Artis Korea
TS Entertainment Diduga Kuat Tidak Bayar Gaji Karyawan, Kasusnya Dilimpahkan ke Kejaksaan
Pada tanggal 26 September 2019, TS Entertainment dilaporkan oleh dua mantan karyawannya karena terlambat membayar gaji.
Departemen Kementrian Tenaga Kerja Korea Selatan mengakui kalau TS Entertainment telah dibawa ke kejaksaan atas tuduhan tidak membayar gaji karyawan sesuai waktu.
Pada tanggal 26 September 2019, TS Entertainment dilaporkan oleh dua mantan karyawannya karena terlambat membayar gaji.
"TS Entertainment dilaporkan atas dugaan tidak membayar sejumlah uang untuk cuti yang tidak dipakai karyawan dan tidak membayar pesangon. Setelah penyelidikan dilakukan, kasusnya dilimpahkan ke kejaksaan dan akan dituntut atas pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan," ujar sumber dari Departemen Tenaga Kerja dilansir soompi.
Saat ditanya apakah ada laporan tambahan dari karyawan lain yang juga tidak dibayar gajinya selain dua orang yang melapor, sumber tersebut mengatakan mereka tidak bisa menjawab karena harus memeriksa data yang masuk.
TS Entertainment saat ini terlibat kasus perselisihan dengan raper Sleepy dan Nahyun serta Sumin Sonamoo mengenai kontrak kerja ekslusif mereka.
• Nahyun dan Sumin SONAMOO Tempuh Jalur Hukum untuk Memutus Kontrak Kerja dengan TS Entertainment
• Ini Kronologi Lengkap Perselisihan Sleepy dan Agensinya TS Entertainment
• Aktor Korea Song Young Hak Meninggal Dunia
BERSELISIH
Raper Sleepy mengungkapkan rekaman percakapannya dengan salah satu staf di TS Entertainment dan salinan kontrak ekslusifnya melalui Dispatch.
Pada bulan April 2019, Sleepy memasukkan permohonan untuk menghilangkan kontrak ekslusifnya dengan TS Entertainment.
Sebulan kemudian, dia mengajukan penundaan kontrak eksklusifnya dan mengatakan kalau agensi tidak pernah memperlihatkan dokumen pembayaran untuk pekerjaanya.
TS Entertainment membantah pernyataan Sleepy dan pada bulan Juni 2019, pengadilan menolak permintaan Sleepy.
Pada bulan Agustus 2019, pengadilan menggelar mediasi antara Sleepy dan agensinya agar bisa mencapai kata sepakat.
Sleepy kemudian mulai membuat agensinya sendiri.
Namun, TS Entertainment sekarang menuduh Sleepy menggelapkan uang perusahaan yang dibantah Sleepy.
Menurut dokumen yang disebar Dispatch, Sleepy dan TS Entertainment menandatangani kontrak kerja bersama pada tanggal 10 Oktober 2008.
• Nahyun dan Sumin SONAMOO Tempuh Jalur Hukum untuk Memutus Kontrak Kerja dengan TS Entertainment
• BLACKPINK Raih Sertifikat Perak dari Industri Fonografi Inggris
• Penggemar Jimin BTS dari Tiongkok Siapkan Bus Khusus untuk Rayakan Ulang Tahun Idolanya
Masa kontrak 7 tahun dan pembagian pembayaran sebesar 1:9 (Sleepy hanya mendapat 10 persen dan 90 persen untuk perusahaan dari seluruh laba yang diterima perusahaan).
Rasio pembayaran ini diterapkan pada laba bersih Sleepy, yang berarti bahwa biaya promosi industri hiburannya dikurangi dari total keuntungannya sebelum pembayaran dilakukan.
Di bidang musik, film, drama, dan acara rasio pembayaran sebesar 1: 9 tetapi untuk iklan rasionanya 5;5 (keduanya sama-sama mendapat 50 persen).
Kontrak tersebut juga menyatakan bahwa setelah album ketiga, laba artis di bidang musik akan naik menjadi 20 persen (rasio pembayaran 2: 8).
Dispatch melaporkan kalau Sleepy terjerat hutang untuk menutupi biaya hidupnya.
Ia meminjam 1,1 juta WON setiap bulan selama tiga tahun.
Dalam satu peristiwa, mantan manajarnya mencuri uang muka yang diberikan TS Entertainment untuk menutupi biaya acara Sleepy.
TS Entertainment menyalahkan manajernya dan tidak bersedia pembayarannya ke Sleepy.
Tidak sampai 6 tahun kontraknya, Sleepy akhirnya menerima bonus pertamanya.
• BTS Bakal Vakum 5 Tahun untuk Wajib Militer, Versi Animasi BTS World Sedang Digarap
• Seungri Batal Jalani Pemeriksaan Kedua Terkait Kasus
• IU Gelar Konser di Asia, Jakarta Tujuan Akhir
Dispatch juga melaporkan kalau Sleepy dan TS Entertainment memperpanjang kontrak pada tanggal 1 Februari 2016.
Uang muka kontrak untuk Sleepy dijanjikan sebesar 120 juta won. TS Entertainment baru membayar 5 juta won dan berjanji setiap bulan akan memberikannya 2 juta won.
Rasio penerimaan antara Sleepy dan perusahaan juga dirubah.
Sleepy mendapat 45 persen dan perusahaan 55 persen.
Menurut lampiran dalam perjanjian, Sleepy juga mendapatkan 60 persen dari keuntungan yang dia hasilkan dari penampilannya di televisi dan radio.
Dia juga akan menerima 40 persen dari keuntungan bersih dari penampilan untuk iklan.
Namun, Sleepy terus mengalami masalah dalam kebutuhan sehari-harinya termasuk biaya air, gas, dan listrik untuk rumahnya.
Uang sewanya juga tidak bisa dibayarkan dan pemilik rumah memintanya meningglkan rumahya.
Masalahnya adalah uang yang dijanjikan akan diberikan tiap bulan oleh TS Entertainment.
• Gelar Jumpa Penggemar, IU Sumbang 100 Juta Won Atas Nama Penggemarnya
• Hendra/Ahsan Batal Turun di Korea Open 2019 karena Cedera
• Bos Baru Sheffield United Jalin Kerja Sama dengan Keluarga Bin Laden
TS Entertainment juga tidak konsisten memberikan uang itu kepada Sleepy bahkan ia pernah tidak membayar uang itu ke Sleepy selama 1 hingga 2 bulan.
Menurut percakapan yang diperoleh Dispatch, Sleepy selalu meminta langsung kepada agensinya untuk memberinya yang yang dijanjikan.
Dia juga mengatakan kalau kebutuhan sehari-harinya mulai bermasalah dan memberikan sejumlah bukti.
Selain itu, Dispatch menekankan kalau uang kontrak seharusnya diberikan sejak penandatangan kontrak kerja dan bukan diberikan bulanan.
Sleepy mengklaim di gugatan hukumnya kalau agensi menghitung terlalu banyak miliknya dan tidak menghitung keuntung untuknya.
Sleepy mengklaim kalau ia telah menghasilkan 200 juta won dalam 13 tahun.
Selain bonus dan uang mukanya, dia juga sudah menghasilkan 120 juta won.
Perhitungan ini kurang dari dari 10 juta won per tahun.
Sedangkan dilansir soompi, TS Entertainment menduga, Sleepy menghasilkan uang dari media sosial salah satunya Instagram tanpa memberitahukan agensinya.
Sleepy mengatakan kalau dia membicarakan masalah ini di acara 'Radio Star' dan agensinya mengetahui kegiatan sponsornya.