Rumah Anies Baswedan
LIHAT Keluarga Anies Baswedan Tinggal di Ruang Bawah Tanah, Pendopo di Atasnya untuk Kegiatan Warga
Keluarga Anies Baswedan Tinggal di Ruang Bawah Tanah, Pendopo di Atasnya untuk Kegiatan Warga. Anies Merancang Rumahnya Pada Tahun 2013.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
Gubernur DKI Anies Baswedan memperbolehkan pendopo rumahnya di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Nomor 42, Cilandak, Jakarta Selatan, dijadikan tempat acara dan kegiatan warga.
Beberapa kegiatan di rumah Anies Baswedan antara lain acara akad nikah warga secara gratis.
Seperti pada Sabtu (5/10/2019), pendoponya dipakai untuk acara akad nikah pasangan pengantin Monna dan Zainal Abidin.
Monna adalah warga sekitar yang rumah orangtuanya persis berada di sebelah barat pendopo rumah Anies.

Bukan itu saja, lahan di depan pendopo, dipersilakan oleh Anies dijadikan panggung hiburan resepsi pernikahan.
• KONDISI Terkini Irish Bella dan Ammar Zoni setelah Janin Kembar Meninggal disampaikan Orang Dekatnya
• Janin Bayi Kembar Irish Bella Meninggal Dunia, Ammar Zoni Sendiri yang Menguburnya Penuh Tangis Haru
Karenanya Jalan Lebak Bulus Dalam 2, selebar sekitar 3 meter di depan rumah Anies ditutup sementara sejak Sabtu pagi.
Di sana dibangun sebuah tenda besar untuk resepsi pernikahan.
Sementara panggung hiburan bagi para undangan, didirikan tepat di depan pendopo rumah Anies.
Tak jauh dari sisi itulah, pelaminan kedua mempelai yang menikah berdiri.
• Diputus Pacar, 11 Akun IG Sebar Foto-Foto Syur Karyawati Bank, Ingat Video Call di WA Bisa Direkam

Lingkungan yang Asri
Melihat pendopo rumah Anies Baswedan, tentunya tak bisa dipisahkan dengan keberadaan rumah Anies dan seluruh lahannya yang sangat asri.
Berada di gang atau jalan kecil, yang hanya muat satu mobil, keberadaan pendopo dan rumah Anies menjadi cukup menonjol.
Jalan Lebak Bulus II, lokasi rumah dan pendopo Anies berada, hanya selebar sekitar 3 meter atau muat satu mobil saja.

Jejeran rumah di jalan ini sebagian besar memiliki pagar dan tembok tepat di sisi jalan.
Namun di bagian rumah Anies Baswedan, agak berbeda.
Jalan menjadi agak melebar karena Anies membangun tembok depan agak menjorok ke dalam, sementara di sisi jalan di depannya menggunakan konblok.
Di tembok depan rumah ini ada garasi mobil yang dibuat seperti lorong. Dari sini ada pintu dan jalan menuju pendopo.

Di samping atau di sisi kiri bagian ini, ada lahan berumput hijau yang langsung berada di samping sisi jalan dan tidak berpagar.
Kontur lahan ini berada lebih tinggi dari jalan dan agak menanjak.
Pada bagian depan sisi lahan yang berumput ditanam sejumlah pohon hias yang agak tinggi dan makin menambah asri.
Di samping paling kiri lahan atau sebelah barat ada jalan setapak bersemen yang agak menanjak namun terasa sangat landai.
Jalan ini merupakan bagian akhir sisi barat lahan rumah Anies yang langsung dibatasi tembok.

Bangunan Pendopo Berbahan Kayu
Di bagian kontur lahan paling atas inilah pendopo atau rumah joglo Anies berada.
Pendopo dibangun seluas sekitar 100 meter persegi. Sekitar 90 persen lebih bangunan, terbuat dari kayu dengan warna dominan cokelat.
Di teras pendopo ada empat tiang fondasi bangunan dari kayu.
Meja dan kursi panjang berbahan kayu juga terdapat di sini.
Pintu utama juga berbahan kayu dengan ornamen menarik.
Pada sekitar seperempat dinding bangunan, yakni di bagian bawah, ada tembok semen yang dibuat di beberapa bagian. Berpadu dengan bahan untuk bagian atas dinding.
Bahkan jendela bangunan di empat sisi juga dari kayu.
Atap bangunan berbentuk segitiga mengerucut dengan bahan yang juga tampaknya dari kayu.
Di samping kiri bagian bangunan paling belakang ada pintu kayu yang bersisian dengan tembok yang dibalut tanaman hias menjalar.
Di bagian depan teras pendopo di bagian lantai ternyata ada bagian yang bolong atau terbuka, yang dibuat dengan besi yang saling bersilangan hingga membentuk kotak-kotak.
Dari sisi ini kita bisa melihat ke bawah. Ternyata ada bagian lain rumah Anies di bawah pendopo.
Dari sisi ini tampak ada halaman dengan sejumlah burung dalam sangkar yang ditaruh dan dipajang. Keberadaannya ada di bawah pendopo atau joglo.
Ternyata di bagian bawah pendopo adalah bagian rumah area pribadi keluarga Anies.
Rumah Anies memang terdiri dari dua lantai. Lantai atas berbentuk joglo atau pendopo dengan halaman yang asri dan lantai bawah adalah area pribadi keluarga.
Jika kita memandang dari pendopo, maka Anies dan keluarga tinggal di bawah tanah atau di bawah pendopo.
Namun jika dilihat dari halaman belakang, tak terlihat ada bangunan bawah tanah, namun bagian rumah menurun yang landai dan ditempati keluarga Anies.
Sepertinya ada filsofi khusus mengapa Anies membuat hal ini, dimana area pribadi keluarganya berada di bawah tanah atau di bawah pendopo.
Di bagian depan di seberang pendopo, ada kontur lahan yang kembali meninggi dan di atasnya penuh tanaman mulai dari yang menjalar dan tanaman hias.
Di bawah kontur lahan yang meninggi inilah pelaminan resepsi pernikahan warga sekitar, dibuat.
Sementara panggung hiburan bagi para undangan, dibuat tepat di depan pendopo rumah Anies yang lebih tinggi dari jalan. Sehingga keberadaannya sudah menyerupai panggung.

Anies Merancang Rumah Tahun 2013
Hanya dengan tenda ukuran sedang, maka panggung hiburan tampak ideal di sisi ini. Sebab tamu undangan yang datang ke resepsi ada di bawahnya.
Anies Baswedan mengatakan sejak ia tinggal dan membeli lahan di sana 2013 lalu, ia sudah merancang membangun rumah dengan pendopo atau rumah joglo yang bisa dipakai bersama oleh warga sekitar dan pihaknya.
"Kami tinggal di dalam kampung yang gangnya hanya bisa dilewati satu mobil. Pemukimam sini padat.
Dari awal kami merancang rumah ini tidak pakai pagar. Jadi nggak ada pagar, sehingga bisa dipakai warga dengan kita bersama-sama. Termasuk pendopo atau joglo, juga begitu," kata Anies usai menghadiri resepsi pernikahan warga yang digelar di depan rumahnya, Sabtu (5/10/2019) sore.
Menurut Anies, pendopo tidak hanya bisa dipakai akad nikah warga tapi juga kegiatan lainnya.
"Setiap hari Sabtu pendopo dipakai kursus semua anak atau bimbingan belajar. Seminggu dua tiga kali, ada majlis taklim, ada PKK, dan ada Pos Bindu.
Kalau lihat di depan itu ada tempat mengukur ketinggian badan. Itu untuk ukur di Pos Bindum," kata Anies didampingi sang istri.
Jadi, katanya, pendopo cukup sering dijadikan tempat kegiatan warga.
"Jadi memang tempat ini jadi tempat bersama masyarakat dan kami. Jadi hari ini juga bukan yang pertama dipakai untuk pernikahan. Sudah beberapa kali," kata Anies.

Anies menjelaskan ketika dulu merancang rumahnya pada 2013, ia tidak membayangkan akan menjadi Gubernur DKI.
"Ketika dulu merancang ini dari 2013, saya juga nggak pernah bayangi waktu itu, saya akan tugas di Jakarta.
Tapi rumah memang didisain dari awal untuk kami pakai keluarga dan juga bisa dipakai masyarakat. Dari awal memang sudah begitu. Jadi alhamdulilah sekarang bisa bermanfaat bagi warga," katanya.