Facebook Tidak Kooperatif dengan Kepolisian soal Data Penyebar Hoaks

Pihak kepolisian mengakui bahwa Facebook sampai saat ini masih tidak kooperatif dalam mengikuti penegakan hukum di Indonesia.

Istimewa
ILUSTRASI Hoaks (hoax) 

WARTA KOTA, PALMERAH--- Pihak kepolisian mengakui bahwa Facebook sampai saat ini masih tidak kooperatif dalam mengikuti penegakan hukum di Indonesia.

Menurut polisi, platform media sosial ini seringkali tidak mau membuka data pengguna yang menjadi target polisi terkait penyebaran hoaks.

Kasubdit III Dittipdsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Kurniadi mengatakan, hal tersebut dikarenakan data-data pengguna itu bukan berada di wilayah Indonesia sehingga terkendala dasar hukum.

Lion Air Jatuh ke Laut, Ini Pengakuan Boeing Dihadapan Kongres Amerika Serikat

Kurniadi mengungkapkan, Facebook seringkali menolak untuk membuka data pengguna yang melakukan tindak pidana dengan alasan kebebasan berpendapat.

"Jadi kalau kami ditanya dasarnya apa minta data pengguna ini, kami bilang dasarnya adalah target ini melakukan tindak pidana. Tapi (kata Facebook) di negara mereka itu adalah kebebasan berpendapat, jadi tidak ada pelanggaran hukum," kata Kurniadi.

Sebanyak 153 Investasi Bodong Berkedok Koperasi Simpan Pinjam Ditemukan Kemenkop UKM

Bahkan sampai saat ini, Kurniadi mengatakan, hanya kurang dari 50 persen dari permintaan kepolisian yang ditanggapi oleh Facebook.

Itu membuat pihak kepolisian kesulitan untuk melakukan penegakan hukum.

"Kami tidak memiliki data apa-apa, semua data ada di luar, seperti Facebook itu. Kami mengalami banyak hambatan," kata Kurniadi, Selasa (29/10/2019).

Ia mengatakan, kepolisian perlu melakukan pendekatan yang lebih personal agar pihak Facebook mau lebih kooperatif dengan proses penegakan hukum di Indonesia.

Restoku.id Mempermudah Pelaku UMKM Kuliner Menjalankan Bisnis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Facebook Sering Tolak Polisi Indonesia Buka Data Penyebar Hoaks

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved