Lingkungan Hidup

Ucapan Moeldoko Soal Kabut Asap agar Masyarakat Ikhlas Disambut Netizen Minta Dia Pindah ke Riau

Mereka merasa, sangat dirugikan oleh kabut asap dan langsung menggugat ucapan Moeldoko. Apalagi, ucapan itu disertai dengan kutipan ayat Al Quran.

Tribunnews/Seno Tri Sulistiyono
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/5/2019). 

Sebuah tayangan video yang diunggah di media sosial menjelaskan betapa sulitnya masyarakat menghadapi bencana asap akibat hutan yang terbakar hebat.

Seorang netizen menulis:

@clooverian: bener2 pengen mati rasanya kalo sudah keluar rumah karena ga bisa napas, ini di rumah satu keluarga pada batuk2 semua. Kalimantan benar2 sedang dalam keadaan darurat.

Pada tayangan video tersebut tampak sejumlah pengendara kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil terperangkap kabut asap.

Bahkan, saking pekatnya, pengendara sepeda motor tampak hilang kendali.

Ada yang tidak mampu mengendalikan kendaraan mereka.

Tampak di video singkat itu, pengendara motor tidak mampu menembus kabut asap dan benar saja, ada pengendara motor yang tidak bisa mengendalikan kendaraan mereka dari arah berlawanan.

Akibatnya, sepeda motor itu nyelonong dan menabrak pohon, pengendaranya pun mengalami kecelakaan akibat menabrak pohon, belum diketahui nasibnya hingga berita ini ditulis.

Sementara itu, diungkap Kompas.com, kebakaran hutan dan lagan (Karhutla) di Provinsi Riau terus bertambah. Kabut asap pun semakin pekat dan merata menyelimuti bumi Lancang Kuning itu.

Hal ini mungkin diperburuk dengan minimnya curah hujan di Riau.

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Indra Gustari mengatakan, sayangnya saat ini, sebagian Riau masih mengalami musim kemarau.

"Hanya sebagian wilayah Riau yang mulai hujan. Tapi intensitasnya masih kecil atau rendah," ungkap Indra kepada Kompas.com, Jumat (13/9/2019).

Dengan curah hujan yang rendah seperti ini, artinya tidak cukup untuk memadamkan atau menghilangkan asap kebakaran.

"Curah hujan diprediksi meningkat baru akhir September ini," kata Indra.

Berkaitan dengan kabut asap di Riau, dilansir The Channel News Asia, Ketua Komite Lingkungan Hidup Negara Bagian Selangor, Hee Loy Sian mengatakan, pihaknya akan memasok masker debu untuk masyarakat dan membuat hujan buatan guna mengurangi pencemaran kabut asap kebakaran hutan.

Meski Malaysia berencana membuat hujan buatan, Indra berpendapat, hujan buatan kurang efektif dijadikan solusi kabut asap Riau.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved