Mafia Perumahan Syariah Diduga Jalan-jalan ke Luar Negeri Pakai Uang Korban, Catut Nama Muhammadiyah

KORBAN sindikat mafia perumahan syariah menduga kuat uang mereka dipakai untuk berfoya-foya dan jalan-jalan ke luar negeri.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Yaspen Martinus
WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU
Rusni (57) dan Endan (37), korban sindikat mafia perumahan Syariah. 

KORBAN sindikat mafia perumahan syariah dengan pengembang PT Wepro Citra Sentosa, menduga kuat uang mereka dipakai untuk berfoya-foya dan jalan-jalan ke luar negeri.

Hal itu dikatakan Rusni (57), salah satu korban, warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).

"Sudah bukan rahasia lagi, dan jadi bahan omongan kita semua para korban mereka."

Jelang Pergantian Pimpinan, Saut Situmorang Berharap Jokowi ke KPK dan Ngobrol dengan Penyidik

"Kalau uang kami dipakai pelaku yang suami istri, yakni Pak Ary dan Bu Ayu untuk jalan-jalan ke luar negeri, di antaranya ke Jepang," kata Rusni.

Menurutnya, hal itu bisa dilihat di akun Instagram dan Facebook tersangka S alias Ayu.

"Dari tahun lalu, instagramnya Bu Ayu update terus. Apalagi kalau lagi jalan-jalan ke Jepang. Diupdate terus sama dia."

Nama-nama Calon Dewan Pengawas KPK Beredar, Saut Situmorang Tak Mau Terjebak Portofolio

"Kami sempat curiga juga, kok sering sekali ke luar negeri hanya untuk jalan-jalan?"

"Enggak tahunya benar, kejadian juga kalau mereka ternyata telah menipu kami," ujarnya.

Hal senada dikatakan Marni, korban lainnya.

12 Pegawai KPK Hengkang Setelah UU 19/2019 Berlaku, Pemerintah Diminta Segera Cari Jalan Keluar

"Jadi bohong kalau pengakuan mereka uang kami dihabiskan untuk bayar karyawan dan pameran."

"Sebab nyatanya dipakai mereka untuk foya-foya."

"Bu Ayu sering update IG-nya kalau ia jalan-jalan ke Jepang dan Korea," kata Marni.

Jokowi Minta PSSI Benahi Besar-besaran Kompetisi Sepak Bola Indonesia Jelang Piala Dunia U-20 2021

Para korban mengaku tertarik tawaran perumahan fiktif dari para pelaku, karena beberapa hal.

Mulai dari mencatut nama Muhammadiyah Provinsi Banten, hingga marketing pemasaran yang mengaku sebagai ustaz.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved