Berita Internasional

Kekhawatiran Meningkat Jika Sejumlah Bukti Pesawat yang Kena Rudal dalam Upaya Dimusnahkan oleh Iran

Sejumlah bukti mengarah pesawat Ukraina yang terjadi bukan karena kerusakan mendadak mesin, tapi ditembak, maka tingkat kekhawatiran pun meningkat.

The Guardian
Iran diyakini tengah berupaya untuk menghancurkan sejumlah bukti terkait dengan pesawat Boeing 737 milik Ukraina sebenarnya bukan mengalami kecelakaan, tapi ditembak jatuh saat di udara Teheran. 

SETELAH sejumlah bukti yang mengarah pada kecelakaan pesawat yang terjadi bukan karena kerusakan mendadak mesin, kekhawatiran meningkat.

Sejumlah penerbangan ke Iran dari sejumlah maskapai pun telah dibatalkan untuk dilaksanakan.

Terdapat sejumlah rekaman video menunjukkan bahwa pesawat yang membawa 176 penumpang itu terkena rudal antipesawat darat ke udara yang ditembakkan di Iran.

Meski, ada teori yang menyatakan, tindakan itu dilakukan karena tidak disengaja, tangis kesedihan dunia telah pecah.

Serpihan rudal antipesawat yang diluncurkan pun ditemukan di sekitar reruntuhan pesawat Boeing 737 Ukraina tersebut.

Iran diyakini tengah berupaya untuk menghancurkan sejumlah bukti terkait dengan pesawat Boeing 737 milik Ukraina sebenarnya bukan mengalami kecelakaan, tapi ditembak jatuh saat di udara Teheran.
Iran diyakini tengah berupaya untuk menghancurkan sejumlah bukti terkait dengan pesawat Boeing 737 milik Ukraina sebenarnya bukan mengalami kecelakaan, tapi ditembak jatuh saat di udara Teheran. (Reuters)

Sebagaimana dikutip Warta Kota dari The Guardian, Sabtu (11/1/2020), kekhawatiran serius sedang melanda sejumlah kalangan.

Mereka menilai, integritas terkait dengan kecelakaan pesawat Iran tersebut telah lenyap.

Para ahli menyatakan, mereka sangat kaget atas perilaku Iran, di tengah-tengah kekhawatiran Teheran berusaha menghancurkan bukti.

Dunia juga tidak menyangka, pihak Iran setega itu menembak jatuh sebuah pesawat berpenumpang rakyat sipil, yang sebagian di antaranya adalah warga Iran (62) dan sebagian lainnya warga Canada (82).

Sisanya berasal dari sejumlah negara lainnya.

Sejumlah penerbangan dari maskapai Belanda dan Eropa dari dan ke Iran pun dibatalkan.

Para ahli kecelakaan udara telah mengemukakan keprihatinan serius atas penanganan lokasi jatuhnya sebuah pesawat Ukraina.

Ada teori menjelaskan bahwa diduga pesawat itu secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh rudal Iran, tapi kesengajaan pesawat itu ditembak jatuh lebih meyakinkan.

Ketika kekhawatiran tumbuh bahwa Teheran telah berusaha menghilangkan sejumlah bukti penting dari daerah tersebut.

Update Terungkap Wahyu Setiawan Bawa Nama Tuhan dan Rakyat Tidak akan Korupsi Kok Malah Diborgol KPK

Sementara itu, Graham Braithwaite, seorang profesor investigasi keselamatan dan kecelakaan di Universitas Cranfield, mengatakan, penanganan Iran terhadap lokasi kecelakaan, termasuk pemindahan bukti yang cepat, menimbulkan "keprihatinan serius atas integritas penyelidikan".

"Di mana Anda memiliki perekam penerbangan yang memberi tahu Anda, apa yang telah terjadi, Anda dapat bergerak cepat untuk membersihkan situs," jelasnya.

"Tetapi jika perekamnya rusak (seperti yang dikatakan orang Iran), maka yang Anda miliki hanyalah bukti forensik di situs tersebut untuk menceritakan kisahnya kepada Anda."

Kotak hitam atau black box pesawat itu juga sudah dikuasai oleh Iran dan dinyatakan rusak meski diyakini sebenarnya kotak hitam itu masih utuh.

KPU Dicokok KPK, Lembaga Pemantau Pemilu Menilai Runtuh Harapan Publik Terhadap Masa Depan Demokrasi

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadym Prystaiko mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah diberi akses ke perekam kotak hitam penerbangan dan mereka sedang berencana untuk mulai menganalisis konten kotak hitam itu.

Iran telah mengundang penyelidik dari Kanada, Ukraina, dan Boeing untuk melihat lokasi kecelakaan di pinggiran Teheran untuk membuktikan bahwa pesawat itu tidak menjadi korban salah sasaran oleh pertahanan udara Iran.

Dikatakan, pihaknya juga akan menyambut perwakilan negara-negara lain yang warganya meninggal dalam penerbangan 752 Ukraine International Airlines (UIA).

Prystaiko mengatakan, para ahli Ukraina telah diberikan akses ke lokasi jatuhnya pesawat itu, tetapi menurut kru dari stasiun penyiaran AS, CBS News yang tiba di lokasi jatuhnya jam 9 pagi pada hari Kamis pagi, tampaknya lokasi pesawat itu telah dibersihkan dari puing-puing pesawat.

"Pemulung, sekarang, mengambil puing-puing yang ada," kata Elizabeth Palmer, seorang koresponden CBS.

"Tidak ada keamanan. Tidak dipasang garis polisi. Tidak ada tanda-tanda dari simpatisan mana pun."

Braithwaite, yang mengajar kursus investigasi kecelakaan udara, mengatakan, dia terkejut bahwa Iran telah pindah untuk membersihkan lokasi kecelakaan sebelum pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, termasuk Ukraina, Kanada, dan penyelidik teknis lainnya telah mampu melakukan pemeriksaan sendiri.

Katanya, dia akan diharapkan ada di bawah lampiran 13 konvensi Chicago, perjanjian internasional yang menetapkan protokol untuk penyelidikan kecelakaan.

Kim Jong Un Pertama Kali Muncul dari Persembunyian Sejak Qassem Soleimani Tewas dalam Serangan Drone

Ada dugaan lain, Iran sedang melancarkan balas dendam secara membabi buta terkait kematian Jenderal Qassem Soleimani, orang kuat nomor dua Iran setelah Ali Khameini, yang merupakan aktor sejumlah perang di kawasan Teluk.

Qassem Soleimani dicap sebagai teroris yang telah mencelakakan banyak warga sipil, khususnya warga Amerika Serikat (AS), yang diungkap oleh Donald Trump dalam sebuah video yang beredar secara luas di dunia maya.

Target AS itu sudah berhasil dihabisi, tapi menyulut kemarahan Iran yang menembakkan rudal ke pangkalan udara AS di Irak, tapi AS menyatakan, tidak ada satu pun korban adalah warga AS, meski Iran menyatakan klaim, aksi itu menumpas 80 serdadu AS di sana.

Kekhawatiran terjadinya perang pun meningkat, tapi tindakan untuk menembak jatuh sebuah pesawat penerbangan sipil dengan rudal adalah kegiatan yang pengecut.

Sementara itu, Braithwaite mengatakan, dia juga terkejut, saat melihat gambar-gambar dari puing-puing yang dibersikan dengan traktor di lokasi kecelakaan - yang menunjukkan, risiko untuk menghancurkan bukti penting dari pemandangan itu - serta laporan CBS bahwa situs itu sengaja dibiarkan dalam keadaan tidak aman, sementara penduduk setempat dibiarkan memulung.

“Ini menunjukkan, disiplin situs yang buruk, setidaknya, atau pengabaian yang disengaja."

"Jika sebuah situs sengaja dibersihkan, maka Anda tidak dapat mengumpulkannya kembali."

Dia mengatakan, penyelidik kecelakaan biasanya berhati-hati dalam melakukan apa pun yang dapat membahayakan investigasi kriminal, terutama yang berkaitan dengan rantai bukti yang mungkin mengandung residu bahan peledak.

"Anda akan mengharapkan protokol yang terlibat, kemudian menjadi standar tertinggi diawasi oleh polisi atau pasukan keamanan."

Pesawat dengan 176 penumpang dan awak di pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas sekitar pukul 6.13 pagi pada hari Rabu pagi, sekitar lima jam, setelah Iran meluncurkan tembakan rudal ke pasukan AS yang ditempatkan di Irak, dan sementara itu, dalam siaga tinggi untuk kemungkinan pembalasan.

Kantor berita semi-resmi Fars Iran, mengatakan, negara itu akan mengumumkan pada hari Sabtu alasan kecelakaan itu, mengutip sebuah sumber informasi.

Sumber-sumber intelijen Barat mengatakan kepada Guardian pada Kamis malam bahwa mereka percaya pesawat itu mungkin ditembak jatuh oleh dua rudal darat ke udara dalam apa yang oleh satu sumber digambarkan sebagai "kecelakaan tragis", tetapi Iran membantah.

Foto-foto yang diambil pada hari kecelakaan menunjukkan, sejumlah mesin berat digunakan untuk memindahkan potongan puing yang lebih besar.

Media Iran juga menerbitkan beberapa foto dan video dari bidang luas reruntuhan dan barang-barang pribadi yang ditinggalkan oleh kecelakaan itu.

Tidak jelas apakah penghapusan puing-puing itu dilakukan sesuai dengan prosedur investigasi kecelakaan untuk memastikan bukti penting dijaga atau malah dihilangkan.

Analis penerbangan veteran Inggris, David Learmount, yang telah banyak menulis tentang masalah keselamatan penerbangan, juga menyatakan keterkejutannya atas pelaksanaan penyelidikan terkait pesawat di Iran.

"Orang-orang Iran adalah penandatangan konvensi Chicago dan mereka tahu, apa protokolnya," katanya.

"Anda tidak bekerja secepat ini untuk membersihkan situs. Ini benar-benar terlalu cepat."

"Anda tidak dapat melakukannya dalam 24 jam."

"Satu hal adalah semua kecelakaan seperti ini harus diperlakukan sebagai TKP.”

Learmount mengatakan, dia akan mengharapkan pihak lain yang berkepentingan untuk kecelakaan itu diizinkan untuk memeriksa tempat kejadian sebelum puing-puing dihapus.

"Orang Iran tahu semua ini."

"Mereka tahu apa yang seharusnya mereka lakukan."

"Mereka berhak untuk bertanggung jawab atas investigasi, tetapi meskipun begitu mereka tidak perlu melakukannya sendiri."

"Mereka bisa mendapatkan bantuan dari luar. ”

Pada hari Jumat, para pejabat Iran terus menyangkal bahwa pesawat itu ditembak jatuh.

Ali Abedzadeh, kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, mengatakan pada konferensi pers di Teheran:

"Jika (badan intelijen) memiliki temuan dengan dukungan ilmiah, mereka harus menunjukkan ini kepada dunia."

Dia mengatakan, dia telah menonton klip video yang dimaksudkan untuk menunjukkan pesawat itu terkena rudal sebelum jatuh ke tanah, tetapi mengatakan:

"Ini tidak dapat dikonfirmasi dari perspektif ilmiah."

Hal yang menunjukkan bahwa sedang dilakukan upaya untuk menghapuskan pembuktian positif ilmiah yang selama ini dikenal.

Berbicara di London, duta besar Iran untuk Inggris, Hamid Baeidinejad mengatakan, hal itu tidak benar bahwa lokasi kecelakaan telah dibuldoser dan mengatakan mayat-mayat itu telah dipindahkan, tetapi puing-puing yang relevan masih ditahan bersama dengan kotak hitam.

Dia tidak merinci, apakah reruntuhan itu disimpan di lokasi kecelakaan atau dibawa ke tempat lain.

"Saya kecewa bahwa beberapa negara termasuk Inggris, yang tidak memiliki bukti keras, tanpa akses ke kotak hitam, rekaman suara, rongsokan pesawat terbang dan laporan insinyur teknis di bandara Teheran, sedang bergegas menuju penilaian," katanya.

"Itu hanya menambah kecemasan keluarga."

Sementara itu, Hassan Rezaeifar, kepala komite yang mengawasi kecelakaan penerbangan di Iran, mengatakan bahwa, bertentangan dengan klaim sebelumnya bahwa kotak hitam tampaknya telah rusak oleh kecelakaan itu, keduanya tampaknya masih utuh.

"Kami lebih suka mengekstraksi data dan mengunduh data di dalam negeri," katanya.

"Tetapi, jika kita sampai pada kesimpulan bahwa data mungkin rusak, maka kita akan melakukan proses (di luar negeri)."

Penyelidik akan berusaha untuk mengekstraksi dan menganalisis data kotak hitam pada hari Jumat, ia menambahkan, tapi temuan mungkin memakan waktu satu atau dua bulan untuk dirilis.

Sementara itu, Menteri luar negeri Jerman, Heiko Maas, mendorong Iran untuk bersikap transparan.

"Penting sekarang bahwa ini sepenuhnya dijelaskan," katanya.

“Ini tidak bisa disembunyikan di bawah meja. Jika itu terjadi maka itu akan menumbuhkan ketidakpercayaan baru dan itu adalah hal terakhir yang kita butuhkan sekarang."

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved