Pasar Modal
Kenapa Harga Saham Start Up Tidak Naik? Ini Penjelasan Analisis Saham
Perusahaan rintisan teknologi atau start up kini mulai memenuhi lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Naik 81,67 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy), dari Rp 2,51 triliun.
• Perusahaan Fintech Semakin Mengancam Perbankan di Bisnis Pembayaran?
Kenaikan tersebut juga membuat laba terkerek naik 103,9 persen yoy menjadi Rp 90,84 miliar.
Sayangnya, kondisi yang begitu solid tak tercermin pada pergerakan harga saham MCAS yang justru hanya naik 0,31 persen sejak awal tahun (ytd) ke level Rp 3.220.
Hal serupa juga terjadi pada YELO.
Kinerja keuangan emiten ini cukup solid, tetapi harga saham malah anjlok 59,6 persen ytd ke level Rp 160.
Padahal, YELO berhasil mengantongi pendapatan Rp 21,55 miliar atau tumbuh 155,03 persen yoy.
Sementara itu laba juga tumbuh 164,92 persen yoy dari Rp 501,27 juta menjadi Rp 1,33 miliar.
Harga saham dengan kondisi fundamental yang solid tersebut bisa dikatakan tak sejalan.
Ini yang dimaksud Chris, bahwa laporan keuangan start up digital perlu diperhatikan terutama pada pos beban.
Besarnya beban membuat laba tak bisa dinikmati dengan optimal sehingga tercermin dalam pergerakan harga saham.
"Seperti MCAS, pendapatannya hingga Rp 4 triliun tetapi laba hanya Rp 90,84 miliar," katanya.
• Rekomendasi Saham Hari Ini dari Profindo Sekuritas
Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Fundamental startup bagus tetapi harga saham tak bergerak naik, ini penjelasan analis