Berita Daerah
Wanita Penjaga Warung Remang-Remang Tewas Dibunuh Pasca Berhubungan Badan, Jasad Dihinggapi Serangga
Seorang wanita ditemukan tewas tanpa busana, dan diketahui wanita tanpa busana ditemukan tewas tersebut merupakan penjaga warung remang-remang.
Seorang wanita ditemukan tewas tanpa busana, dan diketahui wanita tanpa busana ditemukan tewas tersebut merupakan penjaga warung remang-remang.
Sosok wanita penjaga warung remang-remang tewas tanpa busana tersebut diketahui pertama kali oleh pedagang sayur langganan wanita penjaga warung remang-remang tersebut.
Rupanya, wanita penjaga warung remang-remang tewas tersebut merupakan korban pembunuhan sadis, dan ini kronologi wanita penjaga warung remang-remang dibunuh.
Mengutip artikel Grid.Id, nasib nahas menimpa seorang ibu penjaga warung remang-remang di Pemalang, Jawa Tengah.
• LOWONGAN CPNS Kemenkumham 2019 Lulusan SMA SMK Sederajat, Ada Ribuan Formasi, Simak Syarat-Syaratnya
• LOWONGAN CPNS DKI Jakarta 2019, Ada Ribuan Formasi, Berikut Rincian Formasinya
• LOWONGAN CPNS Kementerian PUPR 2019 Lulusan D3 D4 S1 S2, Ini Formasi, Syarat dan Cara Pendaftarannya
Ibu penjaga warung remang-remang bernama Tumarni (45) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
Jasad Tumarni terbujur kaku di dalam warung remang-remang yang dijaganya pada Rabu (6/11/2019) pagi seminggu lalu.
Selain itu, wanita asal Desa Brenggong, Kabupaten Purworejo itu ditemukan dalam kondisi tanpa busana dengan tubuh yang sudah dihinggapi serangga.
Mengutip Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Suhadi mengatakan, jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang penjual sayur.
• Truk Terbalik dan Menabrak Warung Jablay, Penjaga Warung Belum Sempat Pakai Celana?
• Wanita Penjaga Warung Jablay Tak Sempat Pakai Celana Saat Warungnya Ditabrak Truk, Begini Kata Warga
• Lagi Ramai Video Nikita Mirzani Tanpa Bra, Kini Giliran Foto Marshanda Tanpa Bra Jadi Sorotan Publik
Penjual sayur tersebut awalnya heran Tumarni yang biasanya membeli belanjaannya setiap pagi, tak keluar dari warung saat dipanggil.
"Tumarni sempat dipanggil oleh penjual sayuran yang biasanya datang ke warung.
"Namun, saat dipanggil ia tidak keluar dari warung. Kemudian penjual sayur itu masuk ke warung," ucap Suhadi.
Saat masuk ke warung, sang penjual sayur kaget telah menemukan jasad wanita yang biasa dikenal dengan nama Mbak Rini itu telah meninggal dunia.

"Penjual sayur menemukan Tumarni terkapar tanpa mengenakan baju, jenazahnya juga sudah dihinggapi serangga," lanjut Suhadi pada rilis persnya Rabu (6/11/2019) lalu.
Pada pemeriksaan awal, ditemukan berbagai luka di jenazah korban.
"Hasil pemeriksaan medis, jenazah mengalami luka di leher, bawah dagu, telinga kanan bagian bawah, serta di pantat dekat dubur.
"Luka itu berasal dari senjata tajam," ungkapnya.

Seminggu berlalu, kepolisian Polres Pemalang akhirnya berhasil meringkus pembunuh Tumarni yang sempat misterius.
Ternyata bukan cuma satu, namun setidaknya ada 3 pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan di warung remang-remang Pemalang itu.
Mirisnya, ketiga pelaku adalah satu keluarga.
Mengutip Tribun Jateng, Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan, pembunuhan bermula ketika salah satu pelaku, IR, diajak berhubungan badan saat mengunjungi warung korban.

Setelah selesai berhubungan badan, ternyata IR dan korban berselisih.
"Karena perselisihan seusai berhubungan intim, pelaku menghabisi nyawa korban di tempat ia berhubungan intim," kata AKBP Kristanto.
Pelaku pembunuhan, IR, berhasil ditangkap aparat saat sedang berada di kawasan Pasar Senen, Jakarta, pada Minggu (10/11/2019) kemarin.
"Pelaku ada tiga orang dan mereka merupakan satu Keluarga, ketiganya punya peran masing-masing," lanjut Kristanto.

Otak pembunuhan berhasil ditangkap setelah kaki tangannya, istri siri dan anaknya, diamankan polisi di Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (9/11/2019).
Setiap pelaku itu memiliki perannya masing-masing dalam aksi pembunuhan Tumarni di Pemalang.
Kepala keluarga, IR, merupakan eksekutor pembunuhan.
"Sementara Istri pelaku berinisial C melucuti pakaian korban, serta membuang barang bukti," lanjut Ristanto.
Begitu pula dengan anak pelaku, OW, ikut membantu ayahnya dalam menghilangkan jejak dan barang bukti pembunuhan.
"Anak pelaku menjual telepon genggam korban usai kejadian.
"Uangnya untuk membiayai pelaku berangkat ke Jakarta," imbuhnya.
Baca Juga: Ratusan Kali Disuruh Mati oleh Pacar Sendiri, Pria Ini Putuskan Bunuh Diri di Acara Wisuda yang Dihadiri Orangtuanya
Setelah tertangkapnya otak pembunuhan, IR, kepolisian akan menjeratnya dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman kurungan maksimal 12 tahun.
"Untuk istri sirih dan anak pelaku masih dilakukan pemeriksaan intensif karena mereka punya peran berbeda dalam kasus ini," pungkasnya. (*)