Ujian Nasional Dihapus

UN Tidak Dihapus, Mendikbud Nadiem Makarim: Hanya Diganti

Wacana Ujian Nasional atau UN dihapus ramai perbincangan publik, namun ternyata Mendikbud Nadiem Makarim beri klarifikasi soal penghapusan UN.

Editor: Panji Baskhara
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Wacana Ujian Nasional atau UN dihapus ramai perbincangan publik, namun ternyata Mendikbud Nadiem Makarim beri klarifikasi soal penghapusan UN. 

Hingga saat ini, wacana Ujian Nasional atau UN dihapus ramai perbincangan publik, namun ternyata Mendikbud Nadiem Makarim beri klarifikasi soal penghapusan UN.

Diketahui, Nadiem Makarim sebut UN tidak dihapus, melainkan UN diganti di tahun 2021 mendatang.

Berikut ini, klarifikasi Nadiem Makarim soal UN dihapus, namun UN diganti di 2021 mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang menyebutkan dirinya mewacanakan menghapus Ujian Nasional (UN) pada tahun 2021.

Jelaskan Alasan Ganti UN kepada DPR, Nadiem Makarim: Dunia Tidak Butuh Anak yang Jago Menghafal

ALASAN Nadiem Makarim Rombak Sistem Zonasi: Banyak Ibu-ibu yang Komplain Anaknya Sudah Belajar Keras

BREAKING NEWS: Mendikbud Nadiem Makarim Bakal Hapus Ujian Nasional Secara Menyeluruh di 2021

Ia menegaskan, kata yang lebih tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti UN dengan sistem penilaian baru.

"Beberapa hal agar tidak ada mispersepsi, UN itu tidak dihapuskan. Mohon maaf, kata dihapus itu hanya headline di media agar diklik, karena itu yang paling laku"

"Jadinya, UN itu diganti jadi asesmen kompetensi," kata Nadiem dalam rapat bersama Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Selain dengan asesmen kompetensi, UN juga akan diganti dengan survei karakter.

Menurut Nadiem, kedua penilaian itu merupakan penyederhanaan dari UN.

Ia pun menegaskan sekali lagi bahwa bahasa yang tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti sistem UN.

"Yang dihapus itu adalah format seperti yang sekarang. Yang dihapus itu adalah format per mata pelajaran mengikuti kelengkapan silabus daripada kurikulum," papar dia.

"Diganti, tapi dengan asesmen kompetensi minimum, yaitu hampir mirip-mirip seperti PISA, yaitu literasi, numerasi, plus ada satu survei karakter," sambung Nadiem.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved