Kabinet Jokowi

Kini Mesra dengan Jokowi, Prabowo: Banyak yang Tidak Suka Mungkin

Sempat bersiteru saat Pilpres 2019, kini Prabowo dan Jokowi memutuskan untuk mesra di dalam mengelola negara.

Penulis: Desy Selviany |
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Presiden Joko Widodo bertemu mantan calon presiden Prabowo Subianto, seusai sama-sama mencoba kereta MRT, di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Joko Widodo yang ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada pemilihan presiden 2019. 

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memahami akan banyak pertentangan dari hubungan mesranya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun kata Prabowo di luar atau di dalam pemerintah ia pastikan Gerindra bukan oposisi.

Hal itu diucapkan Prabowo usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

“Saya sampaikan ke beliau kalau kami diperlukan kami siap, kami akan memberi gagasan optimis kami, kami yakin Indonesia cepat bangkit,” kata Prabowo dikutip dari Kompas Tv.

Andaipun tidak masuk kata Prabowo, Gerindra akan tetap loyal kepada pemerintah sebagai partai penyeimbang.

Prabowo memastikan tidak ada oposisi usai Pilpres 2019.

“Karena kita di Indonesia, tidak ada oposisi, tetap kita merah putih,” kata Prabowo.

Ia memahami akan banyak pihak yang tidak suka dengan kemesraannya dengan pemerintah.  

“Bisa dikatakan mesra mungkin, bisa juga banyak yang tidak suka mungkin kita mesra,” kata Prabowo.

Prabowo juga memastikan akan menghadiri pelantikan Presiden pada 20 Oktober mendatang.

Ia mengaku akan kedatangan MPR RI untuk memberikan undangan pelantikan Presiden.

“Katanya mau undang saya ke pelantikan presiden, kalau diundang hadirlah, sebagai negara kita harus bersatu, kalau ada masalah kita selesaikan di dalam ruangan,” ujar Prabowo.

Sebelumnya Jokowi mengungkapkan soal kemungkinan besar masuknya Gerindra ke pemerintahannya.

“Tadi kita berbicara masalah koalisi, belum final, tapi kita berbicara banyak, kemungkinan Gerindra masuk koalisi kita” kata Jokowi ditemani Prabowo di sebelahnya.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, tak mudah bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk memutuskan berada di koalisi pemerintah atau tetap menjadi pihak oposisi.

Menurut Dasco, Prabowo baru melakukan komunikasi informal terkait arah partai ke depan.

"Sementara baru komunikasi-komunikasi informal yang dilakukan karena untuk mengambil keputusan di dalam (koalisi pemerintah), itu sama beratnya dengan mengambil keputusan apakah di luar. Karena ini kan pendapat-pendapat yang berimbang," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Dasco mengatakan, sikap resmi Partai Gerindra akan dibahas dalam rapat kerja nasional (rakernas).

Dalam rapat itu, kata dia, para pengurus partai, baik pengurus pusat maupun daerah akan menyampaikan masukannya apakah Gerindra sebaiknya masuk dalam koalisi pemerintah atau tetap menjadi oposisi.

Saat ini, kata Dasco, keinginan pengurus partai dari pusat dan daerah terkait bergabung koalisi pemerintah atau menajdi oposisi masih imbang. 

"Masih cair, sementara masih cair, kita lihat di daerah maupun di DPP maupun dewan pembina masih berimbang antara yang ingin masuk dan tidak masuk sehingga kita akan membulatkan, menyamakan persepsi dan visi pada rakornas tadi," ujar dia. 

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto segera menyatakan sikap resmi partainya selama lima tahun ke depan.

Dalam Rapat Kerja Nasional pada 15 hingga 17 Oktober 2019 mendatang, Prabowo akan memutuskan apakah Partai Gerindra akan tetap menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Rakernas Partai Gerindra digelar sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.

"Pak Prabowo akan menyampaikan sikap politik beliau secara resmi setelah mendengar lebih banyak masukan dari para pimpinan Partai Gerindra dari seluruh Indonesia melalui Rakernas Partai Gerindra," ujar Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui pesan singkat, Rabu (9/10/2019).

Rencananya, Rakernas Partai Gerindra digelar di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Prabowo akan mengundang seluruh pimpinan DPP dan pimpinan perwakilan daerah Partai Gerindra untuk dimintai pendapatnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved