Pemain Persija Jakarta dan Arema FC Kutuk Pelemparan Batu ke Bus Persib Bandung

Dua pemain Persija Jakarta dan Kapten Arema FC mengutuk insiden pelemparan batu ke bus Persib Bandung

istimewa
Pelatih Persib Robert Rene Alberts melihat kaca bus yang pecah dilempari seusai pertandingan melawan Tira Persikabo. 

Insiden pelemparan batu ke bus tim Persib Bandung, Sabtu (14/9), membuat geram sejumlah pesepak bola Liga 1.

Mereka mengutuk aksi kekerasan,  yang membuat dua pemain Persib Bandung, Omid Nazari dan febrri haryadi terluka.

Omid Nazari dengan kepala terbalut perban akibat insiden pelemparan batu ke bus Persib Bandung, Sabtu (14/9)
Omid Nazari dengan kepala terbalut perban akibat insiden pelemparan batu ke bus Persib Bandung, Sabtu (14/9) (Instagram/persib_official)

Bahkan para pemain Persija Jakarta, klub yang "kondang" sebagai rival berat Persib Bandung, mengutuk aksi pelempara batu tersebut.

Peristiwa itu terjadi seusai Persib berlaga melawan Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (14/9).

Saat meninggalkan Stadion Pakansari, bus Persib Bandung yang hendak masukjalan  tol dilempari batu oleh orang tidak dikenal. Akibatnya, Febri dan Omid mengalami luka di bagian kepala.

Pemersatu

Sebagaimana diwartakan Tribun Kaltim. gelandang serang Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, sangat menyayangkan kejadian ini.

Penyerang lincah Macan Kemayoran itu kembali mengingatkan bahwa sejatinya sepakbola adalah alat untuk pemersatu bangsa.

Winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak.
Winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak. (Media Persija)

Hal itu dia curahkan dalam unggahan akun instagram pribadinya, dengan foto yang menperlihatkan korban-korban kekerasan khusunya pelemparan batu ke bus pemain.

“Bukan kah kalian tahu, semua keluarga kita menunggu kepulangan kita dengan sehat. Apakah kalian para oknum tidak punya keluarga lagi? Semoga kejadian yang memalukan seperti ini tidak terulang kembali. Stop kekerasan di dunia sepakbola, karena sejatinya alat pemersatu bangsa yang kita cintai ini,” tulis Riko Simanjuntak.

“Stop saling menyalahkan dan intropeksi diri kita sendiri,” sambungnya.

Riko memang paham dengan insiden ini, sebab dia pernah mengalaminya. Ketika itu  tim  Persija berada di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk melakoni laga leg kedua final Piala Indonesia di markas PSM Makassar.

Seusai latihan, bus Persija yang sedang menuju ke hotel mendapat lemparan batu dari sekolompok oknum suporter.

Masseur Persija Jakarta, Aditya Julistiawa,n atau yang kerap disapa Bento jadi korban. Bagian pelipisnya sobek akibat insiden tersebut.

Atas kejadian tersebut PSSI sempat memberikan peringatan keras dan sanksi kepada panitia penyelenggara, yang dinilai lalai.

Akibat Lemparan Batu, Kepala Omid Nazari Harus Menerima 9 Jahitan

Bus Persib Bandung Dilempari Batu, Manajemen Protes Panpel Liga, Khawatir Pembalasan Bobotoh

Simpati Hamka Hamzah 

Kapten Arema FC, Hamka Hamzah, pun bersimpati kepada Persib Bandung, terutama pada Omid Nazari dan Febri Hariyadi.

Hamka Hamzah cedera
Hamka Hamzah cedera (Bola.com)

Dia pun mengutuk pelaku aksi pelemparan batu ke bus Persib Bandung  tersebut.

"Di sini saya berbicara sebagai sesama pemain sepak bola. Tindakan seperti ini sangat kami kutuk. Ingat kami pemain bermain bola untuk untuk membela tim kami masing-masing, dan menghibur kalian semua pencinta sepakbola," tulis Hamka Hamzah dalam akun Instagram resminya.

Mantan pemain Persija Jakarta dan PSM Makassar itu pun mengatakan, para pelaku pelemparan batu itu harus diusut dan ditindak tegas.

Dia pun berharap peristiwa itu tidak terjadi kembali. "Siapa pun yang melakukan ini harus dicari dan ditindak tegas. Mari kita sudahi kejadian-kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali," lanjutnya.

Selain itu, Hamka Hamzah pun berharap Febri Hariyadi dan Omid Nazari lekas sembuh.

"Buat Febri Hariyadi dan Omid Nazari cepat sembuh kawan..." ujar Hamka Hamzah.

]Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, mengatakan pihaknya berencana membuat laporan dan surat protes kepada PSSI selaku federasi, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi terkait insiden itu.

Menurut Teddy Tjahyono, hal tersebut perlu dilakukan karena tindakan oknum suporter tak bertanggung jawab itu sudah sangat kelewatan. Apalagi sampai menyerang hingga melukai pemain.

"Kami sudah menyiapkan surat protes ke LIB yang menyatakan kejadian ini sudah kelewatan. Apalagi sampai membuat pemain terluka," kata Teddy Tjahyono, Minggu (15/9).

Persib melaporkan insiden tersebut agar ada respons dari federasi maupun operator kompetisi untuk melakukan tindakan tegas agar kekerasan dalam sepak bola Indonesia tidak terjadi lagi.

Sebab, ini bukan kali pertama kekerasan yang melibatkan suporter sepak bola Indonesia . Beberapa insiden bahkan sampai harus menelan korban jiwa.

Teddy Tjahyono mengatakan, sudah sepatutnya federasi dan operator merespons dengan cepat insiden-insiden itu.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada suporter untuk memperbaiki mentalitas mereka.

"Harus ada tindakan untuk mengedukasi suporter. Kemarin dalam pertandingan timnas juga begitu (ada kerusuhan). Bahwa mentalitas suporter sudah tidak benar dan harus ada tindakan dari PSSI untuk mencegah ini terjadi lagi," kata Teddy Tjahyono.

Bambang Pamungkas Geram

Pemain Persija Jakarta Bambang Pamungkas juga angkat bicara mengenai insiden pelemparan bus Persib Bandung.

Striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, berlatih jelang laga kontra Bali United pada babak 8 besar Piala Indonesia 2018 leg pertama di Stadion Kapten Dipta, Gianyar.
Striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, berlatih jelang laga kontra Bali United pada babak 8 besar Piala Indonesia 2018 leg pertama di Stadion Kapten Dipta, Gianyar. (Instagram persijajkt)

Bambang Pamungkas menulis panjang lebar di akun Instagram-nya, mengenai insiden ini.

Dia sependapat dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia atau APPI, insiden pelemparan bus Persib Bandung tersebut harus direspons tegas oleh PSSI, operator liga, hingga kepolisian.

"Karena apapun alasannya, kekerasan dalam ruang lingkup sepak bola sudah tidak dapat ditoleransi lagi," tulisnya di akun @bepe20, yang dikutip Tribun Jabar, Senin (16/9).

Lebih lanjut dia menulis, musim ini Persija Jakarta dan Persib Bandung sudah mengalamii tindakan kekerasan oleh oknum suporter.

Dia khawatir hal-hal tersebut dapat terulang kembali, dan bukan tidak mungkin menimpa tim lain.

Bambang mengakui, fanatisme suporter di Indonesia memang luar biasa, dan disebutnya sebagai aset yang sangat berharga bagi sepak bola Indonesia.

"Namun jika hal tersebut sudah malampaui batas, maka dapat berujung anarkis dan pada akhirnya akan merugikan kita semua," katanya.

Di kolom caption-nya itu, Bambang juga meminta warganet membayangkan, apa jadinya jika karena tindakan oknum suporter itu, pertandingan sepak bola jadi sulit mendapatkan izin keamanan dan izin penyelenggaraan.

Bambang juga mengandaikan, saat sepak bola sudah dianggap menjadi aktivitas yang membahayakan masyarakat, maka pemerintah mencabut rekomendasi liga.

"Jika, amit-amit, sampai begitu, siapa yang kemudian dirugikan? Pernahkah itu terpikir di benak kita?" tulisnya.

Kata Bambang Pamungkas, secara prestasi sepak bola Indonesia ini belum memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan.

Jadi, lanjutnya, jangan lagi ditambah dengan hal-hal yang sifatnya memperburuk citra sepak bola Indonesia.

"Saya masih percaya jika kita semua adalah orang-orang beradab. Maka dari itu mari kita hentikan kebiasaan buruk ini. We are so much better than this. Tetap semangat dan sukses selalu," tulisnya.

Tulisan Bambang Pamungkas itu langsung disukai oleh puluhan ribu warganet.

Berikut adalah tulisan lengkap tulisan Bambang Pamungkas:

Setelah sebelumnya menimpa @persijajkt, sekarang giliran bis yang membawa tim @persib_official, mengalami pelemparan batu oleh oknum suporter hingga mengalami luka-luka.
.
Saya sependapat dengan @appi_info, jika kejadian ini harus segera direspon secara tegas dan keras oleh @officialpssi (PSSI), operator liga, dan juga Kepolisian. Karena apapun alasannya, kekerasan dalam ruang lingkup sepak bola sudah tidak dapat ditoleransi lagi.
.
Musim ini Persija Jakarta dan Persib Bandung telah mengalami tindakan kekerasan oleh oknum suporter. Jika tidak ada tindakan tegas dari pihak-pihak yang terkait, saya khawatir hal ini akan terus berulang dan menimpa tim-tim yang lain.
.
Fanatisme suporter di Indonesia memang luar biasa, ini adalah aset yang sangat berharga bagi sepak bola kita. Namun jika hal tersebut sudah malampaui batas, maka dapat berujung anarkis, dan pada akhirnya akan merugikan kita semua.
.
Coba bayangkan:

Jika dikarenakan tindakan suporter tersebut membuat ijin keamanan, dan penyelenggaraan pertandingan sepak bola menjadi sulit didapat?
.
Atau dikarenakan sepak bola sudah dianggap menjadi aktivitas yang membahayakan masyarakat, maka pemerintah mencabut rekomendasi liga, sehingga dengan sangat terpaksa liga harus dihentikan?
.
Jika amit-amit sampai begitu, siapa yang kemudian dirugikan? Pernahkah itu terpikir di benak kita?
.
Secara prestasi sepak bola Indonesia ini belum memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan. Jadi jangan lagi ditambah dengan hal-hal yang sifatnya memperburuk citra sepak bola Indonesia.
.
Saya masih percaya jika kita semua adalah orang-orang beradab. Maka dari itu mari kita hentikan kebiasaan buruk ini.
.
We are so much better than this

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul "Insiden Berdarah Persib Bandung, Kapten Arema hingga Pilar Persija Kecam Aksi Pelemparan Batu"

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved