Kebakaran
UPDATE Sempat Diimbau Warga, Sugeng Tetap Nyalakan Kompor dengan Tabung 3 Kg yang Bocor
Tabung gas LPG 3 Kg yang akan dievakuasi warga akhirnya meledak juga. Padahal warga RT004/RW02 sudah meminta Sugeng (60) untuk tidak lagi memasang tab
Penulis: Desy Selviany |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Desy Selviany
DURI, WARTAKOTALIVE.COM - Tabung gas LPG 3 Kg yang akan dievakuasi warga akhirnya meledak juga.
Padahal warga RT004/RW02 sudah meminta Sugeng (60) untuk tidak lagi memasang tabung tersebut.
Hal itu diungkapkan tetangga Sugeng, Meli (33).
Kata Meli, seorang warga bernama Tarkadi langsung mengecek rumah Sugeng sesaat bau gas tercium di pemukiman rumah mereka.
Tarkadi bertemu Sugeng untuk meminta tabung itu dicopot dari selang.
"Saat Tarkadi cek di dalam rumah, dia keluar, minta ibu-ibu yang memasak untuk hajatan matikan seluruh kompor," kata Meli kepada Wartakotalive.com Senin (28/10/2019).
Seluruh kompor yang tengah dipakai di dekat rumah Sugeng dimatikan.
Akhirnya Tarkadi kembali masuk ke dalam rumah tersebut.
Niatnya, Tarkadi ingin membawa keluar LPG 3 kg dari rumah tersebut.
"Tapi katanya tiba-tiba yang punya rumah malah menyalakan kompor dengan gas bocor tersebut, langsung meledak itu seketika," jelas Meli.
Meli tidak mengetahui mengapa Sugeng menyalakan kompor dengan gas tersebut.
Kemungkinan kata Meli, Sugeng ingin membuktikan kalau tabung LPG miliknya tidak bermasalah.
"Memang itu sempat berdebat dia di dalam, ibu-ibu penasaran, ngintip di depan pintu, tiba-tiba saja meledak," kata Meli.
Akibat ledakan tersebut Sugeng, Tarkadi, istri Sugeng dan dua orang tetangga mengalami luka bakar.
Sugeng dan Tarkadi yang berada di dekat kompor disebut mengalami luka bakar cukup serius.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Sugeng (60) enggan diselamatkan warga sesaat mengalami luka bakar parah karena ledakan tabung gas 3 Kg.
Ia hanya duduk tergeletak di depan pintu rumahnya dengan luka bakar cukup serius.
Hal itu diceritakan tetangga Sugeng, Meli (33) Senin (28/10/2019).
Meli menjelaskan, warga sudah mencium bau gas beberapa jam sebelumnya akhirnya rumah tersebut meledak.
Warga kemudian mencari sumber dari bau gas tersebut.
Kata Meli, sebelumnya ia menduga bau gas berasal dari kompor yang dipakainya untuk persiapan hajatan.
Akan tetapi setelah dicek, tidak satupun kompor yang dipakainya mengeluarkan bau.
Akhirnya warga berinisiatif mengecek satu persatu rumah sekitar.
Sumber bau tercium di rumah Sugeng.
Seorang tetangga bernama Tarkadi dan dua tetangga lain berinisiatif untuk mengecek ke dalam.
Kata Meli, Tarkadi cukup lama berada di dalam rumah Sugeng.
"Saya gak tau, sepertinya mereka berdebat, karena pemilik rumah ngotot kalau gas mereka tidak bermasalah," kata Meli.
Beberapa warga pun kata Meli sempat melongok keadaan di dalam rumah Sugeng dari depan pintu rumah.
Hingga tiba-tiba saja ledakan keras terdengar.
Warga langsung panik mengingat persis di depan rumah Sugeng terdapat beberapa kompor yang digunakan untuk memasak bahan makanan hajatan.
"Untung sebelumnya saya minta ibu-ibu untuk matikan kompor, kalau kompor tidak mati pasti langsung tersambar," ujar Meli.
Meli menjelaskan saat ledakan tersebut warga ramai-ramai bergotong royong memadamkan api.
Semua air yang ada di dekat rumah tersebut dipakai untuk memadamkan api.
"Sampai air selasih saya buat hajatan saja itu dipakai untuk padamkan api, karena sangking paniknya gitu," ujar Meli.
Tidak berapa lama warga ingat bahwa ada satu orang di dalam rumah tersebut selain Sugeng.
Ia adalah istri Sugeng yang sedang mengalami sakit stroke.
"Warga langsung teriak, ada orang, masih ada orang di dalam, tapi Pak Sugeng itu malah melarang warga untuk mengevakuasi istrinya," ujar Meli.
Meli tidak mengetahui mengapa Sugeng bersikap seperti itu.
Saat itu kata Meli, Sugeng berkeras agar istrinya tidak dibopong warga keluar.
Akhirnya warga membopong paksa istri Sugeng yang tidak bisa berjalan.
Setelah api padam, Sugeng ke depan rumahnya dan tergeletak di depan pintu rumahnya.
Ia yang alami luka bakar cukup serius menolak dibantu warga.
"Dia duduk saja di depan pintu itu, udah parah kondisinya kalau dilihat, tapi tetap tidak mau dibantu, dia bilang tunggu ambulance dan anaknya," jelas Meli.
Akhirnya ambulance datang, Sugeng, istrinya dan para tetangga dievakuasi.
Mereka dilarikan ke beberapa rumah sakit, di antaranya RSUD Tarakan, RSUD Koja dan RS Pelni.
Nyawa Sugeng, pemilik rumah tidak bisa diselamatkan.
Ia meninggal di malam hari usai dilarikan ke rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya kebakaran karena tabung gas LPG 3 Kg bocor di Duri Kepa, Jakarta Barat menelan satu korban jiwa.
Korban ialah Sugeng pemilik rumah yang terbakar sekaligus kepala keluarga dari rumah tersebut.
Rumah yang terletak di RT004/RW02 itu dipagari garis polisi.
Hanya pintu berwarna abu yang terlihat berbecak-becak gosong.
Di depan pintu itu, bendera kuning terlihat sengaja di selipkan di antara garis polisi.
Seorang warga Pandjaitan (63) mengatakan bahwa Sugeng pemilik rumah meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit.
"Kalau gak salah malemnya dia langsung meninggal, dia memang yang katanya luka bakarnya paling parah," kata Pandjaitan saat ditemui Wartakotalive.com Senin (28/10/2019).
Tetangga lainnya Meli (33) menjelaskan bahwa seluruh korban luka-luka memang mengalami luka bakar cukup serius.
Kata Meli, hampir semuanya mengalami luka bakar di wajah.
"Semuanya kebakar wajahnya, ada 3 tetangga, 2 yang punya rumah, kalau kata saya sih gak bisa dibilang ringan, karena kulit itu sampai keluar putih-putihnya," kata Meli.
Meli menjelaskan 3 tetangga yang menjadi korban lantaran tengah membantu mengecek bau tabung gas yang berasal dari rumah tersebut.
Seketika kata Meli, tabung gas meledak dan membakar seisi rumah.
Para warga pun bergotong royong memadamkan api agar tidak menyambar ke rumah lain.
Kira-kira 30 menit api dapat berhasil dipadamkan warga setelah akhirnya pemdam kebakaran datang.
Pantauan Wartakotalive.com tampak luar rumah tersebut tidak terbakar seutuhnya.
Hanya daun pintu yang terlihat bercak-bercak gosong dan ventilasi pintu.
Bahkan beberapa odol dan sabun yang menempel di dekat jendela tidak terbakar.
Beberapa bantal dikeluarkan dan di taruh tergeletak di depan rumah.
Bantal-bantal tersebut hanya gosong sebagian.
Akibat ledakan tabung gas 3 kg satu rumah di Duri Kepa, Jakarta Barat terbakar.
Kebakaran tersebut membuat 5 anggota keluarga mengalami luka bakar.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Wartakotalive.com kebakaran terjadi Sabtu (26/10/2019) pukul 07.30 WIB.
Kasie Penyelamatan dan Kebakaran Jakarta Barat Rompis Romlih menjelaskan ada 13 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api.
"Api baru padam pukul 08.10 WIB," kata Rompis dalam keterangannya Sabtu sore.
Kebakaran yang terjadi di jalan Patra Raya Rt.004/02 itu menghanguskan satu rumah seluas 15 meter persegi.
Diperkirakan kata Rompis kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai Rp100 juta.
Dilaporkan Rompis kebakaran di rumah milik Sugeng itu menyebabkan 5 orang mengalami luka-luka.
"Diduga kebakaran karena gas LPG 3 Kg," kata Rompis. (m24)