Sejumlah Kalangan Warga Mendatangi Kantor Kampoeng Kurma yang Malah Terpampang Pengumuman Dijual

Para pembeli lahan Kampung Kurma mendatangi kantor pengelola di Jalan Pangeran Sogiri, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (13/11/2019).

Mereka mendatangi kantor berupa rumah toko (ruko) yang terpasang banner ruko Ini dijual karena polemik antara pengelola dan pembeli.

Karena seorang pembeli menulis di spsmed mengungkapkan kekecewaannya.

• PN Jaksel Kembali Menggelar Pembacaan Tuntutan JPU kepada Nunung, Kuasa Hukum Berharap Rehabilitasi

Dan pada hari itu kuasa hukum pengelola yakni Nusyirwan dan Herlan Budiyanto memberikan penjelasan kepada wartawan.

Menurut seorang pembeli yang mengaku Mustika, mayoritas pembeli lahan ingin memiliki sertifikat tanah Kampoeng Kurma yang telah dijanjikan pengelola.

Lahan Kampoeng Kurma ada dilima lokasi diantaranya Jasinga, Tanjungsari, Lebak (Banten) dan Cirebon.

"Pembeli ada yang beli cash dan ada juga yang kredit."

"Saya tidak mau menuntut secara hukum, saya ingin minta sertifikat tanah saja yang dijanjikan pengelola."

"Soal pohon kormannya saya gak permasalahkan."

"Yang penting, sertikat tanah saya seluas 400 meter persegi," kata wara Pasangan Baru, Jakarta Timur.

Dia bercerita bahwa lahan yang dibelinya bakal ditanami pohon kurma Thailand oleh pengelola.

"Waktu saya beli pada 2017, katanya buah kurma itu kalo panen harganya bisa Rp 350.000/kg," ujarnya.

Menurut Mustika, dirinya sudah mengecek lahan Kampoeng Kurma di Jasinga. Ternyata masih hamparan tanah yang belum terkapling sesuai nama pembelinya.

• Pergaulan dan Gaya Hidup Mengakibatkan Pengeluaran Boros karena Korban Tidak Kuasa Berupaya Menolak

Selain itu papan namanya di lokasi tidak ada.

"Hanya hamparan tanah kosong, tanpa ada papan nama Kampoeng Kurma dan belum terkapling. Makanya saya minta sertifikat tanah yang dibeli seluas 400 meter persegi," imbuhnya.

Kantor Pengelola Kampoeng Kurma di Jalan Pangeran Sogiri, Bogor Utara, Kota Bogor terpampang banner Ruko Ini Dijual, Rabu (13/11/2019).