Sisi Lain Jakarta
Sisi Lain Jakarta, Kisah Kampung Starling: Warga Cari Rezeki dengan Jualan Kopi Keliling
Beberapa pria keluar dari sebuah gang dengan gapura merah yang bertuliskan "selamat datang di kawasan pedagang kopi keliling".
Di sisi kiri mayoritas hanya berdiri gudang, parkiran sepeda, maupun tempat bersantai warga.
Maklum, di sebelah kiri terdapat aliran kali yang tidak tepat jika dijadikan permukiman.
Botol-botol maupun termos air milik pedagang starling nampak "antre" di depan salah satu rumah untuk diisikan air.
Selain sepeda starling, ada beberapa gerobak makanan, namun tak banyak.
Dikelola semi-agen
Rupanya sepeda-sepeda starling ini terparkir sesuai dengan agennya masing-masing.
Di depan rumah Ida (47) misalnya.
Ada 10 sepeda berjejeran menunggu rencengan kopi digantung.
Tangan Ida lincah menghitung jumlah kopi untuk disalurkan melalui abang starling.
• Sultan Mah Kalah, Daftar Belanja Miliader Dunia: Mulai dari Mobil Hingga Jet Tempur MiG-29
Mereka biasanya membawa 50 renceng kopi maupun minuman dari berbagai merek.
Tugas Ida menyetok kopi saset terlebih dahulu, kemudian baru dibayarkan pada pedagang starling.
"Ini ada 10 sepeda. Ngambil kopi ke saya. Mereka punya sepeda masing-masing sama termos, nyetok kopi dari saya," kata Ida kepada Kompas.com.
Ibu empat orang anak ini mengaku sudah 24 tahun menjadi semi-agen untuk para pedagang minuman ringan.
Dulunya, sebelum pedagang kopi berkeliling memakai sepeda, Ida pernah menjadi agen minuman ringan dalam boks.
Minuman tersebut dijual dengan menggunakan gerobak dorong.