Bank Sampah

Program Tukar Sampah Jadi Emas, Sudin LH Jakut Apresiasi Warga RW 03 Kelapa Gading Timur

Program Tukar Sampah Jadi Emas Bank Sampah Wijaya Kusuma, Sudin LH Jakut Apresiasi Warga RW 03 Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara

Penulis: Luthfi Khairul Fikri |
Kompas.com /Tatang Guritno
Program Tukar Sampah Jadi Emas, Sudin LH Jakut Apresiasi Warga RW 03 Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara. Bank Sampah ini memiliki program penukaran sampah dengan emas hasil kerja sama Pemkot Jakarta Utara dengan PT Pegadaian Persero. 

Bank Sampah Wijaya Kusuma yang dikelola Rukun Warga (RW) 03 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara berhasil menjadi juara tingkat nasional Program Kampung Iklim (Pro Klim) 2019.

Prestasi didapatkan salah satunya melalui program tukar sampah jadi emas yang digalangkan sejak April 2019 lalu.

Raihan penghargaan ini didapat setelah Bank Sampah Wijaya Kusuma RW 03 ini menjadi satu-satunya peserta dari DKI Jakarta yang mampu menoreh penilaian sebesar 92 dari standar minimum yakni 90.

Adapun, penghargaan ini telah diserahkan KLHK saat puncak kegiatan Festival Iklim 2019 di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Slamet Riyadi mengapresiasi atas penghargaan yang didapat warga RW 03 Kelapa Gading Timur itu.

Menurutnya, program tukar sampah menjadi emas itu harus terus dijalankan, bahkan kalau perlu juga dikembangkan agar menjadi lebih baik lagi ke depannya.

“Iya kalau kami selama ini hanya melakukan pembinaan dan memberikan bantuan alat, khususnya di bidang komposting serta bank sampah,” ujar Slamet saat dikonfirmasi awak media.

Terlepas dari itu, tentu ini merupakan parsitispasi warga dalam berbagai program lingkungan, seperti bank sampah, penghijauan, dan pengurangan sampah.

Sementara, Ketua Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) RW 03 Kelurahan Kelapa Gading Timur Budi Winarko mengucap syukur atas pengargaan yang diraihnya ini.

"Alhamdulillah prestasi ini tentunya berkat kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari warga hingga peran pemerintah," tutur Budi.

Diketahui, tak hanya RW 03 Kelurahan Kelapa Gading Timur, prestasi di bidang lingkungan hidup juga ditorehkan oleh Bank Sampah Majelis Taklim Koja.

Penghargaan itu diberikan karena berhasil menerapkan inovasi dalam mengubah sampah atau limbah plastik menjadi conblock.

Cara Tukar Sampah Jadi Emas 

Bank Sampah Wijaya Kusuma yang terletak di RW 03, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara melakukan pengumpulan sampah untuk dijadikan investasi emas tiap seminggu sekali.

Informasi tersebut disampaikan Direktur Bank Sampah Wijaya Kusuma Novi Sofian Kartini, Jumat (5/4/2019).

"Pengumpulannya tiap hari Selasa. Nanti ada pihak pegadaian yang juga ikut menimbang dan menentukan harga sampah tersebut," ujar Novi.

Novi mengatakan, sampah yang bisa ditukarkan hanya sampah anorganik.

Mayoritas sampah jenis tersebut paling banyak ditemui di wilayah RW 03 adalah botol plastik dan botol kaca.

Warga bisa mengumpulkan terlebih dahulu sampah anorganik yang sudah dibersihkan di rumah.

Lalu bisa datang membawa kumpulan sampah tersebut untuk ditimbang dan dihitung harganya.

"Memang warga sini mayoritas sampahnya dua jenis itu. Nah nanti ditimbang, lalu keluar harganya. Warga bisa milih, mau ditukar uang, atau investasi emas," papar Novi.

Novi mengatakan, Bank Sampah Wijaya Kusuma sudah berdiri sejak tahun lalu.

Namun untuk program sampah jadi emas, baru berjalan satu bulan.

"Kalau nasabah bank sampah total ada 56 orang ya. Tapi khusus yang mengikuti program sampah jadi emas, baru jalan sebulan sudah ada 30 orang," jelasnya.

Ditemui di tempat yang sama Asisten Manager Pemasaran PT Pegadaian Persero Wilayah Tanjung Priok Neni mengungkapkan program ini dibuat untuk membantu pengurangan sampah rumah tangga langsung dari sumbernya.

"Jadi Ibu itu kan bendahara rumah tangga. Maka kami ajak untuk memilah, mengelola, dan menukarkan sampahnya agar hasilnya bisa dimasukkan dalam tabungan emas di Pegadaian," terangnya.

Neni mengatakan, emas dapat ditukarkan jika nominal tabungan bank sampah sudah setara dengan harga emas seberat 5 gram.

"Ya kira-kira sampai nominal tabungan sebanyak Rp 3,5 juta. Memang butuh waktu cukup lama karena botol kaca saja sekilo dihargai kurang lebih Rp 35.000," papar Neni.

Menurut Neni, warga RW 03 cukup antusias dengan keberadaan program tersebut. Selain membantu mengurangi sampah, program ini juga dilakukan untuk mengajak masyarakat beralih dari pola-pola konsumtif.

"Ya kami ingin membelokkan arah investasi masyarakat dari barang konsumtif ke barang-barang bermanfaat," pungkasnya.

Seperti diketahui program sampah jadi emas di Bank Sampah Wijaya Kusuma terwujud akibat kerjasama Pemkot Jakarta Utara dengan PT Pegadaian Persero.

Melalui program ini Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau ingin mengurangi 12,27 persen beban sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.

Sebagai informasi 20 Februari 2019 lalu Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan Jakarta memproduksi 7.400 ton sampah setiap hari.

Dengan jumlah sebanyak itu, setiap hari 1.300 truk digunakan untuk mengantar sampah ke TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tukar Sampah Jadi Emas di Jakarta Utara, Bagaimana Caranya?".

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved