Pinjaman Online Picu Masyarakat Gagal Miliki Hunian DP 0 Rupiah

DPRKP DKI Jakarta menyebut banyak warga DKI Jakarta yang gagal memiliki hunian vertikal yang disediakan pemerintah daerah

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
Warta Kota/Adhy Kelana
Sejumlah pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan rumah susun Klapa Village di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (21/1). Progres pembangunan rumah DP 0% ini sudah mencapai 70 persen dan ditargetkan rumah susun ini selesai Juli tahun 2019 ini. 

DINAS Perumahan Raykat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta menyebut banyak warga DKI Jakarta yang gagal memiliki hunian vertikal yang disediakan pemerintah daerah.

Alasan utamanya mereka terlilit utang pada lembaga pinjaman uang online.

Kepala Unit Fasilitasi Pemilikan Rumah Sejahtera pada DPRKP DKI Jakarta, Dzikran Kurniawan mengatakan, Bank DKI selaku penyedia cicilan hunian Solusi Rumah Warga (Samawa) milik pemerintah daerah akan berpikir dua kali untuk meloloskan masyarakat dalam kepemilikan rumah bila terjerat utang pinjaman online.

Anies Baswedan Berikan Penghargaan kepada Polrestro Jakarta Utara

Pinjaman itu dianggap tidak menyehatkan keuangan pemohon karena nilai bunga yang dibayarkan cukup tinggi.

“Pinjaman online sangat cepat disetujui, tapi bunganya besar sehingga pemohon berpotensi terjerat kredit macet. Dampaknya tidak disetujui Bank DKI dan itu memang aturan dari bank termasuk OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” kata Dzikran di Nuansa Cilangkap, pada Kamis (12/12/2019).

Menurut dia, tidak hanya pinjaman online tapi ada faktor lain yang membuat pemohon tidak disetujui Bank DKI untuk memiliki hunian Samawa dengan cara dicicil. Salah satunya adalah cicilan kredit sepeda motor yang dianggap menyedot pengeluaran mereka setiap bulan.

“Misalnya mereka punya sisa uang dari gaji yang diperoleh Rp 2,5 juta, lalu Rp 1,5 juta dialihkan untuk cicilan motor, sehingga tinggal Rp 1 juta untuk cicilan rumah. Perbankan bakal kesulitan untuk meloloskannya karena cicilan rumah sekitar Rp 2,5 jutaan,” jelasnya.

Motivasi Pemain Berlipat Main di SUGBK, Persija Bertekad Putus Rekor Buruk Lawan Madura United

Dalam kesempatan itu Dzikran meminta kepada masyarakat yang hendak mengajukan permohonan rumah Nuansa Cilangkap yang tengah dibangun Pemprov DKI agar rajin menabung. Tujuannya supaya Bank DKI yang memfasilitasi kredit perumahan rakyat (KPR) bisa meloloskan pengajuan mereka dalam memperoleh hunian Samawa.

“Di sisi lain kami juga sedang mengkaji ulang skema-skema keuangan untuk mempermudah masyarakat dalam memiliki hunian ini,” katanya.

Berdasarkan catatannya sudah ada 1.458 masyarakat yang mengajukan KPR untuk Nuansa Klapa Village. Dari angka itu, sebanyak 225 orang sudah disetujui dan menunggu akad kredit.

Sementara 125 ada yang sudah akad KPR dan 85 orang lagi sudah menempati huniannya. Mereka mencicil hunian tersebut dengan nilai yang bervariasi dari Rp 1,1 juta sampai Rp 3,4 juta per bulan dengan kurun waktu 10, 15 atau 20 tahun. (faf)

Berikut rincian cicilan kepemilikan hunian di Nuansa Klapa Village:

1. Tipe 21 studio ukuran 21 meter persegi harga Rp 184.800.000 total 160 unit.

10 tahun: Rp 1.916.494/bulan
15 tahun: Rp 1.415.555/bulan
20 tahun: Rp 1.171.531/bulan

Akses Jalan Ditutup Pengembang, Ketua DPRD DKI Jakarta Bakal Sidak Lokasi

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved