Setelah Bumi Manusia, Mawar De Jongh Kembali Beradu Akting Bersama Bryan Domani di Film SIN

Selain Senior, novel laris di Wattpad, platform sosial untuk bercerita paling laris di dunia, kisah dalam Novel SIN juga diangkat ke layar lebar.

Novel best seller SIN itu diangkat menjadi cerita film oleh rumah produksi Falcon Pictures.

Setelah Bumi Manusia yang merupakan salah satu novel masterpiece sastrawan Pramoedya Ananta Toer, kini Falcon Pictures memilih SIN yang kisahnya juga diangkat ke layar lebar dari novel.

SIN adalah novel karya penulis Faradita.

Kisah novel dan film SIN berkisah tentang hubungan cinta Raga Angkasa dan Ametta Rinjani yang pelik.

Sosok Raga Angkasa diperankan bintang film muda Bryan Domani, sementara Ametta Rinjani dimainkan Mawar De Jongh.

Bryan Domani mengungkapkan kebanggaannya mendapatkan peran sebagai Raga Angkasa.

Peran Raga ini adalah peran utama dalam film yang pertama dilakoni Bryan Domani. "Saya memiliki pengalaman baru saat menjalani syuting film SIN," kata Bryan Domani.

Menariknya, di film SIN ini Bryan Domani dituntut untuk bisa melakoni adegan tinju (boxing).

• Setelah Peran Annelies Mellema dan Sedang Menunggu Film SIN, Mawar De Jongh Kenalkan Lagu Baru

• Peran Apik Sebagai Annelies Mellema Membuat Mawar De Jongh Diminta Memainkan Sosok Ametta Rinjani

"Untuk adegan fighting, sebelumnya ada workshop dengan pelatih tinju. Nah, petinju yang pernah jadi juara dunia Daud Jordan yang dipilih," kata Bryan Domani.

Bagi Bryan Domani, peran Raga Angkasa ini adalah pengalaman yang luar biasa.

Mawar De Jongh, lawan main Bryan Domani yang juga menjadi lawan mainnya di film Bumi Manusia, merasa senang menjalani syuting film SIN.

"Selama syuting film SIN, semuanya lancar. Untuk membangun chemistry bersama lawan main, terutama Bryan Domani, juga tidak sulit. Bryan Domani sangat membantu saya," ujar Mawar De Jongh.

Frederica, produser Falcon Pictures, mengungkapkan, film SIN mendapatkan respon positif saat peluncuran trailer.

"Bisa mendapatkan kesempatan untuk memfillmkan novel SIN adalah suatu kebahagiaan buat kami. Setelah kami merilis trailer film SIN kemarin, responnya juga bagus sekali," ujar Frederica.

Faradita, penulis novel SIN, mengungkapkan rasa bangga karyanya bisa difilmkan.

"Saya setengah nggak percaya. Saya nggak pernah kepikiran kalau suatu hari novel saya difilmkan. Saya hanya menulis saja, tidak punya target apa-apa," kata Faradita.

Ia yakin, film SIN akan menarik karena karakter para pemainnya benar-benar kuat. Film SIN akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 10 Oktober 2019.