Kopi Nusantara
Berwisata dan Belajar Seputar Kopi Di Doesoen Kopi Sirap
Mengunjungi Doesoen Kopi Sirap, tak hanya menikmati kopi beraroma khas, pengunjung juga mendapatkan edukasi tentang seluk beluk kopi.
Menikmati kopi hasil petani di Doesoen Kopi Sirap sungguh unik.
Di Doesoen Kopi Sirap di Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kapubaten Semarang, Jawa Tengah, pengunjung dapat menikmati kopi di tengah semilir sejuknya hawa pegunungan di lereng Gunung Kelir.
Tak hanya menikmati kopi, pengunjung juga dapat belajar seluk beluk tentang kopi.
Warta Kota berkesempatan menikmati kopi di Doesoen Kopi Sirap saat kegiatan peresmian Griya Kopi Sirap di desa itu, oleh Komisaris PT Bank Central Asia Tbk Cyrillus Harinowo, Minggu (8/9/2019).
BCA mendampingi kelompok petani untuk penguatan kapasitas dan SDM komunitas petani kopi di desa binaan ini dengan memberikan Pelatihan Layanan Prima, Pelatihan Membangun Desa Wisata dengan Kualitas SDM 4.0, pelatihan 20 pemandu wisata, perlengkapan edukasi kopi dan pembangunan Griya Kopi Sirap.

Kopi jenis Robusta menjadi tanaman favorit di desa ini.
Namun berbeda dengan cita rasa kopi di tempat lain, dalam setiap regukan kopi yang diminum mengandung rasa yang khas.
Menurut Master Kopi Indonesia Reza Adam Ferdian, kandungan rasa mocca, karamel dan lemon membuat rasa kopi di tempat itu sangat unik.
"Kopi Sirap memiliki nuansa rasa Lemon, namun lemon lokal" kata pengajar sekolah Kopi yang akrab dipanggil Rez.
Brown sugar berpadu dengan palm sugar dan dengan proses natural membuat rasa kopi ini semakin enak.
Rasa Kopi Sirap yang khas itu juga memiliki aroma pinus di dalamnya lanjut Rez.
Dengan rasa aroma tetumbuhan dan rasa kopi yang khas ini memberikan efek rileks bagi peminumnya.
Penikmat Kopi Sirap akan merasa tenang dan segar.
Relaksasi ini akan semakin meningkat dengan suasana hijaunya kebun kopi yang menghampar di kawasan itu.
Hijaunya daun-daun dan buah-buah ceri dari biji kopi dihiasi bunga kopi yang siap mekar menambah suasana santai bagi pengunjung.

Tak hanya di kedai kopi, di kawasan Doesoen Kopi Sirap pengunjung juga dapat mengambil tempat untuk menikmati kopi di beberapa saung yang tersedia.
Untuk mencapai saung-saung itu, pengunjung dapat melintasi jalan setapak yang naik dan turu.
Saung yang satu dengan saung ngopi lainnya terpaut jarak beberapa meter, sehingga memberikan cukup ruang bagi pengunjung untuk mengikmati kopi sambil berleyeh-leyeh.

Bagi pengunjung yang menikmati kopi di tempat itu, tak hanya kopi Robusta, juga tersedia Kopi Arabika, Excelsa, Peaberry, dan minuman selain kopi.
Pengunjung juga bisa memesan camilan hingga makanan berat dengan harga terjangkau.
Di gerai desa itu pengunjung dapat membeli kopi sebagai oleh-oleh.
Kopi Robusta Premium kemasan 150 gram dibanderol seharga Rp 30 ribu, Kopi Robusta biasa kemasan 200 gram seharga Rp 15 ribu dan Kopi Arabika 150 gram seharga Rp 40 ribu.
Barista itu menjelaskan bahwa Kopi Robusta Premium dibuat dari biji kopi pilihan lalu digiling, di-roasting menggunakan mesin yang lebih canggih.

Wisata Edukasi
Di tempat ini pengunjung dapat belajar mengetahui seluk beluk kopi.
Tiap pengunjung dapat mengikuti paket wisata edukasi
Menurut Ketua Kelompok Tani Rahayu IV Doesoen Sirap, Ngadiyanto, setiap orang dikenakan biaya Rp 75 ribu.
Dengan paket edukasi itu, pengunjung dapat belajar memetik kopi, memilih biji kopi yang terbaik, menjemurnya dan mengolahnya menjadi kopi bubuk yang baik.
Setelah itu, kopi yang diolahnya diracik sendiri dan dapat dinikmati sendiri. Semua kegiatan itu, didampingi oleh instruktur Doesoen Kopi Sirap.
Doesoen Kopi Sirap buka mulai pukul 09.00-19.00 WIB.