Kasus Pencabulan
Tak Diketahui Rimbanya, Pelaku Pencabulan Sempat Ngampar di Parkiran Taksi Bandara Halim
Keberadaan pria pelaku pencabulan terhadap empat orang anak, yakni DA (42) kini tak diketahui rimbanya.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Andy Pribadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro
MAKASAR, WARTAKOTALIVE.COM -- Keberadaan pria pelaku pencabulan terhadap empat orang anak, yakni DA (42) kini tak diketahui rimbanya.
Diduga ia kabur setelah warga hendak menghakiminya ketika mengetahui perbuatan bejad laki-laki tersebut.
Yuli yang merupakan tante korban berinisial KA (8) menyatakan terakhir kali melihat pelaku saat warga hendak membawanya ke kantor polisi pada Kamis (10/10) kemarin.
"Jadi setelah kita tahu ada banyak korbannya, salah satu orang tua korban ngamuk dan mau dihajar.
"Tapi kami dihalang-halangi sama Pak RT dan RW, katanya belum ada bukti yang kuat, padahal ibunya KA sudah megang surat visum," ucap Yuli saat dihubungi, Jumat (18/10).
Kemudian para warga Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, kembali ke kediamannya masing-masing.
Namun, seorang warga melihat DA kabur melalui pintu belakang rumahnya.
"Setelah malam Jumat itu, kami enggak tahu lagi dia kemana, kabur sekarang," tuturnya.
Dua hari berselang atau Minggu (13/10) lalu, seorang warga melihat DA berada di tampat parkiran taksi, Bandara Halim Perdanakusuma bersama teman-temannya.
Berdasarkan keterangan seorang warga yang melihat, DA yang dulunya berporfesi sebagai sopir taksi cadangan itu, meminta-minta uang kepada teman-temannya untuk menyambung hidup.
"Enggak jelas di bandada mau ngapain. Katanya tidur ngampar, minta-minta uang ke teman-temannya buat makan.
"Karena dia kan sekarang sudah enggak kerja lagi. Nganggur," ucap Yuli.
Menurut informasi yang didengarkannya, kini DA berada di daerah Kerawang dan bersembunyi di rumah saudaranya untuk kabur dari kejaran polisi.
Sebelumnya, empat orang anak berinisial KA (8), TA (9), M (7) dan MI mengaku menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh pria berinisial DA.
Pelaku mencabuli para korban di kediamannya yang terletak di kawasan Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, pada 30 Agustus 2019 lalu.
Perbuatan bejad DA diketahui setelah korban berinisial KA melaporkan kejadian itu kepada ibunya.
Hingga kemudian, diketahui bahwa ternyata dalam dua bulan sejak Agustus hingga Oktober, terdapat 4 korban yang dicabuli DA. (abs)