Empat Siswa Hepatitis A Sudah Diperbolehkan Pulang, Empat Siswa Lainnya Masih Di Ruang Isolasi
“Karena penyakit ini kan juga tergantung dari daya tahan tubuh, kalau daya tahannya baik ya bisa dilakukan rawat jalan,” kata Novarita
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dedy
Sejak Senin, 18 November 2019, RSUD Depok mencatat ada delapan pasien Hepatitis A yang berasal dari siswa SMPN 20, Pancoran Mas, Depok yang menjalani rawat inap.
Dari delapan ini, kata Humas RSUD Depok, Hadi, mengatakan hingga Minggu (24/11), empat pasien sudah diperbolehkan pulang.
“Mereka yang pulang masih harus jalani pengawasan,” kata Hadi saat dihubungi Warta Kota, Minggu (24/11).
Sementara empat lainnya masih harus di rawat inap karena kondisinya belum memungkinkan untuk pulang.
Hal tersebut terpantau dari hasil pengecekan dokter spesialis anak yang menangani para pasien Hepatitis A.
Karena mengalami gejala yang sama, Hadi mengatakan seluruh pasien ditangani oleh dokter spesial anak.
“Sejauh ini kan gejala penyakitnya adalah Hepatitis A, tidak terindikasi penyakit lain, jadi, dokter anak yang menangani karena usia SMP masih masuk kategori anak,” papar Hadi.
Untuk pencegahan menularnya penyakit tersebut ke pasien lain, Hadi mengatakan semua pasien Hepatitis A menjalani perawatan di ruang isolasi.
Dimana RSUD Depok memiliki beberapa ruang yang satu ruangnya berisi dua tempat tidur pasien.
“Karena penyakit ini kan menular, jadi kami rawat di ruangan yang sama untuk penyakit yang sama,” kata Hadi.
Selain itu, pasien juga dilakukan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium.
“Saat ini kondisinya terus membaik, cuma kan semua itu tergantung dari individunya juga,” ujar Hadi.
Tunggu hasil lab
Hasil uji lab terhadap 72 siswa yang dicurigai terjangkit Hepatitis A, 51 diantaranya dinyatakan positif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Novarita mengatakan, dari 51 itu ada yang dirawat dan ada pula yang melakukan rawat jalan.
“Karena penyakit ini kan juga tergantung dari daya tahan tubuh, kalau daya tahannya baik ya bisa dilakukan rawat jalan,” kata Novarita saat dihubungi Warta Kota, Minggu (24/11/2019).
Sedangkan mereka yang dirawat inap, delapan diantaranya menjalani perawatan di RSUD Depok.
Menurut pengakuan Humas RSUD Depok, Hadi, delapan siswa ini menjalani perawatan di ruang isolasi.
Terkait hal tersebut, Nova mengaku perawatan tersebut memang sudah seharusnya dilakukan.
“Ya kalau tidak maka bisa menularkan ke pasien yang lain, dengan ruangan khusus ini siswa yang dirawat pun bisa lebih tenang menjalani perawatannya,” tutur Nova.
Tak hanya uji sampel darah, Dinkes, dikatakan Nova juga melakukan tes terhadap makanan dan minuman yang berasal dari kantin SMPN 20, Pancoran Mas, Depok.
Hal ini tentu saja dilakukan demi mencari tahu sumber virus yang menjangkiti puluhan siswa diwaktu yang bersamaan.
“Kalau sampel makanan dan minumannya belum keluar, kami masih menunggu hasil lab dan belum tahu kapan keluarnya,” papar Nova.
