Baku Tembak dengan Polisi, Pimpinan KKB Abu Razak Tewas, Jenazahnya Dikebumikan di Paya Bakong

Seorang pimpinan KKB Abu Razak tewas saat baku tembak, yang diketahui Abu Bakar baku tembak dengan Polisi saat itu.

Editor: PanjiBaskhara
Kolase Warta Kota/Dok. Serambinews.com/Sumber Kepolisian
Aparat Ditreskrim Polda Aceh bersama anggota Polres Pidie, Kamis (21/5/2019) mengevakuasi jasad anggota kelompok Din Minimi, Yusliadi bin Rusli (27) alias Mae Pong yang tertembak dalam kontak tembak antara TNI/Polri dengan kelompok bersenjata tersebut, Rabu (20/5/2019) pukul 23.30 WIB di Desa Bayu Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Pidie. Dalam peristiwa itu tiga orang tewas, dan foto saat Abu Razak jadi DPO semasa hidupnya. 

Seorang pimpinan KKB Abu Razak tewas saat baku tembak, yang diketahui Abu Bakar baku tembak dengan Polisi saat itu.

Alhasil, jenazah Tun Sri Muhammad Azrul Mukminin Al Kahar alias Abu Razak, dibawa pulang ke Desa Blang Ara, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, pada Jumat (20/9/2019) malam 

Diketahui, jenazah Abu Razak dijemput keluarga di RSUD Teungku Chik Di Tiro, Sigli, Pidie Jaya, kemudian dibawa pulang menggunakan ambulans.

Sekitar 20.00 WIB, jenazah Abu Razak tiba di Blang Ara, kemudian dikebumikan di area pemakaman keluarganya saat itu.

Dipermalukan Granada 0-2, Start Buruk Barcelona Sejak 25 Tahun, Suara Ganti Pelatih pun Muncul

TERUNGKAP Mantan Ketua Gerwani yang Dianggap Sayap PKI Disiksa Selama 6 Tahun Penjara

Tiga Pesawat Berputar-putar di Langit Kesulitan Mendarat di Bandara Pekanbaru

Seperti diberitakan sebelumnya, Abu Razak, pimpinan KKB tewas bersama tiga anggotanya dalam kontak tembak dengan polisi di jembatan Keude Tringgadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) sore.

Ayah dua anak ini ketika kecil berdomisili di Blang Ara.

Namun, ketika beranjak dewasa ia pindah ke Bintang Hue, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, lalu menikah dengan gadis asal Bireuen.

"Dia (Abu Razak) dikebumikan di sini (Blang Ara) sesuai dengan permintaannya dulu. Sebab, orang tuanya juga dimakamkan di sini," ujar Darman, kerabat Abu Razak, kepada Serambi, Sabtu (21/9/2019).

Tiga Pesawat Berputar-putar di Langit Kesulitan Mendarat di Bandara Pekanbaru

Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 6,4 di Laut Banda Bukti Subduksi Banda Aktif

Begitu Menggemaskan Ketika Jan Ethes Jalan Pagi Bersama Mbah Jokowi di Istana Bogor

Keuchik Blang Ara, Muhammad Usman, kepada Serambi menyebutkan, prosesi pemakaman Abu Razak selesai sekitar pukul 22.00 WIB.

Sang keuchik juga mengaku mengenal Abu Razak ketika kecil, karena selama ini ia tidak pernah tinggal di desa tersebut.

Menurutnya, Abu Razak kecil termasuk anak yang cerdas.

"Ketika kecil, dia termasuk anak yang kreatif dan cerdas. Ia pernah merakit sepeda dari kayu"

"Padahal jarang sekali anak seusianya ketika itu yang bisa merakit sepeda dari kayu," ujar keuchik.

Informasi yang diperoleh Serambi dari kalangan eks GAM menyebutkan, ketika konflik Abu Razak juga pernah merakit senjata menggunakan mesin bubut.

"Awalnya, dia kuliah di Pulau Jawa. Setelah pulang karena konflik, dia tidak balik lagi dan kemudian bergabung dengan GAM karena bisa merakit senjata," kenang seorang mantan GAM di Aceh Utara yang tak mau dituliskan namanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved