Sejarah

Makam Ade Irma Suryani Nasution yang Tewas Ditembak G30S PKI Terkunci Rapat Seperti Kian Terlupakan

Tidak ada lagi sosok anak-anak yang mengunjungi makam ataupun para ibu yang mengenang kisah tragis gadis kecil yang tewas dalam Peristiwa G30SPKI itu.

Warta Kota/Dwi Rizki
Makam Ade Irma Suryani Nasution di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (19/9/2019). 

Petikan dialog ini bikin terenyuh.

“Jangan hiraukan kami, Pak. Selamatkan dirimu, kamulah yang diincar oleh mereka. Saya bersama Ade, selamatkan dirimu, Pak,” kata Yohana.

“Ade, masih hidup?” tanya Yohana yang menggendong Ade dalam pelukannya.

“Hidup, Mama..” jawabnya.

“Ade hidup terus?” sekali lagi Yohana bertanya.

“Hidup terus, Mama,” kata Ade.

“Ade masih kuat?” Yohana khawatir pada putrinya yang sudah mulai melemahkan pelukan ke lehernya itu.

“Masih, Ma..” jawab Ade sekali lagi.

Baca: Terungkap Alasan Ronaldo Menolak Tubuhnya Ditato

Kondisi Ade saat itu sangat lemah, namun masih sadar saat dibawa ke rumah sakit Gatot Subroto.

Setibanya di rumah sakit, Ade masih sadar dan mendapat pertolongan dengan cepat.

Dokter menyarankan, Ade harus dioperasi secepatnya.

Diorama Ade Irma Suryani di Museum Jenderal Besar AH Nasution
Diorama Ade Irma Suryani di Museum Jenderal Besar AH Nasution (Banjarmasin Post)

Pada 6 Oktober 1965 pukul 02.00, Ade Irma Suryani meninggal dunia, ia terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September yang berusaha untuk menculik Jenderal Besar Dr Abdul Harris Nasution.

Ade yang berumur 5 tahun tertembak ketika berusaha menjadi tameng ayahandanya.

Ade Irma dimakamkan keesokan harinya pada 7 Oktober 1965.

Sumber: Warta Kota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved