Kabar Tokoh

Sandiaga Uno Disorot Jurnalis Internasional Bertemu Pimpinan Anti Islam dan Imigran

Sandiaga Uno bertemu dengan Perdana Menteri Hungaria Victor Orban. Pertemuan dengan Victor disorot oleh jurnalis internasional Max Walden.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
twitter @sandiuno
Pengusaha dan tokoh politik Indonesia Sandiaga Uno bertemu dengan Perdana Menteri Hungaria Victor Orban 

Pertemuan Sandiaga Uno dengan Perdana Menteri Hungaria Victor Orban disorot jurnalis internasional Max Walden.

Bukan tanpa maksud, Max menyoroti Victor Orban sering sampaikan narasi anti islam dan imigran.

“Mantan calon Presiden dan pengusaha Indonesia Sandiaga Uno bertemu dengan Perdana Menteri Hungaria Victor Orban yang ‘hebat’,” kata jurnalis ABC itu menyinggung kata hebat lewat akun twitternya @maxwalden_ Minggu (29/9/2019) seperti dikutip Wartakotalive.

Sandiaga Uno Puji Ketekunan Ruben Onsu Dalam Berbisnis: Dia itu Pengusaha Sukses

 Nur Asia Didukung Jadi Calon Wali Kota, Sandiaga Uno: Mpo Nur Itu Cuma Ibu Rumah Tangga

Max menjelaskan bahwa PM Hungaria merupakan pemimpin yang kontroversial karena kerap menyisipkan politik suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

“Victor Orban seorang pemimpin anti-Islam yang sangat bersemangat yang mengatakan negaranya ingin menghentikan penjajah Muslim,” jelas Max meretweet unggahan Sandi.

Sebelumnya Sandi memang membagikan foto dengan Victor Orban. Ia menyebut Victor sebagai tokoh yang hebat.

“Sebuah kebanggaan bisa berdiskusi dengan tokoh-tokoh hebat seperti Perdana Menteri Hungaria, Orbán Viktor, dan Szőcs Géza, Penasehat Utama Perdana Menteri,” kata Sandi.

Lewat pertemuan ini ia berharap Indonesia dan Hungaria akan terus berkolaborasi dan berkerjasama.

“Insya Allah kedepan, Indonesia dan Hungaria akan terus berkolaborasi dan bekerjasama, bukan hanya G2G tapi juga B2B,” kata Sandi.

Kebal Aturan Ganjil Genap, 3 Artis Ini Sudah Punya Mobil Listrik Seharga Rp 1 Miliar

Sandi juga mengaku ingin memanfaatkan peluang kerjasama Indonesia dan Hungaria untuk kemajuan generasi Indonesia.

“Harapan saya akan banyak lapangan kerja yang tercipta dari kerjasama di berbagai sektor, seperti di sektor budaya dan olahraga,” jelasnya.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya Victor Orban memang terkenal sebagai pemimpin otoriter yang kerap menggunakan narasi anti-islam.

Setali tiga uang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, keduanya sama-sama memerangi imigran.

Berkat kesamaan visi memerangi imigran, Amerika dan Hungaria memiliki hubungan yang harmonis setelah sebelumnya sempat dingin.

Presiden AS Donald Trump pada Senin (14/5/2019) menyambut kedatangan Perdana Menteri Hungaria Victor Orban di Gedung Putih.

Dia bahkan memuji pemimpin otoriter garis keras itu sebagai orang yang dihormati di seluruh Eropa karena menjaga keamanan negaranya dengan kebijakan kerasnya terhadap imigrasi.

"Victor Orban telah melakukan pekerjaan luar biasa dengan berbagai cara," katanya, seperti diwartakan AFP.

"Dia dihormati di seluruh Eropa," ujarnya.

"Mungkin saya agak kontroversial, tapi tidak apa-apa. Anda telah melakukan pekerjaan dengan baik dan telah menjaga keamanan negara Anda," imbuhnya.

Keduanya merencanakan diskusi tentang masalah-masalah regional Eropa, NATO, energi, dan perdagangan. Trump dan Orban memiliki sikap yang sama tentang imigrasi.

Mereka juga mengkritik NATO dan Uni Eropa, namun tetap berupaya menjalin hubungan yang lebih baik dengan Rusia.

"Saya tahu dia pria yang tangguh, tapi dia pria yang dihormati, dan dia melakukan hal yang benar," tutur Trump.

"Anda melihat beberapa masalah yang luar biasa di Eropa karena mereka melakukannya dengan cara yang berbeda dari perdana menteri," ujarnya.

Sementara Orban menyatakan kebanggaannya bisa bersama dengan AS dalam memerangi migrasi ilegal.

"Kami bangga bersama dengan AS dalam memerangi migrasi ilegal, terorisme dan untuk melindungi serta membantu komunitas Kristen di seluruh dunia," kata Orban.

Hubungan AS dengan Hungaria sebelumnya berlangsung dingin karena mantan Presiden Barack Obama kerap mengkritik penindasan kebebasan sipil dan pers di Hungaria. Namun pemerintahan AS di bawah Trump membalikkan keadaan tersebut.

Kampanye anti-imigran sejalan dengan kebijakan Orban. Tidak hanya kepada Orban, Trump juga menunjukkan sambutan hangat kepada pemimpin otoriter lain seperti Abdel Fattah al-Sisi dari Mesir dan Recep Tayyip Erdogan dari Turki di Gedung Putih.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved