Natal dan Tahun Baru
GRATIS! Warga Jajal Naik Bus Listrik Transjakarta Keliling Monas di Momen Libur Natal dan Tahun Baru
Warga jajal naik bus listrik Transjakarta keliling Monas di momen libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Salah satu produsen bus listrik itu adalah PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Namun, juga bisa diproduksi oleh produsen lain.
"(Tahun) 2020 harus segera diproduksi atau disediakan sebanyak 2.000 unit bus listrik. (Produksinya) tergantung MAB. MAB siap enggak. Kalau siap semua, ya MAB bisa sediakan semua," kata Bambang.
8 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
PT MAB menyambut perpres tersebut dengan segera memproduksi massal kendaraan niaganya.
Bus listrik MAB untuk kebutuhan komersial akan diproduksi antara September sampai Oktober 2019.
Namun, jumlahnya belum terlalu banyak karena menyesuaikan pesanan.
PT MAB menargetkan 30 unit bus listrik yang diproduksi sampai November nanti.
Technical Director PT MAB Bambang Tri Soepandji memastikan, penggunaan bus listrik untuk transportasi umum akan lebih murah dibandingkan bus konvensional.
Menurut Bambang, bus listriknya hanya membutuhkan tarif operasional sebesar 0,8 kWh per satu kilometer.
"Dari hitugan tarif per kilometer, bus konvensional itu kurang lebih Rp 2.650. Untuk MAB ini hanya 0,8 kWh per kilometer, jadi bila tarif PLN itu Rp 1.460 per kWh, artinya kurang lebih tarif bus listrik sekitar Rp 1.200 per kilometernya," ujar Bambang, Rabu lalu.
Uji Coba Bus Listrik
Bus listrik produksi MAB sejak Mei lalu menjalani uji coba di bawah pengelolaan PT Transjakarta.
Sampai akhir Juli lalu, tiga bus listrik buatan MAB mengangkut penumpang di lokasi khusus, yakni di tempat-tempat wisata seperti Monumen Nasional, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Margasatwa Ragunan, dan Ancol Taman Impian.
Selama masa uji coba di tempat-tempat wisata itu, bus listrik Transjakarta sudah mengangkut 13.797 penumpang.
Uji coba itu masih akan terus berlangsung selama enam bulan.
Mulai 28 Agustus 2019, PT Transjakarta menguji coba bus listrik di jalur Transjakarta.
Namun, bus ini tidak mengangkut penumpang, melainkan berisi galon berisi air.
Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, bus listrik yang dimiliki Transjakarta belum bisa mengangkut penumpang di jalan raya karena perizinan belum sepenuhnya diberikan oleh pemerintah.
"Memang perpres sudah terbit, tetapi kita lihat peraturan di bawahnya masih disiapkan, sehingga nantinya Transjakarta punya plat kuning untuk bisa mengangkut penumpang"
"Sebagai ganti penumpang, saat ini kita lakukan pengujian secara teknis dibebani dengan galon air," ujar Agung, Kamis (29/8/2019), seperti dikutip Kontan.id.
Agung melanjutkan, bus tersebut diisi dengan galon air dengan berat maksimal 16 ton.
Bus listrik pun diuji selama 17 jam dengan kapasitas baterai awal tersedia sebesar 100%.
Agung mengatakan, setelah diuji selama 17 jam, baterai bus listrik tersebut masih memiliki daya yang tersedia sebear 46%.
Pengujian itu dilakukan untuk melihat dampaknya terhadap beban, penggunaan baterai, pengaruhnya pada pengemudi dan lainnya.
Agung menargetkan pihaknya akan bisa melakukan uji coba lebih banyak bus listrik di jalur Transjakarta.
Produk Berkualitas
Serah terima perdana bus listrik dari PT Mobil Anak Bangsa (MAB) kepada PT Paiton Energy resmi dilakukan.
Acara serah terima ini dilakukan langsung di PT Karoseri Anak Bangsa, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (2/11/2019).
Pendiri MAB Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menjelaskan, seremoni hari ini memberikan kebanggaan tersendiri karena konsumen perdananya justru dari perusahaan asing.

"Ini peluncuran produk komersial pertama MAB yang konsumen perdananya dari perusahaan Jepang, ini suatu kebanggaan karena Jepang punya kontrol kualitas yang ketat, artinya produk kita cukup berkualitas," ucap Moeldoko di Demak, Sabtu (2/11/2019) .
Lebih lanjut Moeldoko berharap, akan lebih banyak lagi perusahaan lain yang menggunakan bus listrik MAB, karena selain membantu industri lokal, juga bisa mereduksi polusi udara dengan baik terutama di kota-kota besar.
Bus listrik yang dipesan adalah MD 12E NF berdimensi 12 meter dengan tipe high deck.
Nantinya bus ini akan digunakan Paiton Energy untuk menjemput dan mengantar para karyawannya.

Spesifikasi bus listrik MAB
Bicara dari sisi spesifikasi bus listrik MAB yang mampu menampung 45 orang ini, kapasitas baterai yang disandangnya adalah 250 Kwh, 404 Ah.
Penggeraknya menggunakan Permanent Magnet Synchronous Motor (PSMS) dengan tenaga yang mampu dikeluarkan mencapai 150 Kw dengan torsi 1.194 Nm.
Untuk pengisian daya hingga penuh, memakan waktu dua hingga tiga jam.

Sedangkan untuk jarak tempuhnya sendiri, bus tersebut diklaim mampu mencapai 200 km dengan kecapatan maksimal 100 kpj.
"Bus listrik MD 12E NF ini merupakan hasil kerja keras MAB untuk mewujudkan kemampuan produksi bus listrik karya anak bangsa," tutur Presiden Direktur MAB Mayjen TNI (Purn) Leonard.
"Ke depannya kami akan memproduksi lagi bus listrik dengan berbagai tipe, baik ukuran 12 meter, delapan meter, maupun lima meter," ucapnya.
warga jajal naik bus listrik Transjakarta
bus listrik Transjakarta keliling Monas
Kecamatan Gambir
Jakarta Pusat
dua bus listrik PT Transjakarta
Monumen Nasional (Monas)
momen libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
Tahun Baru 2021, Bupati Bogor Ade Yasin Ingin Bangun Infrastruktur Tempat Wisata di Desa |
![]() |
---|
Tahun 2020 Ujian Keimanan, Ini Harapan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Tahun Baru 2021 |
![]() |
---|
Malam Tahun Baru 2021, Satpol PP Bojonggede, Kabupaten Bogor Tegur Warung Langgar Jam Buka |
![]() |
---|
Pengawasan Kerumunan Ketat, Volume Sampah Malam Tahun Baru 2021 di Kota Bogor Menurun Drastis |
![]() |
---|
Berencana Rayakan Malam Tahun Baru 2021, Kafe Koda di Jakarta Pusat Dirazia Polisi |
![]() |
---|