Pembunuhan

Bunuh PNS yang Dicor Semen, Pelaku Dapat Uang Tutup Mulut Rp 4 Juta Buat Beli Miras

Saat ditemui di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, Ilyas mengaku dirinya yang mencekik leher korban dengan tali tambang hingga tewas.

istimewa
Apriyanita PNS Kementerian PU yang dibunuh rekan kerjanya sendiri gara-gara utang 

Apriyanita PNS Kementerian PU balai besar jalan dan jembatan metropolitan Satker III Palembang ditemukan tewas mengenaskan, Jumat (25/10/2019).

Saat ditemukan mayat PNS dicor semen terkubur di TPU Kandang Kawat.

Kuburannya bahkan dicor dengan semen oleh tersangka untuk menghilangkan jejak.

Ilyas Kurniawan (26) menjadi satu dari tiga tersangka pembunuhan terhadap Apriyanita.

Selain Mgs Yudi Tama Redianto (41) yang saat ini sudah berhasil ditangkap dan IN alias Nopi alias Acik (DPO).

Pembunuhan PNS Dicor Semen karena Utang Bisnis Jual Beli Mobil, Tersangka Pakai Uang Buat Foya-foya

Saat ditemui di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, Ilyas mengaku dirinya yang mencekik leher korban dengan tali tambang hingga tewas.

"Tali tambang itu saya dapat dari Yudi. Dia yang langsung kasih dan minta saya untuk mencekik korban," ujarnya.

Yudi dan Ilyas pelaku pembunuh Apriyanita PNS Kementerian PU
Yudi dan Ilyas pelaku pembunuh Apriyanita PNS Kementerian PU (TRIBUNSUMSEL.COM/ SHINTA DWI ANGGRAINI)

Diakui pria yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan itu, dirinya tidak mengetahui akan diajak membunuh.

HEBOH Penemuan Mayat PNS Dicor, Sebelumnya Dilaporkan Hilang, Pelakunya Ternyata Rekan Sekantor

Ilyas hanya menerima ajakan dari tersangka Nopi (DPO) untuk pergi menemui seseorang.

"Saya kenal Nopi di kuburan kandang kawat. Soalnya dia kerja gali kubur Sedangkan saya sering nongkrong-nongkrong disana," ucap pria yang tinggal di jalan Rama Kasih III tak jauh dari TPU kandang kawat.

Ilyas mengaku saat itu tidak ada pilihan lain baginya selain mengikuti kehendak Yudi dan Nopi.

Berdasarkan pengakuannya, tersangka Yudi juga sempat melotot padanya yang saat itu sangat panik melihat korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.

"Setelah saya cekik dari belakang, korban sudah tidak ada gerakan lagi. Kemudian saya diantar dengan mobil ke jalan Aryodila dan diturunkan disana. Selanjutnya Yudi dan Nopi pergi membawa jenazah. Saya tidak tahu mereka bawa kemana," ucapnya.

Usai membunuh, Ilyas mengaku dirinya tidak tenang. Walaupun sudah menerima upah sebesar Rp.4 juta dari tersangka Yudi sebagai uang tutup mulut.

Uang tersebut digunakannya uang membeli minum-minuman keras.

"Saya tidak tega berikan uang itu ke orang tua. Saya habiskan sendiri beli minum-minuman keras untuk melupakan kejadian (pembunuhan) itu," ujarnya.

Tersangka akhirnya dibekuk saat berada di warnet kawasan Rawa Kasih 6 pukul 20.00 WIB.

"Saya menyesal, tidak tahu nantinya bagaimana nasib saya," ujarnya.

Kesal ditagih utang terus 

Hutang piutang dalam bisnis jual beli mobil menjadi motif pembunuhan terhadap Apriyanti (50) oleh rekannya  Yudi Tama Redianto (41), sesama PNS.

Apriyanti yang merupakan PNS di Kementerian PU Balai Besar Jalan, jenazah korban ditemukan dalam keadaan disemen di TPU Kandang Kawat Palembang , Jumat (25/10/2019).

Padahal sebelumnya ia masih hidup dan dilaporkan pihak keluarga hilang pada 9 Oktober lalu.

Saat ditemui di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, Yudi  mengaku tega membunuh korban lantaran tak tahan terus ditagih hutang oleh korban.

Pelaku pembunuhan PNS yang mayatnya ditemukan dalam kondisi dicor.
Yudi Tama, Pelaku pembunuhan PNS yang mayatnya dicor. (Tribun Sumsel)

 "Hutang itu berawal dari tanggal 26 Agustus 2019. Saat itu saya menawari ada lelang mobil di Jakarta. Mobil jenis inova tahun 2016. Harganya Rp145 juta," ujar Yudi.

Lantas korban menyetujui dengan mengirim uang sebesar yang diminta Yudi.

 HEBOH Penemuan Mayat PNS Dicor, Sebelumnya Dilaporkan Hilang, Pelakunya Ternyata Rekan Sekantor

 Sekda DKI Klaim Penyerapan Anggaran Sudah Mencapai 60 Persen

 Terungkap! Ini Peran Suami Dokter Penganiaya Ninoy Karundeng yang Sempat Buron

Namun bukannya dibelikan mobil, uang tersebut justru dihabiskan tersangka untuk berfoya-foya.

Akhirnya Apriyanti pun meminta uangnya dikembalikan.

"Mobilnya tidak ada," ujar Yudi.

Dari total Rp145 juta, tersangka mengaku sempat mengembalikan uang sebesar Rp 50 juta secara berangsur ke korban.

 Pengoperasian Rute Baru Transjakarta Koridor 10F, Pangkas Waktu Perjalanan

Puncaknya pada tanggal 8 Oktober 2019, korban kembali menagih uangnya.

Kali ini korban meminta uang sebesar Rp35 juta.

Sedangkan tersangka mengaku hanya memiliki uang sebesar Rp.15 juta.

"Sebenarnya dia (korban) tidak marah sih, cuma bilang yud, saya butuh uang besok.

Bayar hutang kamu Rp 35 juta. Tapi saya cuma punya uang Rp.15 juta," ujarnya.

Merasa tak tenang karena ditagih hutang, Yudi lantas menghubungi pamannya, Novi atau biasa disapa tersangka dengan panggilan Acik.

 Operasi Plastik di Korea Selatan hingga Rogok Rp 1 Miliar, Nikita Mirzani: Jangan di Klinik Biasa!

Dari situlah tersangka mengaku mendapat saran untuk menghabisi nyawa korban.

Berdasarkan pengakuannya pula, uang Rp15 juta yang rencananya akan membayar hutang, justru digunakan tersangka untuk membayar jasa orang-orang yang membantunya membunuh korban.

"Acik ngajak Ilyas. Jadi ada tiga orang yang membunuh korban," ucapnya.

Dikatakan tersangka, tidak ada kepercayaan khusus yang selama ini diberikan korban terhadapnya.

 Operasi Zebra di Kalibata, Penunggak Pajak Langsung Disuruh Bayar

Namun menurutnya, korban bersedia diajak bekerja sama dalam bisnis karena mereka sempat bekerja di satu kantor yang sama yakni di satua kerja (Satker) wilayah III PU sejak tahun 2014.

"Waktu satu kantor itu, meja kerja kami bersebelahan. Kemudian saya pindah di wilayah I dan korban tetap di tempat yang lama," ujarnya.

Seperti diketahui, Mayat Apriyanita, PNS Kementerian Balai Besar Jalan ditemukan dalam keadaan disemen atau dicor, Jumat (25/10).

Sebelumnya PNS itu dikabarkan hilang sejak 9 Oktober 2019 lalu.

 Operasi Plastik di Korea Selatan hingga Rogok Rp 1 Miliar, Nikita Mirzani: Jangan di Klinik Biasa!

Aprianita ditemukan di Seputaran TPU Kandang Kawat Kecamatan IT 2 Palembang, Jumat (25/10/3019) sekitar pukul 14.30.

 Saat ditemukan, korban dalam kondisi dicor semen dan masih mengenakan Paju ASN.

Diduga Aprianita korban pembunuhan.

Proses evakuasi mayat diduga Apriyanita di TPU Kandang Kawat Palembang. Apriyanita adalah PNS Kementeria PU yang hilang sejak 9 Oktober lalu.
Proses evakuasi mayat diduga Apriyanita di TPU Kandang Kawat Palembang. Apriyanita adalah PNS Kementeria PU yang hilang sejak 9 Oktober lalu. (Istimewa)

Dari laporan kepolisian yang didapat Tribunsumsel.com, keluarga korban atas nama Fety Mardiyana melapor ke polisi pada 9 Oktober.

 Dalam laporan itu disebutkan Feti, terakhir kali berhubungan dengan Apriyati melalui telepon.

 Setelah 12 Tahun Tidak Merilis Album, Padi Reborn Mengenalkan Indera Keenam Menjelang Akhir 2019

Saat itu korban menelepon dan bilang,

"Tunggu sebenatar Feti, agek (nanti) ada yang nak (ingin) aku omongi samo kau. Sekarang aku mau menemui pak lurah, Ado yang nak ditandatangani," setealh itu ponsel dimatikan.

Setelah itu korban tak pernah lagi bisa dihubungi.

Setelah itu Feti berusaha mencari keberadaan korban.

 VIDEO: Kepergok Warga Mencuri Motor, Maling di Depok Todongkan Pistol

Masih menurut laporan itu, dari keterangan saksi-saksi bahwa terakhir kali korban terlihat menaiki mobil kijang Inova warna hitam bersama seorang laki-laki yang diduga bernama YT.

Menurut saksi, saat itu korban sempat bilang "tunggu dulu ada yang tertinggal" lalu korban masuk ke dalam rumah.

Menurut saksi, mobil tersebut berputar-putar di sekitar rumah korban.

Dalam laporan itu juga dituliskan ada informasi bukti transfer sebesar Rp 145 juta dari rekening korban ke rekening bank Mandiri atas nama Yudi Tama.

 Film Dakwah Kisah Perjuangan KH Arifin Ilham Suami yang Menangis Diputar Perdana di Bekasi

Keluarga melaporkan bahwa hilangnya Apriyanita ini ada hubungannya dengan bisnis jual belu mobil.

Adapun penemuan mayat Apriyanti berawal saat penggali kubur yang sedang menggali kuburan.

Saat itu menemukan coran semen dan telihat didalamnya ada tampak baju PNS.

Penggali curiga dan akhirnya saat diteliti ternyata itu adalah mayat yang sudah dicor.

 TERUNGKAP, Jumlah Kendaraan Listrik yang Dipamerkan di Karnaval Jakarta Langit Biru Masih Kurang

Kedalamannya hingga 50 cm.

Diduga, pelaku pembunuhan hendak menghilangkan jejak pembunuhan Apriyanti.

Namun niat mereka ternyata terbongkar secara tak sengaja, bahkan masih dalam hitungan hari.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Pengakuan Pelaku Pembunuh PNS yang Dicor Semen, Hingga Tega Sewa Pembunuh Bayaran, . Penulis: Shinta Dwi Anggraini

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved