Angkutan Natal dan Tahun Baru
PT KAI Menemukan Sejumlah 237 Titik Rawan Paling Banyak Berada di Jalur Bogor Hingga Sukabumi
Dari pengecekan itu ditemukan sebanyak 273 titik rawan, baik itu longsor, ambles, hingga banjir.
Penulis: Joko Supriyanto |
"Ini mau buat akte kelahiran sama nanti mau dimasukin nama anak saya ke Kartu Keluarga (KK)," jelas dia.
• Letjen Purnawirawan Suryo Prabowo Unggah Detik Penikaman yang Dialami Wiranto dari Sudut Lebih Jelas
Setelah menunggu sekitar 7 jam, akhirnya akte kelahiran anaknya selesai. Akan tetapi ia perlu kembali lagi dikarenakan nama anaknya belum dimasukkan ke KK.
"Tadi selesai jam 2 siang, tapi nanti harus baliknya. Anak saya belum dimasukkin ke KK, suruh datang lagi dua hari kedepan nanti tinggal ambil," ungkap Amar.
Menurut dia sebenarnya proses pengurusan dokumen kependudukan di Kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi terbilang cepat dan tanpa dipungut bayaran.
Akan tetapi, ia berharap, agar pengurusan dokumen seperti akte kelahiran maupun KK bisa di Kecamatan.
"Lebih baik dan bagus lagi bisa urus akte sama KK di Kecamatan masing-masing. Buat saya warga Babelan jauh soalnya kesininya. Di kecamatan kan baru bisa KTP saja," jelas dia.
• Tenaga Ahli Menko Polhukam Mengungkap Usus Halus Wiranto Mesti Dipotong 40 Cm
Warga Babelan lainnya, Setiadi Gunawan (43) bahkan harus mengambil cuti hanya untuk mengurus dokumen kependudukan di Kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi.
Dirinya hendak mengurus perbaikan Kartu Keluarga (KK).
"Tadi sempat ke Kecamatan tapi engga bisa harus di Disdukcapil. Tapi kan jauh pasti bisa seharian. Makanya saya rencanakan ambil cuti hari ini," kata dia.
Dirinya yang tiba sekitar pukul 09.00 WIB, harus pulang dengan tangan hampa. Pasalnya, perbaikan KK tidak bisa langsung selesai hari ini.
"Engga bisa hari ini, disuruh besok datang lagi. Tadi cuman sertakan syarat-syarat dan dokumen untuk bukti perbaikan," kata dia.
• Jalan Setiadarma Ambles di Tambun Sudah Diperbaiki Meski Dinilai Terkesan Hanya Asal Saja Diperbaiki
Dirinya sempat emosi dikarenakan telah ambil cuti tapi tidak langsung selesai.
Akan tetapi, petugas menyalahkan dirinya dikarenakan tidak menggunakan layanan administrasi kependudukan (adminduk) berbasis aplikasi WhatsApp.
"Lah mana tahu saya itu, engga sosialisasi atau pengumannya gitu. Saya aja baru dengar barusan," keluh dia.
Maka dari itu, ia menilai kehadiran pelayanan pengurusan KK, Akte dan lainnya di kecamatan setempat sangat dibutuhkan agar tidak perlu repot-repot jauh mengurus di kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi.
"Harapan saya si itu, semoga bisa urus di kecamatan. Mending kalau disini (Disdukcapil) langsung jadi, ini kan engga harus bolak-balik jauh," katanya.
Sementara Kepala Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Hudaya mengakui, seringkali mendapatkan keluhan tersebut.
Maka dari itu, sembari menyiapkan segala sarana dan prasarana agar segala layanan administrasi kependudukan (adminduk) bisa di Kecamatan.
Pihaknya menyiapkan layanan berbasis aplikasi WhatsApp hingga layanan kependudukan keliling di tiap Kecamatan maupun Desa/ Kelurahan.
"Ini sudah jadi langkah dan rencana kedepan kami agar semua adminduk bisa di Kecamatan, warga Babelan, Muaragembong ya wilayah Kabupaten Bekasi bagian utara tak perlu jauh-jauh," ungkap dia.
Hudaya menyebut yang menjadi kendala pelayanan belum bisa di Kecamatan dikarenakan masih membutuhkan tanda tangan basa dirinya sebagai Kepala Dinas.
"Secara atura seperti itu, tapi kita coba terapkan invoasi tandatangan elektronik jadi warga, tapi perlu jauh-jauh ke kantor Disdukcapil di area Pemkab Bekasi, bisa di kecamatan," katanya.
• Tiga Putri Sedarah Sukses Membunuh Ayah Pemerkosa Saat Tidur Pulas di Kursi dengan Tikaman Mematikan