Liga Imdonesia
Arema Butuh Pemain Keras dan Ngeyel Seperti Mariando dan Israel Wamiau.
Arema FC melengkapi pemain lokalnya dengan mendatangkan dua pemaina sal Papua, Mariando Djonak Uropmabin dan Israel Wamiau.
Arema FC kembali melengkapi tradisi pemain beradarah Papua di dalam skuad berjuluk Singo Edan itu.
Usai melepas dua pemain asal Papua musim lalu, Arema kembali mendapatkan dua pemain pengganti yang juga dari Papua.
Keduanya adalah Israel Wamiau dan Mariando Djonak Uropmabin.

Mariando yang mantan pemain Semen Padang itu didatangkan untuk mengisi lini serang Arema, termasuk di sektor sayap, yang ditinggalkan empat pemain.
Empat pemain di sektor sayap yang tak lagi berkostum Arema FC adalah Sunarto, Ricky Kayame, Nasir dan Rifaldi Bawuo.
Selain itu, Arema juga kehilangan pemain depan, Ahmad Nur Hardianto, ditambah kondisi Dedik Setiawan yang masih dalam tahap pemulihan pascaoperasi.
Kedatangan Mariando diakui Asisten Pelatih Arema, Kuncoro.
Menurutnya, Mariando merupakan pemain yang direkomendasikan bergabung oleh tim pelatih.
Sang pemain dinilai pantas dan sesuai dengan kebutuhan klub.
“Yang saya tahu, para pemain asal Papua memiliki skill bawaan sejak lahir yang menonjol. Jadi, mereka pantas jika gabung ke Arema, karena punya karakter yang diinginkan Coach Nario Gomez,” kata dikutip dari Malangonline.
Menurut dia, Mariando memiliki karakter keras dan ngeyel. Dengan usia di bawah 25 tahun, pemain tersebut dinilai siap bekerja keras.
Kuncoro menyebutkan, Arema kerap berjodoh dengan pemain asal Papua.
Hampir setiap musim, ada pemain yang berasal dari Papua.
Kehadiran Mariando dan Israel menggantikan Ricky Kayame dan Zidane Pulanda yang resmi dilepas karena kontraknya habis.
“Kebetulan saja Arema melepas dua pemain asal Papua yang memperkuat tim musim lalu. Kebetulan juga mendapat dua pemain pengganti dengan posisi yang berbeda. Yang jelas mereka datang sesuai kebutuhan tim ,” tutupnya.
Sosok Israel sebenarnya bukan pemain baru di Arema.
Israel pernah memperkuat Arema pada Liga1 2018 sebelum hengkang ke Persipura Jayapura pada 2019.