Unjuk Rasa Mahasiswa
Polda Metro Bantah Video Kekerasan Polisi yang Ramai di Medsos Dilakukan Anggotanya
Polda Metro Bantah Video Kekerasan Polisi yang Ramai di Medsos Dilakukan Anggotanya.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
SEJUMLAH video kekerasan yang dilakukan petugas polisi saat mengamankan aksi demo mahasiswa viral di dunia maya.
Atas hal itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membantah bahwa kekerasan dalam beberapa video yang beredar itu dilakukan oleh anggotanya.
"Sampai sekarang kita tidak ada laporan ya soal itu. Beberapa yang viral itu gambarnya dimana?. Jadi lokasinya itu ada di Medan ya satu. Itu pun sudah dan nanti akan kita tindak, kalau ada penyalahgunaan wewenang oleh anggota. Tentunya itu nanti akan diproses di Sumatera," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9/2019).
• Realisasi PBB P2 di Kecamatan Kebon Jeruk Mencapai Rp 166,7 Miliar
"Kemudian di Makasar juga ada ya di sana. Itu kan yang viral ada di sana. Dari Makasarpun Kabid Humasnya sudah menyampaikan soal itu di sana," kata Argo.
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menyatakan bahwa aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Selasa (24/9/2019) yang berujung ricuh, mengakibatkan sedikitnya 265 mahasiswa dan 39 polisi menjadi korban luka.
Selain itu sejumlah fasilitas publik dan pos polisi juga dirusak dan dibakar pendemo. Beberapa kendaraan milik polisi dan masyarakat juga menjadi sasaran.
• Ini Kronologi Lengkap dan Penjelasan Kapolda Metro Terkait Demo Mahasiswa di Gedung DPR
Sebanyak 94 orang diamankan petugas karena diduga menjadi pelaku pemicu kericuhan dan pelaku pengrusakan.
Gatot menegaskan pihaknya akan mengambil langkah tegas terkait peristiwa tersebut.
Menurutnya polisi sudah mengambil langkah mulai dari sikap persuasif hingga akhirnya langkah tegas saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung ricuh dan terjadi bentrokan aparat dengan mahasiswa.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa adik-adik mahasiswa ini sudah beberapa kali melakukan kegiatan unras yang dilaksanakan dengan damai. Demkian juga pada tanggal 24 kemarin hari selasa, adik-adik mahasiswa berunjuk rasa sejak dari pagi pukul 8 sudah ada. Kemudian sampai dengan jam 14.00 mereka mulai memasuki ruas jalan tol. Tetapi situasi masih aman dan kondusif," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Rabu (25/9/2019).
• Paska Demo Mahasiswa, Jasa Marga Pastikan Jalan Tol Dalam Kota Aman Dilalui Pengguna Jalan
Kemudian kata Gatot pada pukul 16.00, diawali permintaan dari mahasiswa pendemo untuk bertemu pimpinan DPR/MPR.
"Adik-adik mahasiswa meminta untuk berkomunikasi dengan pimpinan DPR yakni Ketua DPR. Kemudian dari pihak kepolisian berkoordinasi dengan Pak Sekjen DPR dan disampaikan bahwa Ketua DPR bersama pimpinan lainnya siap menerima dan bertemu perwakilan mahasiswa," kata Gatot.
Tetapi katanya, para mahasiswa menginginkan Ketua DPR datang menemui massa yang berdemo.
"Dari adik-adik mahasiswa menghendaki Ketua DPR dan pimpinannya untuk datang di tengah-tengah adik-adik mahasiswa yang sedang melaksanakan unras. Tentu saja ini tidak bisa dengan melihat berbagai faktor tentunya," kata Gatot.
• Demo Mahasiswa di DPR RI Berujung Pembakaran Pintu Tol Pejompongan