PSIKOLOG Politik Duga Tiga Peristiwa Ini Picu Sindiran Jokowi kepada Surya Paloh
Dewi Haroen menyebut sindiran Presiden Jokowi kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, tak terlepas dari tiga kejadian sebelumnya.
Menurutnya, semua pelaku politik memahami bahwa membangun komunikasi bisa dengan siapa saja, termasuk dengan lawan politik.
Ia menolak jika sindiran Jokowi itu sebagai sebuah peringatan agar tidak bermanuver terlalu ekstrem.
• Meski Akui Tak Bakal Efektif, BKN Tetap Bakal Jadikan Radikalisme Materi Pelatihan Dasar CPNS
“Kalau itu dianggap sebagai peringatan saya rasa terlalu naif. Semua praduga yang mengarah ke hal negatif harus kita buang jauh-jauh,” tegasnya.
Surya Paloh mengatakan, dirinya dan pimpinan partai koalisi yang mendukung Jokowi tetap solid dalam membangun komunikasi dengannya.
“Belum ketemu fisik, tapi secara batin tetap ketemu,” ucapnya sambil tertawa.
• Ganjar Pranowo: Pemimpin Harus Punya Nomor WhatsApp dan Media Sosial Aktif
Ia juga menilai, perlunya menjalin hubungan komunikasi dengan partai politik di luar pemerintah. Selama, komunikasi dibangun untuk membicarakan masalah rakyat Indonesia.
"Ya kalian tahu sendiri hubungan komunikasi harus kita jaga dengan semua pihak, tidak membedakan antara yang di dalam koalisi pemerintah maupun di luar," ucap Surya Paloh.
"Tapi semua punya cita-cita besar bagaimana menjalankan posisi dan peran bagimana partai politik ini untuk meringankan beban masyarakat bukan memberatkan, itu saya pikir," paparnya.
• Jokowi: Tender Proyek di Akhir Tahun Bikin Jembatan dan Gedung SD Ambruk
Surya Paloh pun menegaskan, tetap akan ada komunikasi dengan Jokowi perihal pertemuan dengan petinggi PKS.
"Amat sangat, pasti lah itu," cetus Surya Paloh.
Sementara, pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, mengimbau Surya Paloh untuk tak memandang remeh sindiran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
• Jokowi Perintahkan Perbankan Segera Turunkan Bunga Kredit
"Surya Paloh enggak boleh dan enggak bisa memandang remeh sindiran Pak Jokowi."
"Karena Pak Jokowi jarang melakukan sindiran di depan umum seperti itu," ujar Hendri ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/11/2019).
Menurutnya, meski sindiran Jokowi terkesan seperti bercanda, namun ada makna tersirat yang dilontarkan dari sindiran tersebut.
• Sofyan Basir Bebas, KPK Sebut Hakim Tak Pertimbangkan Poin-poin Krusial Ini
Founder lembaga survei KedaiKOPI itu juga menilai sindiran Jokowi adalah upaya untuk meminta penjelasan terkait pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman.
"Jadi artinya Surya Paloh diminta menjelaskan dalam waktu dekat pada Pak Jokowi dan anggota koalisi yang lain juga, apa makna dan maksud dari kunjungan bertemu dengan PKS," ulasnya.
Hendri menegaskan hal ini harus disikapi dengan benar dan baik oleh Surya Paloh.
• Idham Azis Mengaku Gemetar Saat Ditunjuk Jadi Kapolri, Padahal Tak Takut Tangkap Santoso
Salah satunya, merespons sindiran tersebut dengan hal yang konkret dan nyata berupa penjelasan.
"Karena sindiran itu juga bermakna bahwa Jokowi tidak nyaman dengan manuver Surya Paloh, bahkan Jokowi spesifik menyoroti pelukan Surya Paloh ke Sohibul Iman," bebernya. (Vincentius Jyestha)