Hujan Disertai Angin Kencang
Menara Pemancar RRI Roboh Menimpa Bajaj, Sopir Bajaj Pasrah untuk Sementara Sewa Bajaj Lain
Akibat musibah tersebut, dia tak dapat mengoperasikan bajaj sebagai mata pencariannya itu, dalam beberapa hari ke depan.
Ghofur (43) adalah seorang sopir yang juga pemilik kendaraan bajaj.
Dia hanya bisa bersabar menunggu evakuasi menara pemancar RRI yang roboh dan menimpa bajaj akibat hembusan angin kencang.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Antene VII, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Akibat musibah tersebut, ia tak dapat mengoperasikan bajaj sebagai mata pencariannya itu, dalam beberapa hari ke depan.
Namun, Ghofur tak menyesali kejadian diluar perkiraannya tersebut.
Ia mengatakan, dirinya cukup bernapas lega setelah pihak RRI mau mengganti rugi kerugian yang dideritanya.
• Kronologi Truk Tersangkut di Perempatan Grogol Terjadi Akibat Sopir Tidak Mengerem Saat Penderekan
Lebih leganya, pernyataan ganti rugi dijanjikan langsung oleh Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), M Rohanudin.
"Kata Pak Dirut kemarin akan diselesaikan. Akan dapat ganti berupa santunan dana," kata Ghofur saat ditemui di lokasi, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).
Ghofur menjelaskan, ganti rugi yang didapatnya berupa biaya perbaikan bajaj yang dikreditnya itu dari koperasi.
Ia menduga, kisaran perbaikan bajaj mencapai harga Rp 5 juta sampa Rp 6 juta.
"Dibenerin saja. Biayanya ditanggung oleh RRI. Ini bajaj harganya saya beli Rp 30 juta, cuman masih kredit," jelasnya.
• Adu Anjing dengan Taruhan yang Kalah Dijadikan Barbeque dan Menu Santapan Penggemar Adu Hewan Sadis
Sementara itu, belum jelasnya wajtu evakuasi seluruh badan menara yang menimpa bangunan serta kendaraan disekitarnya membuat Ghofur memutar otak dalam mencari nafkah.
Ia mengatakan, keahliannya dalam mengendari kendaraan roda tiga ini masih menjadi alat utama dirinya dalam mencari nafkah.
"Saya bisa nyodok atau nyetor pakai bajaj lain. Umpamanya nyewa nanti setor," katanya.
• Harga Cabai dan Bawang di Pasar Baru Bekasi Merangkak Naik Dua Hari Menjelang Perayaan Natal
Menara pemancar milik RRI dikabarkan roboh dan menimpa sejumlah bangunan rumah penduduk, masjid maupun bajaj milik Ghofur.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu (22/12/2019) sekitar pukul 15.15 WIB di tengah cuaca angin kencang disertai kilat petir melanda kawasan Kebayoran Baru.

Ghofur (43) adalah sopir sekaligus pemilik bajaj yang tertimpa menara pemancar RRI
Situasi menara pemancar RRI yang roboh menimpa bajaj dan beberapa bangunan di sekitarnya.
• Kronologi Penangkapan Kembali Ibra Azhari Dicokok Polisi karena Jeratan Kasus Narkoba
Diberitakan sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di kawasan Stasiun Serpong pada Minggu (22/12/2019) sore merusak bagian atas Stasiun Serpong.
Walau begitu, layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Relasi Serpong kini telah berangsur normal.
Kabar baik tersebut diungkapkan oleh Vice President Coorporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba.
Dipaparkannya, kerusakan bagian atas hall Stasiun Serpong yang disebabkan tumbangnya sebuah pohon berukuran besar telah dilakukan.
Seusai peristiwa hujan deras yang disertai angin kencang itu, petugas dengan cepat melakukan pembersihan dan normalisasi area stasiun.
Petugas katanya juga telah membersihkan pintu masuk stasiun dan area parkir dari pohon yang tumbang.
"Pada malam hari, terpantau hall Stasiun Serpong telah dapat digunakan kembali," ungkap Anne dihubungi pada Senin (23/12/2019).
"Kini pintu masuk utama dapat digunakan kembali oleh pengguna KRL Commuter Line," tambahnya.
Sejak kejadian tersebut, lanjutnya, seluruh aktifitas layanan bagi penumpang, transaksi tiket, maupun operasional perkeretaapian hingga Senin (23/12/2019) telah berlangsung normal.
"Aktifitas di stasiun akan berjalan seperti biasa. Proses perbaikan dan normalisasi bangunan stasiun terus dikerjakan secara bertahap oleh bagian-bagian terkait," ungkap Anne.
Bagi para pengguna KRL Commuter Line, dirinya mengimbau untuk senantiasa berhati-hati dalam menggunakan transportasi publik.
Terlebih ketika cuaca memburuk dalam musim penghujan saat ini.
Selain itu, Anne pun mengingatkan kepada para penumpang untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dengan tidak berdesakan saat naik turun kereta.
Terlebih jika kondisi tengah hujan yang mengakibatkan peron licin.
"Lebih baik menunggu, area stasiun dan sekitarnya juga dapat dimanfaatkan pengguna untuk menunggu hujan reda sebelum menggunakan transportasi lanjutan ke tempat tujuan," tutupnya.
Perjalanan KRL Sudah Normal
Hari ini Stasiun Palmerah terpantau normal pada Senin (23/12/2019) pagi usai angin kencang yang merusak Stasiun Serpong.
Penumpang arah Rangkasbitung-Tanah Abang tidak mengalami gangguan dalam perjalanan.
Pantauan Wartakotalive.com Pukul 07.28 WIB penumpang keluar stasiun ramai seperti pada umumnya.
Seorang penumpang commuterline Eka (23) yang berangkat dari Stasiun Maja mengaku tidak mengalami kendala saat melewati Stasiun Serpong.
"Tidak terganggu, biasa saja, gak ada masalah apapun," kata Eka ditemui di Stasiun Palmerah, Senin (23/12/2019).
• Menteri Perhubungan Sidak ke Stasiun Serpong
Selain Eka, Gunawan (43) yang berangkat dari Stasiun Serpong juga mengaku perjalanannya lancar-lancar saja.
"Tadi di Serpong gak ada apa-apa, biasa-biasa saja," kata Gunawan.
Pihak Wartakotalive.com mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Stasiun Palmerah.
• Banjir Genangi Jakarta, Motor Mogok dan Terpaksa Didorong, Sejumlah Pintu Eksalator Stasiun MRT Mati
Namun Kepala Stasiun Palmerah enggan diwawancarai terkait hal tersebut.
Seorang petugas yang tidak mau disebutkan namanya mengaku perjalanan commuter line di Stasiun Palmerah tidak terdampak dari kerusakan Stasiun Serpong.
"Sepengamatan saya lancar-lancar saja perjalanan disini, tidak terdampak kerusakan Stasiun Serpong," kata petugas berseragam PT KCI itu.
Atap Stasiun Runtuh
Peristiwa runtuhnya atap Stasiun Serpong terekam pengguna KRL dan diunggah kembali oleh akun @jakinfo; pada Minggu (22/12/2019) malam.
Dalam video yang turut diposting, angin kencang terlihat berhembus dengan kencang dari arah luar stasiun.
Sejumlah bagian atap hall stasiun terlihat terlepas dan hampir menimpa sejumlah petugas keamanan statiun yang tengah mengevakuasi seorang penumpang.
Beruntung kejadian tersebut tidak melukai seorang pun penumpang atau petuas stasiun.
Hanya saja, kondisi Stasiun Serpong terlihat porak poranda dengan banyaknya material yang hancur serta tergenang air hujan.
"Hujan deras disertai angin kencang nampak terlihat di Stasiun Serpong #Tangerang pada Minggu (22/12) sore. Sebuah pohon besar yang berada di area parkir stasiun tumbang dan mengenai mini market," tulis admin @jakinfo.