Banjir Tahun Baru 2020
Pengelola Mal Mau Menuntut Kompensasi ke Pemprov Alasannya Rugi Belasan Miliar Rupiah Dampak Banjir
Sejumlah mal lain di Jakarta Barat juga mengalami kerugian yang sama karena banjir Jakarta.
Penulis: Desy Selviany |
Bukan hanya Mall Taman Anggrek yang mengalami kerusakan mesin dan tutup karena banjir di awal tahun 2020.
Sejumlah mal lain di Jakarta Barat juga mengalami kerugian yang sama karena banjir Jakarta.
"Kalau 1 januari saya data ada Taman Anggrek, Mall Cipinang, dan Lippo Puri Mall," kata Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HPPBI), Budihardjo Iduansjah, yang dikonfirmasi Sabtu (11/1/2020).
Bahkan kata Budihardjo, di beberapa mall juga mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan mall harus ditutup lebih dari sepekan.
• Warga Korban Banjir Pondok Gede Permai Kurang Mendapatkan Perhatian Akibat Pembenci Menyerang Anies
Misalnya saja di Mall Taman Anggrek dan Lippo Mall Puri juga mengalami kerusakan mesin pembangkit listrik karena banjir 1 Januari lalu.
"Itu Lippo Mall Puri juga lama tutupnya seperti Taman Anggrek, Mall itu baru buka Senin lalu tapi ditutup kembali karena ternyata operasional belum bisa maksimal," ujar Budihardjo.
• Kekhawatiran Meningkat Jika Sejumlah Bukti Pesawat yang Kena Rudal dalam Upaya Dimusnahkan oleh Iran
Akibatnya, rugi ratusan miliar terhadap mall-mall tersebut tidak dapat terhindarkan. Budihardjo mengatakan bila hitungan kasar, satu mall bisa merugi sampai Rp15 Miliar selama operasional tutup setengah bulan ini.
"Kita target permeter persegi Rp1 juta sampai Rp2 juta perbulan, ini mereka tutup setengah bulan, misal Rp500 ribu, kali saja kalau luas mall ada 30 ribu meter persegi, bisa rugi capai Rp15 Miliar selama tutup," jelas Budihardjo.
• Momen Wahyu Setiawan Disemprot Chusnul dan KPU Membatalkan PAW Harun Masiku Saat Wahyu Ditangkap KPK
Oleh karenanya asosiasinya telah mengirimkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta. Mereka menuntut agar Pemprov DKI Jakarta bisa mengganti kompensasi kerugian akibat banjir.
"Kita sudah kirim surat ke Pak Gubernur, kita mau ketemu untuk diskusi, kita mau fair sajalah untuk kompensasi banjir ini, sejauh ini kita tuntutnya beberapa kebijakan yang menghambat bisa dicabut, seperti pajak misalnya," ujar Budi.
Diberitakan sebelumnya beberapa Mall di Jakarta sempat tutup karena banjir awal tahun 2020 lalu.
Bahkan, Mall Taman Anggrek sampai saat ini belum juga buka karena trafo dan pembangkit listrik mereka rusak terendam banjir.
• Solusi Praktis untuk Menghadapi Musim Hujan untuk Pemilik Kendaraan dengan Melakukan Body Coating
Sebelumnya, diberitakan bahwa perhatian sangat besar diberikan pada sejumlah wilayah di DKI Jakarta yang sempat terendam banjir.
Namun, perhatian dan liputan kurang dilakukan pada banjir di sejumlah wilayah di daerah lainnya.
Bahkan, sejumlah video terkait banjir yang menyeret kendaraan seperti mobil dan motor kurang mendapatkan peliputan dan lebih banyak diketahui di media sosial.
Kawasan yang dilanda banjir bandang, tanah longsor, hingga banyaknya kerugian yang diderita masyarakat seperti di Bekasi (Jawa Barat), Ciledug (Kota Tangerang, Banten), Lebak (Banten), Brebes (Jawa Tengah), Jepara (Jawa Tengah), hingga Surabaya (Jawa Timur) lebih banyak didapatkan di media sosial.
• Ratusan Buruh Unjuk Rasa di Kantor JORR Jakarta Mengajukan Protes ke Presiden karena Dipecat Sepihak
Terkait dengan hal itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dikutip Kompas.com, secara khusus menyoroti banjir yang melanda kawasan Bekasi dan Lebak.
Banjir parah dialami di kawasan Jati Asih, Pondok Gede, Tambun Selatan, dan sejumlah lokasi di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
Anies Baswedan mengatakan, banjir yang disebabkan cuaca ekstrem tidak hanya terjadi di Jakarta.
Banjir juga terjadi di Lebak, Banten sampai Bekasi, Jawa Barat.
Namun, Anies Baswedan melihat, banjir di daerah lain tidak menjadi percakapan di media sosial, sehingga, sepertinya halnya banjir di Jakarta.
"Kenyataannya, Indonesia sedang mengalami tantangan cuaca yang luar biasa."
"Kalau di Jawa bagian barat, (banjir) dari mulai Lebak sampai Bekasi."
"Sayangnya, tidak semua dapat perhatian dalam percakapan," ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/1/2020).
"Padahal, banjir di daerah lain lebih parah dibandingkan Jakarta."
• Kim Jong Un Pertama Kali Muncul dari Persembunyian Sejak Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Drone
Anies Baswedan mengungkapkan, banjir di Jakarta tidak menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan lainnya.
"Coba dicek berapa jembatan yang hilang di banyak tempat."
"Di Jakarta ini, Alhamdulillah, gedung hilang, tidak ada, rumah longsor, tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya?"
"Kantor tutup, tidak ada, mal tutup, tidak ada, Bundaran HI ketutup, tidak ada."
"Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi," kata Anies.
"Tapi, yang terjadi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan," lanjutnya.
• Kepolisian Menelusuri Catatan Kriminal Reynhard Sinaga di Indonesia yang Divonis Bui Seumur Hidup
Anies Baswedan tidak mau mengomentari tingginya perbincangan di media sosial soal banjir Jakarta.
Menurut dia, Pemprov DKI saat ini sedang fokus pada penanganan banjir.
"Pemerintah harus bekerja menggunakan kenyataan, fakta, bukan memfokuskan pada percakapan, karena percakapan bisa naik turun dan bisa positif negatif."
"Tapi kami bekerja untuk memastikan pelayanan berjalan baik, warga terlindungi," ucap Anies.
Seperti diketahui, di awal tahun baru, banjir melanda sejumlah titik di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak, dan Bogor. (Nursita Sari)
Sulitnya mengatasi bencana banjir bahkan mengakibatkan daerah lain di antaranya Bekasi minta bantuan ke DKI Jakarta.
Anies Baswedan telah menanggapi permintaan bantuan untuk mengatasi banjir yang disampaikan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Pemerintah Kota Bekasi mempersiapkan sejumlah hal dalam menghadapi prediksi terjadinya cuaca ekstrem pada pertengan Januari hingga awal Februari 2020.
Cuaca ekstrem itu merupakan curah hujan yang tinggi sehingga berpotensi terjadi kembali banjir.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, persiapan itu pihaknya akan menyiapkan shelter evakuasi hingga sejumlah perahu evakuasi di titik lokasi banjir.
"Kita tidak ingin terjadi banjir lagi, tapi ada informasi yang cukup dari BMKG bahwa akan ada cuaca yang ekstrem hujan."
"Maka, kita harus melakukan persiapan," kata Tri kepada awak media, Rabu (8/1/2020).
• Warga Resah dan Menolak Rencana akan Beroperasinya Kembali Tempat Prostitusi Vins Pondok Indah
Tri menerangkan, shelter evakuasi bencana banjir itu akan disiapkan di tiap kecamatan.
Nantinya shelter itu bakal berfungsi laiknya posko penampungan sementara.
"Shelter itu nanti ada fasilitasnya lengkap, mulai keperluan logistik, obat-obatan, hingga area istirahat tempat tinggal sementara."
"Lengkap semua, ada dapur bersama, tim kesehatan dan lainnya," ucap dia.
Untuk jumlah shelternya akan disesuaikan dengan wilayah terdampak banjir. Jika area terdampak cukup banyak titik, tentunya shelter yang dibangun akan lebih banyak.
"Disesuaikan dengan kondisi yang ada misal di Jatiasih sebaran titik banjir banyak tentu harus lebih banyak," kata Tri.
• Anies Baswedan Heran Kok Peringatan Dini Soal Cuaca Ekstrem Kedubes AS Lebih Viral Dibanding BMKG
Tak hanya kesiapan shelter, lanjut Tri, pihaknya juga telah meyiagakan personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana maupun unsur lainnya dalam penanganan banjir.
Tidak ketinggalan, perahu evakasi juga disipakan di titik-titik lokasi terdampak banjir sehingga proses evakuasi jauh cepat.
"Kita sekarang dalam posisi hampir mendekati angka 40-an (perahu), kita lebih prepare dalam menghadapi ini, menjadi lebih prepare menghadapi informasi BMKG soal cuaca ekstrim," kata dia.
• Pemilik Mobil Didenda Rp 20 Juta Jika Tidak Punya Garasi Setelah Perda Garasi Disahkan DPRD Depok
Tak hanya itu, alat pendeteksi maupun tim pemantau debit air Kali Bekasi juga disiagakan.
• Warga Bekasi Banyak yang Terserang Penyakit Kulit Hingga Diare yang Jadi Bencana Pasca Banjir
Sehingga, bila tinggi air muka melebihi batasa normal sudah bisa langsung diinformasikan ke warga untuk melakukan persiapan evakuasi.
"Dinas BMSDA itu sudah ada early warning system, ada peringatan dini kita sudah pasang alat di perbatasan dengan Bogor sana namanya jembatan PU. Kita juga di PGP ada pos pengawas," kata dia.
• Diungkap Polisi Bahwa Satu dari Tiga Tersangka Penyuplai Senpi Koboi Lamborgini Itu Anak Ayu Azhari
Tri menambahkan saat ini juga proses perbaikan tanggul rusak di sepanjang Sungai Bekasi tengah dikerjakan pihak Kementerian PUPR.
Sehingga, diharapkan tidak terjadi limpasan air melaui tanggul rusak itu.
"Pihak Kementerian PUPR juga menyiapkan sejumlah pompa, kami dari pemkot juga siapkan," katanya.
• Kim Jong Un Pertama Kali Muncul dari Persembunyian Sejak Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Drone
Sementara itu, sebelumnya diberitakan, ijazah yang rusak atau terbawa banjir menjadi persoalan warga Kota Bekasi pascabanjir yang terjadi pada awal tahun 2020.
Warga meminta agar pemerintah memfasilitasi untuk proses penerbitan ijazah baru.
Akan tetapi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatulah mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menerbitkan Ijazah atau Surat Tanda Taman Belajar (STTB) baru bagi.
“Iya tidak bisa diperbaiki, digati atau diterbitkan baru,” kata Inay kepada Warta Kota, Rabu (8/1/2020).
Ia menjelaskan, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 29 tahun 2014, ijazah tidak bisa diterbitkan yang baru.
• Terdapat Sebanyak 9 Turap Jebol di Tangerang Selatan Setelah Terjadinya Banjir Tahun Baru
Akan tetapi, diganti surat ketarangan pengganti ijazah yang ditandatangani kepala dinas.
"Jadi,kita terbitkan surat keterangan pengganti ijazah, atas tandatangan saya (kepala dinas)," jelas dia.
Surat keterangan pengganti ijazah itu, kata Inay, setara dengan ijazah baru. Sehingga ketika melamar kerja maupun CPNS tetap sah.
"Surat keterangan pengganti ijazah ini resmi sederajat dengan ijazah asli sesuai aturan Permendikbud itu. Jadi tetap bisa lamar kerja nanti kan kita legalisir juga," kata Inay.
Untuk proses pembuatannya, kata Inay, warga yang ijazahnya rusak tinggal mendatangi kantor Dinas Pendidikan.
• Aksi Pelaku Pencurian Motor di Bekasi Terungkap karena Korban Lihat Motornya Parkir di Rumah Pelaku
Setelah sebelumnya, datang ke sekolahnya meminta surat pengantar.
"Termasuk minta surat keterangan RT/RW sebagai korban banjir atau kepolisian untuk warga kehilangan ijazah," kata Inay.
Inay menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas RT RW setempat untuk menginventaris data warga yang ijazahnya mengalami kerusakan parah hingga tak berbentuk.
"Kita akan komunikasi dengan RT RW data warga yang ijazahnya rusak terdampak banjir. Kita fasilitasi dan tidak dipungut biaya," kata dia.
• Kim Jong Un Pertama Kali Muncul dari Persembunyian Sejak Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Drone
Sebelumnya, sejumlah warga Kota Bekasi yang terdampak banjir parah pada awal tahun 2020 meminta agar pemerintah memfasilitasi proses penggantian ijazah mereka yang rusak.
Ijazah mereka rusak terendam banjir dan penuh lumpur.
"Dari warga permintaan lain selain bantuan logistik, yaitu tolong difasilitasi penggantian ijazah saya yang rusak," kata Desy Arisandi (23) warga Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Rabu (8/1/2020).
Desy menuturkan sejumlah ijazahnya hancur akibat banjir. Rata-rata ijazahnya rusak tak kelihatan tulisannya.
"Tulisannya semuanya luntur, ada beberapa yang rusak parah sobek sama hancur kena lumpur," ucap dia.
• Reynhard Jadi Pengurus OSIS Saat SMP yang Banyak Disukai Siswi Karena Tampan Meski Ternyata Gemulai
Ia mengungkapkan ketika kejadian banjir, dirinya bersama keluarga tengah pergi ke daerah Bogor untuk berlibur tahun baru.
Dirinya tak menyangka banjir di wilayahnya cukup parah. Sehingga ijazah miliknya yang disimpan di lantai dua rumahnya ikut terendam.
"Banjirnya kan parah bangat, sampai ke lantai dua. Padahal kan saya simpan dilantai dua, diatas lemari. Ini kan banjirnya sampai 6 meter sisa atap aja," ungkap dia.
Permintaan serupa juga diungkapkan Tony Wanda (43) warga Perum Pondok Mitra Lestari, Jatiasih. Ia meminta agar ijazah anak-anak yang rusak agar bisa diganti.
"Harapannya ya bisa difasilitasi agar ijazah anak-anak saya yang rusak bisa diganti," kata dia.
Ia menjelaskan, ijazahnya hancur lebur seperti bubur pascabanjir. Hanya beberapa saja yang masih selamat.
"Kebanyakan ijazahnya hancur semua, sudah engga berbentuk. Ada sebagian yang masih bisa selamat, kita jemur keringkan," kata dia.
• Terungkap Faktor yang Mengakibatkan Anton Medan Histeris Saat Menghadiri Sidang Trio Bau Ikan Asin
Ia menceritakan, ijazahnya tak selamat saat banjir dikarenakan kala itu ia tengah pergi ke Bali untuk berlibur.
Dirinya baru pulang ke rumahnya pada Senin (6/1/2020) malam. Ketika datang ke rumahnya, semua isi rumahnya hancur. Termasuk ijazah ketiga anaknya rusak.
"Saya pada awal tahun baru sudah diberi kabar kalau banjir, tapi mau pulang ya gimana lagi di Bali. Jadi pasrah aja," jelas dia.
• Warga Bekasi Banyak yang Terserang Penyakit Kulit Hingga Diare yang Jadi Bencana Pasca Banjir
Tak hanya ijazah semua peralatan rumah tangga, seperti lemari, kasur, hingga pakaian hancur terendam.
"Habis semua yang dilantai bawah, enggak bisa digunakan lagi," katanya.
