemudikan oleh pengemudi yang memenuhi syarat menunjukkan lemahnya penegakan hukum di jalan raya.
Akibatnya, kecelakaan serupa sering terulang.
Dampaknya, yang jadi korban adalah rakyat yang menggunakan jalan.
Padahal, kecelakaan beruntun di Jalan Tol Cipularang KM 91, sebelum ini, ternyata tidak dijadikan sebagai pelajaran pahit yang seharusnya tidak boleh terulang.
Nyatanya, kecelakaan serupa selalu terulang apalagi banyak sopir truk adalah masih di bawah umur dan tidak memenuhi kualifikasi apalagi mempunyai SIM.