Komnas HAM Sebut Penembak Misterius di Kerusuhan 21-22 Mei 2019 Terlatih dan Lebih dari Satu Orang

KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengembangkan temuan soal penembak korban tewas dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019.

Editor: Yaspen Martinus
Warta Kota/Alex Suban
Sekelompok pemuda melempar batu ke arah polisi di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). 

KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengembangkan temuan soal penembak korban tewas dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019.

"Kami memberi indikasi bahwa yang melakukan penembakan itu terlatih dan terorganisir."

"Karena tak semua orang bisa menggunakan senjata," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).

6 Bulan Lagi Amien Rais Bakal Kritik Kabinet Jokowi, Sekjen PDIP Ungkit Nazar Jalan Kaki dari Jogja

Indikasi penembak yang terlatih dan terorganisir tersebut, kata Beka, merujuk pada bekas luka tembak pada tubuh korban yang terletak di sejumlah bagian vital.

"Ada yang tembus di bawah ketiak, di dada, di leher."

"Jadi, tidak semua orang bisa menggunakan senjata, lalu mengenai organ vital," tuturnya.

DPR Pastikan Calon Pimpinan KPK Ini Bisa Dilantik Meski Usianya Tak Sesuai Syarat UU Baru

Selain bagian vital yang dijadikan rujukan indikasi, penembakan pada 21-22 Mei, menurut Komnas HAM, pun dilakukan secara teroganisir.

Sebab, lokasi korban tewas ada di tempat yang berjauhan, sedangkan peristiwa penembakan berada di waktu yang bersamaan.

"Tidak mungkin dilakukan oleh satu orang saja, lebih dari satu orang."

Ini Alasan Jokowi Kembali Kunjungi Papua Setelah Dilantik Jadi Presiden untuk Periode Kedua

"Kalau lebih dari satu orang ya artinya terorganisir," ucap Beka.

"Kami bilang terlatih atau terorganisir itu karena didasarkan pada fakta yang kami temukan."

"Jadi fakta yang pertama karena lokasi yang di Jakarta dari 8 orang yang meninggal karena terkena peluru tajam itu berbeda-beda lokasinya," jelas Beka.

Komnas HAM Ungkap 8 dari 9 Korban Tewas Kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Jakarta Akibat Peluru Tajam

Namun, Beka tidak bisa memastikan penembak dalam kerusuhan itu adalah penembak jitu atau bukan.

Pengungkapan lebih lanjut dari temuan Komnas HAM itu diserahkan kepada polisi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved