Stefer Rahardian Ingin Putus Catatan Tak Pernah Menang di One Championship Sejak Tahun 2018
Stefer Rahardian merasa tertekan karena belum merasakan kemenangan sejak Mei tahun 2018 lalu.
Petarung kelas ringan Indonesia, Stefer "The Lion" Rahardian belum merasakan kemenangan sejak Mei tahun lalu.
Menurut The Lion, julukan Stefer Rahardian, statistik itu membuat tekanan kepada dirinya meningkat. Namun setelah kalah pada empat pertandingan terakhirnya, Stefer memiliki kesempatan untuk kembali.
Ya, kesempatan itu akan terbuka lebar saat ia kembali ke ring One: Dawn of Valor, Jumat (25/10/2019) mendatang. Stefer akan tampil di kota kelahirannya, Jakarta.
Ia dijadwalkan bertemu sesama petarung Indonesia, Adrian "The Bad Boy Papua" Mattheis, yang datang ke Ibu Kota bermodalkan empat kemenangan beruntun.
Bagi Stefer, dia tidak terlalu khawatir tentang rangkaian kemenangan Adrian, tetapi lebih kepada kekalahan beruntunnya.

"Tekanan yang saya rasakan lebih banyak berasal dari kekalahan beruntun saya, bukan dari kemenangan beruntunnya (Adrian)," kata petarung berusia 32 tahun itu melalui keterangan pers yang diterima, Jumat (18/10/2019).
"Yang saya fokuskan adalah untuk selalu melakukan lebih baik daripada pertarungan terakhir saya. Menang atau kalah, saya mendorong diri saya di tempat latihan untuk menunjukkan performa terbaik saya," sambungnya.
Kekalahan beruntun empat pertarungan tentu saja memprihatinkan, dan Stefer percaya bahwa kesulitannya berasal dari ketidakmampuan untuk menyatukan semua dalam hal bakatnya.

"Saya merasa bahwa alasan untuk kekalahan saya adalah pengalaman. Sebenarnya tidak mudah untuk menggabungkan keterampilan, kekuatan, dan aspek mental dan menggabungkan semuanya sekaligus," ujar Stefer.
"Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun bagi diri saya sendiri untuk belajar meningkatkan segalanya tetapi menjadi sempurna membutuhkan waktu, jadi saya terus menghabiskan lebih banyak hidup saya untuk menjadi petarung yang lebih baik dan versi terbaik dari diri saya," ucapnya.

Sebagai bekal untuk meladeni Adrian, Stefer berusaha meningkatkan skill, ketahanan, kecepatan, kekuatan, dan mental. Selama ini Stefer berlatih di Bali MMA.
"Ada perasaan gelisah untuk bertarung di hadapan penggemar negara asal saya. Saya merasa nyaman tetapi juga ada sedikit tekanan pada saat yang sama. Saya tidak merasa itu berdampak pada performa saya, saya melakukan yang terbaik untuk fokus pada perjuangan saya saat saya berada di atas ring," katanya.

Adapun karena harus menghadapi sesama petarung Indonesia yaitu Adrian, Stefer mengatakan itu bukan pengalaman baru bagi dirinya sendiri maupun untuk lawannya.
"Selalu ada sedikit keraguan dalam menghadapi semua orang, apakah orang Indonesia atau bukan, selalu ada perasaan senang dan tertekan. Kami berdua pernah berada disana sebelumnya, untuk menghadapi sesama orang Indonesia di negara kami sendiri, tetapi saya siap untuk ini," jelas Stefer yang menyebut dirinya unggul pengalaman atas Adrian.

"Saya telah menyaksikan dia bertarung, dan saya yakin dia telah melakukan hal yang sama. Kami berdua juga telah memiliki kesempatan untuk bertarung dengan petarung yang sama yaitu Himanshu Kaushik. Saya pikir dia adalah petarung yang hebat, bagi semua orang. Dia lebih muda dan penuh energi, dia juga dapat menghibur. Tetapi saya bisa mengatakan bahwa pengalaman saya di atas dirinya. Saya belajar banyak dari masa lalu dan bekerja keras setiap hari untuk membuktikan bahwa saya selalu lebih baik dari kemarin," tegasnya.