Berita Video

VIDEO : Begini Kesaksian Tetangga Temukan Satu Keluarga Tewas Keracunan Asap Genset di Pulogadung

Seorang saksi mata menceritakan saat menemukan satu keluarga yang tewas keracunan asap genset di dalam rumah kontrakan di Pulogadung, Jakarta Timur

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Muhamad Rusdi

Satu keluarga di Pulogadung tewas, keracunan asap genset yang diletakkan di dalam rumah kontrakan berukuran 3x5 meter di Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung, Jakarta Timur.

Korban ditemukan dalam keadaan terbujur kaku posisi terlentang dengan mengeluarkan darah dari mulut, hidung dan telinga, bahkan kondisi muka para korban pun menghitam.

Hal itu diungkapkan oleh saksi, Jayadi (35) selaku tetangga korban.

Ia mengatakan tak korban seperti layaknya orang yang tengah tertidur, hanya saja mengeluarkan darah dari mulut korban.

VIDEO : Eko Patrio Sedih Saat Sambangi Korban Banjir di Bidara Cina

VIDEO: Korban Banjir Pondok Gede Permai Mulai Terserang Penyakit

"Pas liat itu darah dari hidung, mulut dan telinga, darahnya juga sudah kering. Wajah juga hitam. Abis itu saya gak berani buat liat lagi, saya langsung lapor ke warga," kata Jayadi saat ditemui, Jumat (3/1/2020).

Jayadi mengatakan jika satu keluarga ini memang baru menempati rumah kontrakan itu selama satu tahun belakangan ini.

Korban Mahmudi (35) merupakan seorang pedagang arum manis dan pembuat mainan anak-anak dari botol kemasan air minum.

Sedangkan Ayu (31) istri korban merupakan pekerja disalah satu SPBU di Kelapa Gading.

Dua anak Mahmudi dan Ayu bernama Selvi (9) dan Eza (4) juga turut tewas keracunan asap genset.

Kejadian ini membuat Jayadi mengaku kaget, sebab pada Rabu (1/1/2019) ia sempat bertemu dengan korban.

Jayadi juga bercerita jika kakak ipar korban, Jumari sempat mendatangi rumah korban pada Kamis (2/1/2019) siang untuk mengambil telur.

"Kakak iparnya itu ke rumah ambil telur, nah pas itu kata dia liat mereka tidur, nggak merhatiin, ya abis ambil langsung keluar lagi, gak berani bangunin, ya di pikir tidur, nah pas malam mau anter makan baru kaget kok gak bangun," kata Jayadi.

Kronologis

Jayadi mengaku tak menyangka jika satu keluarga yang ditemui satu hari lalu sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Menurut Jayadi, dirinya dan juga kakak ipar korban, Jumari yang pertama kali menemukan satu keluarga itu dalam kondisi tak bernyawa di kamar kontrakannya Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung.

"Saya itu Rabu malam masih ketemu, masih ngobrol didepan rumahnya sampai jam 21.00. Makannya itu saya juga kaget," kata Jayadi saat ditemui, Jumat (3/1/2020).

Menurut Jayadi sejak Rabu (1/1/201) siang lingkungan ia dan korban tinggal sudah mengalami pemadaman listrik.

Sebab pemukiman mereka juga terdampak banjir setinggi 40 centimeter. Kendati demikian air banjir tak sampai masuk rumah korban.

Diketahui korban  Mahmudi memang memiliki Genset.

Geset itu biasanya digunakan korban untuk pekerjaanya sebagai penjual Arum Manis dan pengerajin boneka yang terbuat dari botol kemasan air minum.

VIDEO: Hingga Kamis Sore Jalan Daan Mogot Masih Tergenang, Motor Naik Gerobak Rp 100 Ribu

"Dia ini emang punya genset buat kerjaanya jualan arum manis. Nah karena kebetulan mati lampu, ya dipakai buat nyalahi lampu di rumahnya. Siang itu saya juga masih charger hp di rumahnya," katanya.

Rabu malam, Jayadi sempat berbincang dengan korban pada pukul 21.00 WIB, namun karena cuaca hujan deras pada malam hari itu, ia memutuskan untuk pulang ke rumah kontrakanya yang berada di belakang rumah korban.

Sejak saat itu ia tak melihat lagi korban. Jayadi akui jika ia tak memiliki firasat apapun, apalagi Jumadi memang kerap kali bangun siang hari, karena begadang setiap malamnya.

Hingga malamnya ia diminta tolong oleh Jumari kakak ipar korban.

"Saya lagi kerja di bengkel, adeknya nyamperin saya minta tolong katanya kakak iparnya pada kaku semua, nah saya masuk, pas masuk yang saya liat mereka pada tidur, saya balik lagi tu ambil senter karena gelap kan," katanya.

Saat itu, Jayadi mengaku tak memiliki firasat apapun, bahkan saat melihat para korban dalam keadaan seperti orang tertidur pada umumnya.

VIDEO: Korban Banjir Pondok Gede Permai Mulai Terserang Penyakit

VIDEO: Anak-anak Pengungsi di Kembangan Mulai Sakit, Bantuan Kesehatan Belum Tiba

Setelah mengambil senter dan kembali lagi sontak Jayadi berteriak kaget.

"Saya kaget, sampai saya teriak itu juga. Ya gimana gak kaget pas liat pada berdarah, dari hidung, telinga, mulut. Langsung itu saya keluar minta tolong ke warga," katanya.

Jayadi mengaku memang saat pertama kali membuka pintu rumah korban dan masuk ke dalam rumah sudah merasakan udara yang cukup menyengat.

"Ya pas kedalam itu kayak gimana sih kita napas tapi ngak enak gitu, ngak begitu menyegat, cuma ngerasa ngak enak. Ya mungkin karena genset karena kan gensetnya ada di dalam samping mereka tidur," ucapnya. (JOS)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved