Kesehatan
Perawatan Wajah Membuat Kulit Mengelupas? Jangan Panik, Ini Penjelasan Dokter
Apakah Anda pernah pakai krim wajah lalu efeknya membuat kulit mengelupas? Jangan panik dulu ya, begini penjelasan dokter
Penulis: Apfia Tioconny Billy | Editor: Dian Anditya Mutiara
Apakah Anda rajin memakai krim wajah sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit?
Menggunakan krim wajah memerlukan perhatian khusus, karena jika salah dalam memilih krim justru akan merusak kulit wajah itu sendiri.
Namun ada kalanya krim wajah tersebut memang dipakai untuk mengelupas sel kulit yang sudah mati.
Setelah memakai produk perawatan kulit biasanya akan ada efek samping kulit muka yang mengelupas.
Ada yang langsung mengelupas tapi ada juga yang jeda beberapa hari dari penggunaan pertama dulu tergantung kondisi kulit.
• Klinik Ini Berikan Tips Jitu Agar Konsumen Tidak Terjebak Perawatan Kulit Abal-abal
Dokter Spesialis Kulit, dr. Atika Damayanti Sp.KK menjelaskan kulit mengelupas itu karena kulit mati siap berganti dengan kulit yang baru.
“Sebenarnya skin care yang bagus menyebabkan kulit mengelupas, nanti akan halus karena untuk caring atau menghilangkan kukit mati,” ungkap dr Atika saat ditemui di acara anniversary Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Nah kulit yang mengelupas yang baik yang mengelupasnya tidak terlalu kelihatan atau tidak terlalu bersisik.
Kalau sampai bersisik hingga menyebabkan kulit terlalu tipis bisa jadi karena dosisnya penggunaan produk perawatan wajah yang terlalu tinggi.
“Kalau kulit kelihatan bersisik banget mungkin karena terlalu banyak makenya. Dikurangin aja dulu dikit-dikit,” ucap dr. Atika.
• Ingin Wajah Bebas Jerawat, Berikut 10 Tips Mencegah Jerawat dengan Perawatan Kulit Sehari-hari
Kemudian selain megelupas, jika dibarengi kulit merah, kulit perih, dan kering maka sebaiknya hentikan dulu penggunaan produk takutnya produknya memang tidak cocok dengan kulit.
“Kalau mau coba boleh, tapi diistirahatin dulu kulitnya sampai kembali normal. Dicoba dulu sedikit-sedikit. Kalau dua kali coba tetap begitu kondisi kulitnya, baru berhenti pemakaiannya,” pungkas dr. Atika.
Cara mengecek krim muka yang bereaksi di kulit
Sayangnya, karena banyak yang ingin kulit wajah bersih dalam sekejap, tidak sedikit produk-produk wajah dengan kandungan yang tidak jelas.
Untuk itu, perlu berhati-hati, dan lakukan pengecekan jika krim tersebut memberikan reaksi tertentu pada kulit.
Berikut ini lima tandanya seperti dikutip Wartakotalive dari nakita.GridID
1. Rasa menyengat atau terbakar ketika menggunakan produk pertama kalinya
Baik itu pembersih, lotion, atau masker, tidak ada produk perawatan kulit yang harus menyebabkan rasa terbakar atau menyengat.
"Ini sering merupakan tanda bahwa Anda alergi terhadapnya," jelas S. Manjula Jegasothy, MD, dokter kulit dan pendiri Miami Skin Institute.
Reaksi ini adalah mekanisme pertahanan kulit untuk melindungi diri dari bahan yang berisiko, entah jika itu dari aroma, pengawet, atau bahan aditif lainnya.
"Beberapa masker berbasis enzim dan asam dapat menyebabkan sengatan ringan pada kulit selama sekitar satu menit, tetapi, jika kulit terasa seperti terbakar, segera cuci!" kata Alan J. Parks, MD, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Derm Warehouse.
"Ini menandakan Anda alergi terhadap sesuatu di dalam produk atau kulit yang terlalu sensitif untuk apa pun yang dikandungnya," tambahnya.
2. Mengalami kekeringan dan pengelupasan yang berlebihan
Jika mengalami hal ini, terutama di sekitar hidung dan di sudut mulut, ini mungkin berarti hanya terlalu sering menggunakan produk jerawat, seperti retinoid atau benzoyl peroxide.
"Cairan retinoid digunakan untuk membantu kulit terkelupas secara ringan, mengatur pematangan sel kulit, dan menyebabkan iritasi ringan pada kulit, yang mendorong pertumbuhan kolagen baru," jelas Tsippora Shainhouse MD, dokter kulit bersertifikat di Beverly Hills dan Instruktur Klinis di Universitas California Selatan.
"Ini dimaksudkan untuk perlahan-lahan mengurangi munculnya garis-garis halus, bahkan pigmentasi kulit, dan kulit menebal untuk tampilan yang lebih muda."
"Namun, jika menyebabkan terlalu banyak iritasi, terus-menerus mengupas dan kulit merah dan sensitif, ini mungkin bukan perawatan anti-penuaan terbaik," tambahnya.
Peradangan kronis sebenarnya dapat membuat kulit stres dan mempercepat penuaan kulit, jadi cobalah mengurangi retinoid sekali atau dua kali seminggu dan lapisi dengan pelembab lembut.
3. Mendapatkan ruam dari produk atau lepuh mulai terbentuk
Sangat menggoda untuk menyicipi produk dengan kemasan menarik perhatian atau dibaca di majalah.
Tetapi hanya karena berfungsi untuk satu orang bukan berarti otomatis berlaku untuk orang lain juga.
"Selain bahan aktif ajaib yang digembar-gemborkan oleh produk, produk tersebut dapat mengandung banyak bahan tidak aktif yang berpotensi mengiritasi atau menyebabkan alergen," kata Dr. Shainhouse.
"Jika mengalami ruam setelah beberapa pemakaian, kemungkinan besar karena salah satu pengawet, wewangian, atau bahan kimia yang disebut acrylates," tambahnya.
4. Mengalami pigmentasi kulit tiba-tiba
Jika melihat bintik-bintik coklat, atau kulit terbakar, kemungkinan besar Moms tidak menggunakan tabir surya yang cukup kuat.
Tetapi jika melihat perubahan pigmentasi, terutama pada tulang pipi, setelah menerapkan produk baru selama beberapa hari hingga seminggu, ini bisa menjadi reaksi alergi yang langka terhadap bahan-bahan tertentu.
Dermatologists menyebutnya sebagai hiperpigmentasi paradoks dan biasanya berhubungan dengan tumbuhan yang mencerahkan kulit, seperti asam kojic, arbutin, dan hydroquinone.
"Hentikan semua perawatan kulit yang mengandung produk-produk ini dan tunggu saja kulit untuk menyeimbangkannya sendiri," kata Dr. Jegasothy.
Menggunakan krim pemutih kulit atau krim pemutih lain saat ini dapat memperburuk kondisi.
Dan ingat, pastikan memakai tabir surya setidaknya SPF 30 setiap hari.
Baik cuaca hujan atau cerah, sebelum menggunakan pelembap, atau sebelum memakai riasan agar wajah mendapatkan perlindungan penuh.
5. Kulit lebih berminyak dari biasanya setelah menggunakan produk baru
Jika kulit tiba-tiba lebih licin daripada biasanya, itu bisa menjadi tanda produksi minyak alami yang ditekan.
Kulit secara alami bertindak sebagai penghalang untuk mencegah kotoran dan radikal bebas lainnya di lingkungan.
Hal ini dilakukan dengan mempersenjatai diri dengan keseimbangan minyak yang sehat yang menjaga kelembaban pada wajah.
Jika mencuci wajah secara berlebihan atau menggunakan produk yang menekan kulit dari produksi minyak alami tentu buruk untuk mempertahankan penghalang itu.
"Jika Anda menggunakan produk kasar atau tidak cukup pelembap, kulit Anda akan memberikan kompensasi berlebihan untuk itu dan menghasilkan lebih banyak minyak," jelas Eric Schweiger, MD, dokter kulit, pendiri Kelompok Dermatologi Schweiger dan kontributor RealSelf.