Liga Indonesia
Pelatih Anyar PSM Makassar, Bojan Hodak, Janjikan Trofi untuk Juku Eja
Pelatih anyar PSM Makassar Bojan Hodak, memiliki banyak prestasi ketika menangani tim-tim di Asia Tenggara. Ia pun menjanjikan trofi untuk PSM.
PSM Makassar secara resmi memperkenalkan pelatih barunya, Bojan Hodak, dalam acara konferensi pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/1) .
Tak hanya itu, pada kesempatan yang sama, klub berjuluk Juku Eja ini juga memperkenalkan jajaran pelatih lainnya.

CEO PSM Munafri Arifuddin mengatakan, komposisi tim pelatih mengalami perubahan besar dibandingkan musim lalu.
Ia berharap, komposisi baru ini mampu mendongkrak prestasi tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu.
"Jadi saya perkenalkan, untuk kepala pelatih dijabat Bojan Hodak, didampingi Hendro Kartiko (pelatih kiper), Heri Setiawan (asisten pelatih), Syafril Usman(asisten pelatih), dan Bahar (asisten pelatih)," katanya.
Menurut Munafri, Bojan Hodak merupakan eks pelatih Timnas U-19 Malaysia. Pelatih asal Kroasia itu juga sempat menangani klub liga super Malaysia.
Ia menambahkan, perubahan komposisi pelatih ataupun asisten pelatih yang dilakukan manajemen klub, merupakan hal yang lazim dalam klub sepak bola.
Manajemen sekaligus berharap dengan wajah baru dan strategi baru serta komitmen yang kuat, akan membuat PSM bisa kembali mempersembahkan prestasi yang membanggakan.
Kesolidan tim pelatih juga begitu diharapkan mengingat tim asal Makassar itu akan berlaga diberbagai kompetisi atau turnamen seperti Liga 1, Piala AFC, Piala Presiden ataupun Piala Indonesia.
Bojan Hodak mengaku optimistis dapat memberikan penampilan yang membanggakan bagi para suporter.
Ia mengatakan, dirinya adalah pelatih profesional yang selalu fokus untuk membawa tim yang ditanganinya meraih prestasi dan disegani lawan-lawannya.
"Pak Munafri menjelaskan target dan visi klub yang ingin dicapai musim ini dan saya setuju. Saya jelaskan percaya bisa memberikan sesuatu," ujarnya dikutip dari Antara.
Bojan Hodak ditunjuk oleh manajemen menggantikan Darije Kalezic yang tidak diperpanjang kontraknya
Menurut Bojan Hodak, dia termotivasi dengan atmosfer kompetisi sepak bola Indonesia yang selalu ramai dihadiri para penonton dan suporter setia.
"Suasana Liga Indonesia dan liga super Malaysia cukup unik. Ada kecintaan yang cukup kuat dan saya juga rasakan seperti itu saat menangani timnas Malaysia U-19," katanya.
Dengan suasana yang begitu meriah dalam setiap pertandingan, justru membuat tim lebih tertantang untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya.
"Atmosfer dalam setiap laga begitu tinggi di mana suporter sangat antusias datang dan itu merupakan hal yang menarik," katanya.
Lebih jauh, Bojan Hodak juga memiliki cara unik dalam menjalin kerjasama dengan para asistennya.
Yakni dengan memberikan persyaratan khusus kepada para asisten pelatih jika ingin berkolaborasi yakni harus bisa bermain bola.
"Saya ada persyaratan yakni beberapa dari mereka (asisten pelatih) harus bermain bola dan itu harus ditunjukkan kepada saya," ujarnya.
Sementara itu, CEO PSM Munafri Arifuddin , menyebut tiga alasan mempercayakan PSM Makassar di tangan Bojan Hodak.
"Yang paling pertama, calon pelatih ini adalah pelatih yang mengerti iklim sepak bola Asia Tenggara," kata Appi, sapaan akrab Munafri
Hal tersebut mengingat PSM Makassar bakal tampil di ajang internasional, Piala AFC 2020, berkat keluar sebagai juara Piala Indonesia.
Juku Eja, julukan PSM Makassar - harus melewati babak play-off sebelum menembus penyisihan grup.
Di mana, PSM Makassar akan bertemu dengan juara Liga Timor Leste, Lalenok United, dengan format home away pada tanggal 22 dan 29 Januari 2020.
Jika menang, Juku Eja akan bergabung di Grup H bersama Tampines Rovers (Singapura), Kaya-Iloilo (Filipina, dan Shan United (Myanmar).
Appi melanjutkan, Bojan Hodak telah berkali-kali memboyong trofi juara untuk tim yang pernah dia besut.
Sebut saja Johor Darul Ta'zim (Malaysia), Kelantan FA (Malaysia), dan Phnom Penh Crown (Kamboja).
Bersama JDT, dia mempersembahkan satu trofi Malaysia Super League (2014).
Begitu juga dengan perjalanan Bojan Hodak bersama Kelantan FA.
Dia mempersembahkan satu trofi juara Malaysia Super League (2012), 2 Malaysia FA Cup (20120, 2013), dan Malaysia Cup (2012), untuk Kelantan FA.
Sementara itu, bersama Phnom Penh Crown, dia mennyumbang satu trofi Chambodian League pada tahun 2011.
"Yang ketiga, punya pengalaman di Piala AFC. Inilah yang menjadi alasan kami harus mencari pelatih yang kami inginkan," ujar Appi.
"Jadi, kami bentuk dulu kriterianya baru kami cari namanya," pungkasnya.