Sumpah Pemuda
Tantangan Sumpah Pemuda di Era Digital Harus Bisa Dijawab oleh Generasi Muda dengan Kreativitas
Selain menghadapi persaingan global, persaingan yang dinilai tidak mudah adalah terkait dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan.
Tantangan kedua, kata Habib Aboe Bakar Al Habsyi, adalah bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia mulai tahun 2020.
"Di mana ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif di rentang 15-64 tahun yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif."
"Artinya, para pemuda ini akan mengalami persaingan yang cukup ketat di dalam negeri."
"Karena, banyak usia produktif yang akan menjadi pesaing mereka sejak tahun depan," katanya.
Tantangan ketiga, kata Habib Aboe Bakar Al Habsyi, terkait dengan banyaknya generasi muda yang senantiasa penuh dengan ide-ide segar.
"Ini artinya, sesama para pemuda akan adu gagasan dalam pengembangan bisnis."
"Oleh karenanya, kita harus selalu mendorong munculnya berbagai ide kreatif dan berinovasi agar gagasan segar dapat senantiasa lahir dan bertumbuh."
"Hadirnya berbagai tantangan tersebut, para pemuda harus ingat dan berpegang teguh pada falsafah kita yaitu pancasila."
"Utamanya, sila pertama, tentang Ketuhanan Yang Maha Esa."
Menurut Habib Aboe Bakar Al Habsyi, segala yang terjadi, seberat apapun tantangan yang ada, kita harus menyandarkan seluruh usaha yang dilakukan dalam kerangka keimanan.
"Hal ini diperlukan untuk mereduksi tingkat stress ataupun munculnya sikap frustrasi."
"Sehingga, daya tahan mereka akan tetap baik meskipun dalam persaingan yang sangat keras."