Sejarah

Makam Ade Irma Suryani Nasution yang Tewas Ditembak G30S PKI Terkunci Rapat Seperti Kian Terlupakan

Tidak ada lagi sosok anak-anak yang mengunjungi makam ataupun para ibu yang mengenang kisah tragis gadis kecil yang tewas dalam Peristiwa G30SPKI itu.

Warta Kota/Dwi Rizki
Makam Ade Irma Suryani Nasution di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (19/9/2019). 

Ade masih tertidur tenang saat kedua orangtuanya panik saat menghadapi sekelompok pasukan bersenjata pada peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Peristiwa itu dikenal sebagai G30S PKI yang memang sangat berdarah.

Baca: Seri Uang Soekarno yang Punya Sejumlah Keunikan yang Jadi Daya Tarik untuk Kolektor

Seperti dikutip dari Topcareerid, kisah Ade Irma Suryani memang sangat mengharukan.

Ia sempat terbangun dari tidur lelapnya dan ketakutan karena mendengar suara gaduh.

Berondongan peluru tajam telah ditembakkan oleh sepasukan tentara di depan kamar tidur AH Nasution.

Empat di antaranya mengenai Ade, yang saat itu digendong oleh Mardiah, adik Pak Nas.

Mardiah pun menyerahkan Ade kepada istri Pak Nas, Yohana.

Ibunya sudah menggendong Ade yang berlumuran darah sambil menatap suaminya, yang tengah melewati tembok ke Kedutaan Iran waktu itu.

“Pak, Ade kena,” ucap Yohana memberitahukan bahwa anaknya terkena tembakan.

“Papaaa… Ade salah apa? Kenapa Ade ditembak?” kata Ade.

Baca: Kisah Ade Irma yang Jadi Tameng Bagi Ayahnya, Penampakan Bonekanya Bikin Merinding

Kalimat tersebut diucapkan Ade ketika dia dalam gendongan ibunya saat tertembak.

Saat itu, Pak Nas menoleh ke arah anaknya yang sudah lemah, batinnya bergejolak melihat anak bungsunya yang berlumuran darah.

Dia ingin turun dan menghadapi pasukan itu, namun istrinya tetap mencegah dan memintanya menyelamatkan diri.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved