Jurnalis Arab Saudi Hilang
Hukuman Mati 5 Orang Terkait Jamal Khashoggi Dicurigai untuk Lindungi Pangeran MBS, Kecaman Meluas
Hukuman Mati 5 Orang Terkait Jamal Khashoggi Dicurigai untuk Lindungi Pangeran MBS, Kecaman Meluas
Penulis: Wito Karyono | Editor: Wito Karyono
Putusan Pengadilan di Arab Saudi yang telah menjatuhkan hukuman mati terhadap lima orang terkait pembunuhan jurnalis, Jamal Khashoggi, menuai kritik luas.
Putusan itu dianggap sebagai upaya melindungi otak pelaku pembunuhan, yang oleh media asing diduga dilakukan, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Harian The New York Times dalam situsnya hari ini menuliskan ulasan bahwa hukuman mati atas Kashogggi tak menghilangkan pertanyaan (Siapa dibalik kematian sang jurnalis?).
Khashoggi adalah jurnalis kritis terkemuka terhadap pemerintah Saudi.
• Sejumlah Lima Algojo yang Mengeksekusi Jamal Khashoggi Dihukum Mati Meski Pangeran Salman Tidak Kena
• Curhat Pramugari Sisi Asih Korban Selir Eks Dirut Garuda: Aku Cuma Ingin Menyelamatkan Profesiku
Ia dibunuh oleh tim agen Arab Saudi di dalam gedung konsulat negara itu di kota Istanbul, Turki.
Jaksa penuntut umum Saudi mengatakan pembunuhan atas Khasoggi merupakan akibat dari "operasi liar" .
Mereka telah mengadili 11 orang, tanpa menyebutkan jati dirinya ke pengadilan.
Lima orang dihukum mati, sisanya hukuman penjara.
Hukuman tersebut, yang diumumkan oleh juru bicara pemerintah pada hari Senin.
Kabar itu seolah mencerminkan bahwa pembunuhan itu tidak diperintahkan oleh pengadilan kerajaan, tetapi merupakan keputusan menit terakhir oleh agen di lapangan.
Sebuah narasi yang bertentangan dengan indikasi yang cukup bahwa agen tiba di Istanbul tahun lalu dengan niat untuk membunuh, tentu sudah direncanakan sejak awal.
• Ini TOP 10 Indonesian Idol 2019, Samuel Tersingkir, 3 Peserta Dapat Standing Ovation dari Ariel
Kerajaan telah membantah keterlibatan putra mahkota dan penguasa de facto, Mohammed bin Salman.
Sementara itu Gedung Putih tidak mengomentari hukuman mati lima orang pelaku pembunuhan Jamal Kashoggi.
Adam Schiff, ketua Komite Intelijen DPRD AS, menduga ada upaya Saudi untuk menjauhkan kepemimpinan Saudi dari pembunuhan.