Cuaca Buruk serta Gerhana Bulan Penumbra, Waspada Banjir Rob di Wilayah Pesisir DKI Jakarta

3 Gerhana berakhir (P4)

WIB: 04.14,4

WITA: 05.14,4

WIT: 06.14,4

Durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) adalah 4 jam 08,7 menit.

Seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika bagian Timur, sebagian kecil Australia bagian Barat, dan Samudera Hindia.

Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Afrika bagian Barat, dan Samudera Atlantik.

Lalu, di sebagian kecil Amerika bagian Timur Laut, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.

Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Amerika Utara bagian Barat Laut, Samudera Pasifik bagian Barat, dan sebagian besar Australia bagian Timur.

• SIAP-SIAP! Gerhana Bulan Penumbra Bakal Terjadi pada 11 Januari 2020, Ini Jadwalnya

Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Amerika dan Samudera Pasifik bagian Timur.

Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020 ini merupakan anggota ke-16 dari 71 anggota pada seri Saros 144.

Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 30 Desember 2001.

Ada pun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 21 Januari 2038.

Fenomena Langka

Sebelumnya, fenomena langka gerhana bulan sebagian alias gerhana parsial, terjadi pada pukul 01.43 WIB memasuki tanggal 17 Juli 2019.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam akun Instagramnya @InfoBMKG mengungkapkan gerhana bulan sebagian akan berlangsung hingga pukul 07.19 WIB.

Pukul 01.42 WIB gerhana mulai Penumbra mulai (P1). Lanjut dipukul 03.01 WIB Gerhana sebagian mulai (U1). Gerhana bulan akan berada di puncaknya pada pukul 04.30 WIB.

• Dubes AS Temui Anies Klarifikasi soal Peringatan Cuaca Ekstrem di Jakarta, Ini Hasilnya

Kemudian pukul 06.00 WIB Gerhana sebagian mulai berakhir (U3). Gerhana sebagian akan benar-benar berakhir (P2) pada pukul 07.19 WIB.

Gerhana yang terjadi dini hari nanti dipastikan akan teramati di wilayah Indonesia dengan catatan lokasi pengamatan tidak ditutupi awan mendung.

Gerhana bulan sebagian terjadi ketika sebagian bulan berada di Umbra dan sebagian lainnya berada di panumbra.

“Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi,dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” tulis @InfoBMKG pada Selasa (16/7/2019).

Cuaca Buruk Dua Hari Mendatang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem dalam tiga hari mendatang.

Bukan hanya curah hujan tinggi, buruknya cuaca juga diprediksi disertai dengan petir dan angin kencang.

Kabar buruk tersebut disampaikan BPBD DKI Jakarta lewat akun twitter @BPBDJakarta; pada Kamis (9/1/2020).

Bersumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), admin BPBD DKI Jakarta memprediksi tiga perubahan cuaca hingga akhir pekan.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disebutkan masih berpotensi terjadi di wilayah DKI Jakarta selama periode 9-12 Januari 2020.

Hanya saja, curah hujan tidak setinggi curah hujan yang terjadi pada tanggal 01 Januari 2020.

1. Prakiraan Cuaca Tanggal 8 Januari 2020

Diprediksikan potensi hujan dengan intensitas sedang dapat terjadi mulai siang hari di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur.

Sedangkan Hujan dengan intensitas sedang akan terjadi pada malam hari di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

2. Prakiraan Cuaca Tanggal 9-10 Januari 2020

Potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir (thunderstorm) dapat terjadi mulai dini hari menjelang pagi hari.

Buruknya cuaca tersebut diperkirakan terjadi di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan

Intensitas hujan dapat menurun pada pagi menjelang siang hari, dan berpeluang kembali meningkat pada sore menjelang malam.

3. Prakiraan Cuaca Tanggal 11-12 Januari 2020

Pada akhir pekan, buruknya cuaca di wilayah Ibu Kota secara umum relatif berkurang dibandingkan beberapa hari sebelumnya.

Walau begitu, hujan dengan intensitas ringan-sedang masih dapat terjadi terutama di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur.

"Yuk Waspada Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Di Wilayah Jakarta Periode Tanggal 08-12 Januari 2020," tulis Admin BPBD DKI Jakarta.

Kondisi Pasang Naik Air Laut

Perubahan cuaca imbas dari fenomena Monsun Asia juga mempengaruhi Teluk Jakarta.

Pasang naik maksimum di Teluk Jakarta diperkirakan terjadi pada periode tanggal 9-12 Januari 2020.

Pasang maksimal tersebut diperkirakan mencapai ketinggian maksimum 0,6 meter.

Akibatnya, kondisi tersebut berpotensi menghambat laju aliran air sungai masuk ke laut di Teluk Jakarta.

Penyebab

Hasil analisis dinamika atmosfer yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan aktivitas monsun Asia masih signifikan.

Selain itu, gelombang atmosfer (MJO) masih aktif di wilayah Indonesia dengan pola konvergensi angin yang memanjang mulai dari Banten bagian utara hingga Nusa Tenggara.

Hal tersebut dipicu adanya pusat tekanan rendah di Barat Laut Australia dan Bibit Siklon Tropis di sekitar Teluk Carpentaria Australia.

Fenomena tersebut berpotensi cukup signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk DKI Jakarta

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, genangan, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin," jelas Admin BPBD DKI Jakarta.