Ketakutan Melihat Kelabang, Imelda Therinne Menjalani Terapi Sebelum Syuting Film Ratu Ilmu Hitam

Bintang film Imelda Therinne kaget pada saat menerima skenario film horor Ratu Ilmu Hitam.

Saat mulai menjalani proses reading film horor garapan sutradara Kimo Stamboel itu, Imelda Therinne bahkan menjumpai sesuatu yang sebenarnya dihindarinya.

Imelda Therinne selama ini ketakutan (phobia) melihat kelabang.

Namun di film Ratu Ilmu Hitam tersebut Imelda Therinne justru menjadikan kelabang sebagai salah satu teror utama.

Imelda Therinne pusing memikirkan kelabang, sementara ia sudah menerima tawaran menjadi salah satu pemainnya.

Beberapa rekan dekat memberikan dukungan kepada Imelda Therinne.

• Pernah Dibuat 1981, Film Ratu Ilmu Hitam Garapan Kimo Stamboel dan Joko Anwar Lebih Menyeramkan?

• Mengaku Penakut, Zara JKT48 Nekat Menerima Peran Film Horor Ratu Ilmu Hitam

Imelda Therinne terus berusaha membuang jauh-jauh ketakutan dan kegelisahannya pada kelabang saat berada didekatnya.

Ia akhirnya mendapatkan terapi khusus. Setiap melakukan reading naskah, Imelda Therinne diberikan kelabang mainan untuk menghilangkan rasa takutnya.

"Dari awal aku bilang phobia sama binatang itu. Setiap reading, aku disiapkan dummy kelabang," kata Imelda Therinne disela peluncuran poster dan official trailer film Ratu Ilmu Hitam di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Usaha menghilangkan ketakutan itu dirasakan Imelda Therinne sebagai hal paling berat saat reading hingga syuting film Ratu Ilmu Hitam.

"Psikologis aku benar-benar ditantang. Aku tertantang harus ikut walaupun takut," katanya.

Film Ratu Ilmu Hitam yang meraih banyak prestasi pada 1981 kembali dikemas ulang oleh rumah produksi Rapi Film.

• Meski Sering Bermain Film, Ariyo Wahab Tetap Mengutamakan Musik Sebagai Karir Utama

• Main di Film Berbau Kontroversial, Bryan Domani Minta Penonton Jangan Cuma Baca Tagline

Film bergenre horor yang penuh dengan kisah menyeramkan itu akan tayang di bioskop mulai 7 November 2019.

Perpaduan sutradara Kimo Stamboel dan penulis skenario Joko Anwar membawa perspektif baru film itu dengan kisah yang lebih kekinian, namun kisah horornya yang tidak kalah seram.