Kasus Rizieq Shihab

PA 212 Ancam Gelar Aksi Bela Islam Lagi Jika Rizieq Shihab Tak Pulang ke Indonesia

KETUA PA 212 Slamet Maarif mengatakan, pihaknya bakal kembali menggelar Aksi Bela Islam jika Rizieq Shihab tak kembali ke Indonesia.

Penulis: Joko Supriyanto |
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Rizieq diperiksa oleh Subdirekorat Fiskal, Moneter, dan Devisa Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, terkait ucapannya soal gambar palu arit di logo Bank Indonesia dalam lembaran uang rupiah. 

Saya tunjukkan pertama, ini adalah surat yang berisi tentang visa saya.

Visa saya itu berlaku tanggal berapa, berakhir tanggal berapa, ini lembaran yang menerangkan tentang persoalan masa berlaku saya punya visa.

Nah kemudian, lembaran yang satu lagi, ini adalah lembaran yang menerangkan bahwa saya dicekal, sejak tanggal 1 Syawal 1439 sampai hari ini.

Di sini ditulis bahwa saya dilarang keluar, atau saya dilarang bepergian keluar dari Saudi, bahkan di sini dituliskan sebabnya adalah karena alasan keamanan.

Jadi sekali lagi saya dicekal di sini bukan karena saya melakukan pelanggaran keimigrasian.

Bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan satu kejahatan di Saudi ini atau kesalahan, tidak!

Hanya karena alasan keamanan. Jadi kedua surat ini merupakan bukti nyata, riil, autentik, bahwa saya memang dicekal oleh Pemerintah Saudi, atas permintaan Pemerintah Indonesia.

Sekali lagi, Pemerintah Saudi setiap saat siap mencabut cekal sya, kalau ada jaminan resmi dari Pemerintah Indonesia, kalau saya ini tidak diganggu, kalau saya ini tidak diusik daripada keamanan dan keselamatan saya beserta keluarga.

Padahal saya sudah berikan pengertian, saya aman, saya tenang, tidak ada masalah.

Kalaupun saya diganggu oleh pemerintah di Indonesia, saya akan melakukan perlawanan secara hukum.

Tapi mereka (Pemerintah Saudi) belum tenang menerima alasan-alasan tersebut, sehingga mereka belum mau mencabut cekal saya.

Sekali lagi, saya tetap berterima kasih kepada Pemerintah Saudi, saya memaklumi alasan mereka.

Mereka tidak ingin berspekulasi dengan keamanan, keselamatan jiwa seseorang dengan keluarganya.

Saya hargai itu, saya terima kasih, walaupun saya akan tetap meminta secara prosedur agar cekal itu segera dicabut.

Adapun saudara-saudara kita di Indonesia, dengan saya tunjukkan dua surat ini, setop perdebatan!

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved