Kebijakan Publik

Ini Tiga Kritik KERAS Pengamat Soal Anggaran Lem Aibon Capai Rp 82,8 Miliar di Disdik DKI

Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mempertanyakan fungsi Aibon yang dianggarkan sebesar Rp82,8 Miliar oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Penulis: Desy Selviany |
akun twitter @willsarana
Isi ciutan akun twitter @willsarana soal anggaran lem Aibon 

Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mempertanyakan fungsi lem Aibon yang dianggarkan sebesar Rp 82,8 Miliar oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Yayat mengatakan, ia meminta pemerintah untuk tidak menganggarkan hal yang tidak jelas manfaatnya.

"Pertama, pemanfaatan lem untuk apa? Kedua, kenapa sebesar itu? Ketiga, ketika uang dikeluarkan manfaat yang didapat sebanding atau tidak?" tanya Yayat saat dihubungi Wartakotalive.com Rabu (30/10/2019).

Jangan sampai kata Yayat, anggaran sebesar itu tidak jelas manfaatnya untuk masyarakat.

"Jangan buat anggaran yang tidak jelas, jangan buat anggaran yang manfaatnya tidak jelas," imbau Yayat.

 Pagar Mewah Rp 80 Juta Roboh Karena Perbaikan Selokan Air, Pemilik Tuntut Ganti Rugi

 HEBOH Jenazah Wanita Hidup Lagi Seusai Disentuh Suaminya, Sudah 3 Hari Meninggal & Nyaris Dikremasi

 Siap Jadi Kapolri, Sepak Terjang Komjen Idham Aziz dari Berantas Teroris Hingga Buru Putra Cendana

 Inilah 13 Tokoh Sejarah yang Berperan Dalam Pembuatan Teks Sumpah Pemuda

Dinas Pendidikan DKI Jakarta buka suara soal anggaran aibon yang mencapai Rp82,8 miliar.

Mereka menduga ada kesalahan input data pada anggaran aibon yang tercantum di website apbd.jakarta.go.id.

Namun setelah dihitung, anggaran tersebut sesuai dengan total pembelanjaan.

Di mana rinciannya ialah lem aibon senilai Rp184.000 dikalikan 37.500 lem dan dikali 12 bulan.

Hasilnya persis seperti angka yang tertera di website tersebut yakni Rp 82,8 miliar.

 Keberadaan PKL Ternyata Malah Merusak Tampilan Jalur Sepeda di Kembangan

Yayat Supriyatna mempertanyakan asal usul angka tersebut.

"Itu usulan dari siapa dulu dari SKPD mana? Apakah dari Sekda dinas apakah dari perangkat-perangkat lain?" kata Yayat.

Kalau ternyata usulan datang dari satu unit menurutnya mustahil anggaran tersebut bisa mencapai Rp82,8 miliar.

"Tidak mungkin satu unit habiskan seluruh Aibon itu," ujarnya.

Oleh karenanya, penting kata Yayat, membandingkan anggaran tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Hal itu agar dapat melakukan penyisiran pada anggaran-anggaran siluman.

 TERUNGKAP, Pemilik Mobil Nissan Terra B 1 RI Dikenal Tetangga Seorang Pejabat

Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Dinas Pendidikan DKI Jakarta angkat bicara mengenai cuitan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI mengenai pembelian lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar.

Pihak dinas menduga, terjadi kesalahan pengisian data yang dilakukan pegawai di dokumen Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara tahun 2020.

“Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati saat dihubungi wartawan pada Selasa (29/10/2019) malam.

Susi mengatakan, dalam usulan anggaran dinas melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat, bahwa item yang diusulkan berupa kertas dan tinta saja.

 Putri Amelia Digrebek di Hotel Kota Batu Tersangkut Prostitusi Sempat Melamar Staf DPR

Dia memastikan, tidak ada pengajuan anggaran untuk pembelian lem aibon.

“Itu ATK (alat tulis kantor) dan kami hanya mengusulkan kertas dan tinta saja,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Susi meminta waktu untuk mengusut pihak yang menginput pembelian lem sebanyak Rp 82,8 miliar.

Namun dia memastikan, bahwa apa yang ditayangkan di website apbd.jakarta.go.id terdapat kesalahan input nilai dan item yang diajukan.

“Kami cek ke seluruh SDN di Jakarta Barat, kami revisi usulan anggaran itu terakhir hari Jumat (25/10/2019) malam. Dan sekarang juga akan kami cek kembali keseluruhannya,” katanya.

 TEREKAM Kamera Gadis Ini Nekat Buka Baju di Jalanan Sambil Teriak Bikin Viral di Facebook

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana menyoroti anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem aibon hingga Rp 82 miliar.

Hal itu diungkapkan William di akun media sosial Twitter nya @willsarana.

Dalam cuitannya itu, William menyebut telah menemukan anggaran aneh oembelian lem aibon senilai Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

William kemudian menyindir dinas, bahwa para murid mendapatkan kaleng lem aibon sebanuak dua kaleng setiap bulan.

 VIRAL! Warga Bekasi Goreng Kerupuk di Tengah Terik Matahari, Hasilnya: Matang dan Merekah

“Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa,” ungkap William pada Selasa (29/10/2019) malam. (m24)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved