Penggagas Bengkel Animasi Sebut Para Animator di Indonesia Cukup Banyak Tapi Kualitasnya Tertinggal
Hal tersebut memotivasi Ronny dalam mendirikan Bengkel Animasi yang fokus dalam upaya meningkatkan kualitas animator muda,
Penulis: Zaki Ari Setiawan | Editor: Dedy
Sumber daya manusia (SDM) di bidang animasi di Indonesia adalah cukup banyak. Namun sayangnya belum sebanding dengan kualitas yang dihasilkan dalam dunia animasi atau visual effects.
“Sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar. Namun dari segi kualitas, harus diakui adanya ketertinggalan jika dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara,” papar Ronny Gani, salah satu animator Indonesia, yang memiliki pengalaman bekerja di bagian visual effects Industrial Light & Magic Singapore yang merupakan anak perusahan Lucas Film, pembuat film seri Star Wars.
Oleh karenanya, sambung Ronny, adalah perlu adanya peningkatan kualitas para animator Indonesia guna dapat bersaing di tingkat nasional hingga internasional.
“Kualitas animator Indonesia yang harus mampu bersaing secara internasional menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dan perkembangan industri animasi kita,” kata Ronny Gani di Bengkel Animasi CG Festival (BEAST 2019) yang digelar di ICE BSD, Serpong, Pagedangan, Tangerang, Sabtu (16/11/2019).
Hal tersebut memotivasi Ronny dalam mendirikan Bengkel Animasi yang fokus dalam upaya meningkatkan kualitas animator muda, melalui program-program pelatihan yang intensif dan melibatkan para praktisi dan perusahaan-perusahaan animasi di Indonesia.
Guna mendukung pemerintah dalam menciptakan SDM yang unggul dalam bidang animasi, Sinar Mas Land dan Bengkel Animasi bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengadakan Bengkel Animasi CG Festival (BEAST) 2019.
Event ini merupakan wadah bertukar informasi dan kolaborasi antar stakeholder dari industri animasi dan CG di Indonesia, mulai dari studio animas atau games, praktisi, institusi pendidikan, pelajar, mahasiswa dan institusi-institusi pemerintah terkait.
Sejumlah animator Indonesia yang sudah memiliki pengalaman dunia adalah meramaikan Bengkel Animasi CG Festival (BEAST 2019) yang digelar di ICE BSD, Serpong, Pagedangan, Tangerang, Sabtu (16/11/2019) lalu.
Selain Ronny, hadir juga Mike Wiluan yang saat ini menjabat sebagai CEO dari Infinite Studio yang sudah mengerjakan beberapa film animasi seperti Meraih Mimpi (2008) hingga film-film internasional seperti Hitman: Agent 47 (2015) dan Crazy Rich Asian.
Tidak main-main, animator Indonesia ini sempat terlibat dalam film box office Hollywood seperti Ronny Gani yang memiliki pengalaman bekerja di bagian visual effects Industrial Light & Magic Singapore yang merupakan anak perusahan Lucas Film, pembuat film seri Star Wars.
Ronny pun mendapat kesempatan untuk mengerjakan film-film Marv Studio di antaranya The Avengers (2012), Avengers: Age of Ultron (2015), Ant-Man (2015), dan Avengers: Infinity War (2018).