Jurnalis Arab Saudi Hilang

Hukuman Mati 5 Orang Terkait Jamal Khashoggi Dicurigai untuk Lindungi Pangeran MBS, Kecaman Meluas

Hukuman Mati 5 Orang Terkait Jamal Khashoggi Dicurigai untuk Lindungi Pangeran MBS, Kecaman Meluas

Penulis: Wito Karyono | Editor: Wito Karyono
AFP/Jim Watson/businessinsider.sg
SEORANG pengunjuk rasa mengenakan pakaian seperti Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dengan darah di tangannya, sebagai bentuk protes atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang diduga kuat melibatkan sang pangeran, di depan Kedutaan Arab Saudi di Washington, DC, 8 Oktober 2018. 

Putusan Pengadilan di Arab Saudi yang telah menjatuhkan hukuman mati terhadap lima orang terkait pembunuhan jurnalis, Jamal Khashoggi, menuai kritik luas.

Putusan itu dianggap sebagai upaya melindungi otak pelaku pembunuhan, yang oleh media asing diduga dilakukan, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. Pangeran MBS Diduga berada dibalik kematian jurnalis Jamal Khashoggi
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. Pangeran MBS Diduga berada dibalik kematian jurnalis Jamal Khashoggi (BUTCOIN NEWS)

Harian The New York Times dalam situsnya hari ini menuliskan ulasan bahwa hukuman mati atas Kashogggi tak menghilangkan pertanyaan (Siapa dibalik kematian sang jurnalis?).

Khashoggi adalah jurnalis kritis terkemuka terhadap pemerintah Saudi.

Sejumlah Lima Algojo yang Mengeksekusi Jamal Khashoggi Dihukum Mati Meski Pangeran Salman Tidak Kena

Curhat Pramugari Sisi Asih Korban Selir Eks Dirut Garuda: Aku Cuma Ingin Menyelamatkan Profesiku

Ia dibunuh oleh tim agen Arab Saudi di dalam gedung konsulat negara itu di kota Istanbul, Turki.

Jaksa penuntut umum Saudi mengatakan pembunuhan atas Khasoggi merupakan akibat dari "operasi liar" .

Mereka telah mengadili 11 orang, tanpa menyebutkan jati dirinya ke pengadilan.

Lima orang dihukum mati, sisanya hukuman penjara.

Hukuman tersebut, yang diumumkan oleh juru bicara pemerintah pada hari Senin.

Kabar itu seolah mencerminkan bahwa pembunuhan itu tidak diperintahkan oleh pengadilan kerajaan, tetapi merupakan keputusan menit terakhir oleh agen di lapangan.

Sebuah narasi yang bertentangan dengan indikasi yang cukup bahwa agen tiba di Istanbul tahun lalu dengan niat untuk membunuh, tentu sudah direncanakan sejak awal.

Ini TOP 10 Indonesian Idol 2019, Samuel Tersingkir, 3 Peserta Dapat Standing Ovation dari Ariel

Kerajaan telah membantah keterlibatan putra mahkota dan penguasa de facto, Mohammed bin Salman.

Sementara itu Gedung Putih tidak mengomentari hukuman mati lima orang pelaku pembunuhan Jamal Kashoggi.

Adam Schiff, ketua Komite Intelijen DPRD AS, menduga ada upaya Saudi untuk menjauhkan kepemimpinan Saudi dari pembunuhan.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved