Unjuk Rasa Mahasiswa
Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Sukses, Ananda Badudu: Hati-hati Bohir Politik
Aksi unjuk rasa mahasiswa yang dianggap sukses mencuri perhatian publik di depan Gedung DPR RI dikhawatirkan menjadi incaran elit politik.
Penulis: Desy Selviany |
Musisi sekaligus pengumpul dana donasi aksi unjuk rasa mahasiswa 23 dan 24 September 2019 Ananda Badudu meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan bohir-bohir politik yang hendak menunggangi mahasiswa.
Ananda meminta mahasiswa tetap menjaga independensi. “Tetap pegang lima tuntutan tanpa kompromi,” imbau mantan personil Banda Neira itu lewat akun twitternya @Anandabadudu Rabu (25/9/2019).
Menurut Ananda, aksi besar Selasa lalu bisa mengundang para elit politik untuk numpang eksis menggiring mahasiswa.
“Bohir-bohir politik yang gayanya jadul-parlente kalau udah ngeliat aksinya bisa sehebat kemarin pasti langsung pada gentayangan nih,” kata Ananda.
Sebagai penggalang dana, Ananda bersaksi bahwa aksi Senin dan Selasa lalu tidak disponsori oleh kepentingan politik manapun.
“Kalo ada yang bilang ada yang nunggangin mahasiswa, sejauh pengalaman saya, saya sulit percaya,” jelas Ananda.
Pasalnya kata Ananda, donasi yang diberikannya kepada mahasiswa saja sempat ditolak oleh mereka.
“Saya aja yang kemarin keliling-keliling atas nama donasi http://kitabisa.com cari koordinator logistik tiap kampus, ditolak ikut, takutnya intervensi. Saya ga boleh ikut rapat teknis lapangan,” kata Ananda.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, Ananda memang membuka donasi untuk aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI Jakarta.
Dana masyarakat yang terkumpul untuk aksi demonstrasi yang terkumpul mencapai Rp150 juta hingga Selasa (24/9/2019).
Sumbangan masyarakat beragam mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 500 ribu.
Penggalangan dana itu dibuka oleh musisi Ananda Wardhana Badudu di platform Kitabisa.com.
Penggalangan dana sudah dibuka sejak Minggu (22/9/2019). Mantan personil Banda Neira itu menjelaskan dibukanya aksi donasi sebagai sumbangsihnya melawan pelemahan KPK dan pengesahan RKUHP (rancangan kitab undang-undang hukum pidana).
“Saya tergerak untuk berkontribusi, membantu mahasiswa berunjuk rasa menyampaikan aspirasi dengan mengorganisir pengumpulan dana lewat Kitabisa.com,” kata Ananda.
Adapun dana yang terkumpul akan digunakan untuk makanan, minuman dan sound system mobile para pengunjuk rasa.
Dilansir dari situs kitabisa.com dana yang terkumpul sudah jauh melampaui target Rp150 juta lebih. Padahal awalnya, Ananda hanya menargetkan dana mencapai Rp50 juta saja. Dana itu terkumpul dari 1.828 donatur.
Hampir setiap hari, Ananda mengupdate penggunaan dana tersebut lewat kitabisa.com.
“Saya perlu umumkan di depan jika donasi melampaui target, prioritas alokasi dana selanjutnya akan ditujukan untuk kebutuhan alat kesehatan (ambulans, obat, keperluan tim medis, dll),” kata Ananda.
Penggalangan dana kitabisa.com untuk aksi demonstrasi mahasiswa (kitabisa.com)
Pantauan Wartakotalive.com dana yang dikumpulkan kuat disinyalir dari masyarakat biasa. Hal itu dilihat dari pecahan nominal yang diberikan oleh donatur.
Donatur menyumbangkan dana mulai dari Rp2 ribu hingga Rp500 ribu untuk aksi yang digelar di beberapa kota di Indonesia itu. Mayoritas diantaranya menyumbangkan donasi sebesar Rp50 ribu.
Lewat donasi itu masyarakat menitipkan pesan untuk para mahasiswa yang turun berunjuk rasa.
“Tetap solid satu suara jangan terpancing provokasi. Semoga Allah selalu mengiringi langkah kita semua,” tulis anonim yang turut menyumbangkan donasi.