Lingkungan Hidup

Siti Nurbaya Kasih Semangat Petugas Pemadaman Ungkap Tidak Ada Asap Lintas Batas ke Negara Tetangga

Langkah pemadaman di lapangan terus dilakukan di semua titik kebakaran. Di Kalbar dilakukan enforcement dan sudah 19 konsesi disegel.

Istimewa
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menegaskan, telah dipastikan bahwa hingga saat ini, tidak ada asap lintas batas (transboundary haze) dari Indonesia ke negara tetangga.

“Langkah pemadaman di lapangan terus dilakukan di semua titik kebakaran."

"Di Kalimantan Barat (Kalbar) dilakukan law enforcement dengan sebanyak 19 konsesi disegel," ujar Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Dia menambahkan, kondisi gambaran hotspot pada Minggu (8/9/2019), sudah kira-kira sepertiga dari kondisi hotspot pada tanggal 4 dan 5 September 2019.

Siti Nurbaya mengungkapkan, di Kalimantan Tengah (Kalteng) sedang didalami kebakaran dengan sebab-sebab yang mencurigakan.

"Sedang ditelusuri indikasi pembakaran secara sengaja dengan mempelajari jaringan kerja kebakaran mencurigakan tersebut," katanya.

Titik kebakaran (hotspot) berkurang dan tidak ada bencana asap yang sampai negeri tetangga.
Titik kebakaran (hotspot) berkurang dan tidak ada bencana asap yang sampai negeri tetangga. (Istimewa)
Titik kebakaran (hotspot) berkurang dan tidak ada bencana asap yang sampai negeri tetangga.
Titik kebakaran (hotspot) berkurang dan tidak ada bencana asap yang sampai negeri tetangga. (Istimewa)
Titik kebakaran (hotspot) berkurang dan tidak ada bencana asap yang sampai negeri tetangga.
Titik kebakaran (hotspot) berkurang dan tidak ada bencana asap yang sampai negeri tetangga. (Istimewa)

Tidak Terdeteksi Asap Lintas Batas dari Sumatera ke Malaysia

Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), Mulyono R Prabowo MSc, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan BMKG dengan citra Satelit Terra Aqua MODIS, SNPP, NOAA20 dan Satelit Himawari-8 selama 4-7 September 2019, teridentifikasi setidaknya terdapat 2.510 titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi di seluruh wilayah ASEAN.

Jumlah titik panas di ASEAN dalam 4 hari terakhir (4-7 September 2019) cukup fluktuatif dengan kecenderungan semakin bertambah. Pada 4 September 2019 lalu, BMKG memantau terdapat 727 titik panas di seluruh ASEAN, kemudian pada 5 September 2019 jumlah titik panas turun menjadi 516 titik.

Lebih lanjut Mulyono mengatakan, pada tanggal 6 September 2019, titik panas kembali mulai meningkat menjadi 619 titik, kemudian 7 September 2019 menjadi 648 titik.

Seluruh titik panas tersebut tersebar di beberapa wilayah negara ASEAN diantaranya Indonesia (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan), Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, Timor Leste dan Thailand.

Begitu juga berdasarkan pantauan Satelit Himawari-8, sebaran asap di wilayah Indonesia terjadi di Riau, Jambi, sebagian Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Untuk pantauan asap lintas batas (transboundary haze), tidak seperti yg diberitakan oleh beberapa media sebelumnya, berdasarkan lantauan dan analisa data satelit, tidak terdeteksi sebaran asap dari Wilayah Sumatera ke Semenanjung Malaysia

"Terkait peluang terjadinya hujan, saat ini sudah teramati terjadi hujan di beberapa wilayah Sumatera, termasuk di Riau."

"Dalam 3 hari kedepan diprakirakan akan terjadi hujan di Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat bagian utara, Kalimantan Utara, dan Papua dengan intensitas ringan hingga sedang," kata Mulyono.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar (Istimewa)

Berdasarkan ulasan di atas, kata Mulyono, BMKG memprakirakan, terdapat beberapa wilayah yang mengalami peningkatan potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan dalam 5 hari ke depan (9-12 September 2019), antara lain:

Sumatera Utara Bagian Selatan, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan.

Karena itu, kata Mulyono, BMKG menghimbau, masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap tingginya polusi udara, radiasi matahari yang cukup terik, dan potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, masyarakat juga diharap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti kekeringan.

"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui call center 021-6546315/18; http://www.bmkg.go.id, follow @infobmkg, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," katanya.

Pertempuran Hidup dan Mati Antara Seekor Anaconda dan Buaya di Amazon Lalu Lihat Siapa yang Hidup

Selain itu, menurut Menteri LHK, di Jambi, Riau, dan Sumatera Selatan (Sumsel) juga terus lakukan pemadaman atas kerjasama pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

Dikemukakan Siti Nurbaya, pemadaman terpadu merupakan bagian dari sistem pengendalian yang telah disusun pasca Karhutla 2015.

"Indonesia telah melakukan banyak langkah koreksi dan terbukti mampu mengatasi karhutla pada tahun 2016, 2017, dan 2018."

"Pemerintah akan terus bekerja keras menutupi celah-celah yang masih menjadi penyebab terjadinya kebakaran berulang di tahun ini."

"Pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk kepentingan bangsa dan tidak akan kalah apalagi mengalah atas dasar tekanan-tekanan."

"Karena kehidupan bernegara kita diatur sendiri oleh konstitusi negara kita sendiri yakni UUD 1945," kata Siti Nurbaya.

Kepada para tim pemadam kebakaran hutan di lapangan, Menteri Siti Nurbaya terus memberikan semangat.

"Jaga keselamatan."

"Saya terus memantau dedikasi kerja rekan-rekan yang luar biasa di garda terdepan pemadaman," katanya.

Ditegaskan oleh Siti Nurbaya, ada sebanyak 99 persen Karhutla disebabkan karena faktor sengaja perbuatan manusia.

"Untuk pihak-pihak yang masih saja sengaja melakukan pembakaran, tidak akan kami biarkan."

"Bagi penjahat Karhutla, kami akan terus kejar dan tindak tegas," katanya.

BJ Habibie Ungkap Air Matanya Tumpah Saat Terakhir Kali Dia Berbicara dengan Presiden Soeharto

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved