Pentas Seni
Phum Virphurit Tampil di Pensi SMA: Keren, Panggungnya Tidak Berbeda dengan Pentas Musik Profesional
Skyevenue juga menghadirkan Phum Virphurit dari Thailand. Phum Virphurit bahkan memberi apresiasi atas undangan tampil di pensi garapan siswa SMA.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Gelaran pentas seni tahunan Sky Avenue 2019 di SMA Labschool Kebayoran, Jakarta Selatan, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada 31 Agustus kemarin telah berlalu.
Namun even yang dikerjakan para siswa SMA ini meninggalkan kesan dan pengalaman menarik.
Apalagi line up yang dihadirkan ke Sky Avenue 2019 adalah para penyanyi dan artis kondang, mulai Tulus, Band Naif, Diskoria, Kunto Aji, Rahmania Astiri, dan the Overtunes.
Bahkan Skyevenue juga menghadirkan Phum Virphurit dari Thailand. Phum Virphurit bahkan memberi apresiasi atas undangan tampil di pensi garapan siswa SMA Labschool Kebayoran.
Sebelumnya, pelantun Lover Boy itu tampil perdana di ajang Soundrenaline 2018, kemudian pentas di Bali.
Phum Virphurit kembali lagi ke Jakarta dan Indonesia setelah meramaikan pensi anak-anak SMA Labschool Kebayoran.

"Saya tidak menyangka acara ini dikerjakan anak SMA. Keren sekali, panggungnya tidak jauh berbeda dengan pentas musik profesional," kata Phum Virphurit dalam bahasa Inggris.
Semula banyak yang meragukan bahwa even ini didukung pihak luar untuk membantu kelancaran acara.
Setasena Randata, Head of Sky Avenue 2019, menegaskan, semua persiapan hingga pelaksanaan acara dilakukannya bersama semua teman sekolahnya.
• Tulus Gelar Konser Sewindu Sebagai Perayaan 8 Tahun Bernyanyi di Industri Musik Indonesia
• Mimpi Marion Jola Setelah Memiliki Album Solo Pertama, Dari Mini Concert hingga Kuliah Jurusan Musik
"Jumlah siswa SMA Labschool Kebayoran sangat banyak. Kami berdayakan semua, minimal siswa jadi penonton," kata siswa kelas XII itu.
Panitia Sky Avenue 2019 telah bekerja selama lebih dari 11 bulan. "Semua panitia teman-teman SMA,” kata Setasena Randata.
Tahun ini, tema Sky Avenue adalah 80-an. Mereka juga menyelipkan kampanye pemanfaatan sampah plastik sebagai upaya melestarikan lingkungan.
"Nggak cuma pentas. Kami juga menggelar kampanye lingkungan di hutan mangrove," kata Setasena Randata.
Pemilihan line up pengisi acara, lanjut Setasena Randata, merupakan hasil mufakat semua panitia.
Awalnya polling, kemudian menyeleksi sesuai tema. Ketika menghubungi para artis pun juga belum tentu mendapatkan jadwalnya. "Kami juga belajar negosiasi," jelasnya.
• Demi Impian Karir di Industri Musik Dunia, Stephanie Poetri Terima Ajakan Label asal Amerika Serikat
• Setelah Membuat Album Solo Perdana, Marion Jola Ingin Melanjutkan Kuliah Musik di Luar Indonesia